#8. Sayonara

147 39 11
                                    










Inilah hari yang di tunggu-tunggu setelah empat hari tiga malam menjadi bolang alias anak pramuka,,,,,,, mendadak lagu upin-ipin terngiang-ngiang di telinga 'balik kampung oooooo balik kampung'

Yang dikangenin dari rumah jelas kasur, pulang pengin rebahan seharian, masakan mamah yang paling enak sedunia, dan tentunya keramas! Rambut mulai lepek dan bau, mana diperparah pas outbound main-main di lumpur belum kalau temen setenda nularin kutu rambut. Hadeeeehhh.

Selesai merapikan barang bawaannya, Rachel keluar tenda untuk menghirup udara segar. Dari kejauhan matanya menangkap sosok Yuna, Wanda, dan Jihan sedang bergerombol tanpa babibu dia segera menghampiri mereka.

"Tau gak,,,,"

"Gak tau." Sahutan Wanda mendapat delikan tajam dari Yuna.

"Jangan dipotong dong Wan, jadi gini pas jurit malam regu gue denger suara gagak."

Bukannya reaksi kaget yang Yuna dapat, dua gadis itu malah terkekeh sambil saling pukul, "denger Wan, ada suara gagak hahaha."

"Halah paling ada warga yang lagi main tiktok ya, Han."

"Lha kok lo berdua malah ketawa gue serius woi!"

"Yun, lo belum seserem kita." Kata Jihan mulai serius. "kita ketemu bapak-bapak setengah mukanya rusak kayak luka bakar, mana dia sendirian duduk di teras sambil ngomong sendiri,,,,,,,,"

"Uwowwwww serem banget." Wanda menambah-nambahi.

Yuna jadi merinding, "bukan orang kali tuh."

"Gue kira juga bukan orang, tapi masa iya nyapa kita, ya gak Wan?" Wanda manggut-manggut.

"Halah, kalian belum seberapa." Rachel menyempil diantara mereka bertiga. "Semalem gue lihat putih-putih di pohon."

"Paling orang pake mukenah,,,"

"Eh, gak percaya lo Han."

"Terus terus gimana, Chel?" Tanya Wanda penasaran.

"Terus,,,,,,, gue gak tau karena tiba-tiba gue kesandung hehehe."

Halah,,,,,,,,,,,

"Lo berdua lagi marahan ya?" Wanda menyenggol bahu Rachel dan menunjuk Yuna yang sejak kedatangan Rachel jadi diam.

"Hah? gue sama Yuna marahan? gaklah kita kan bestie." Rachel malah sok asik merangkul bahu Yuna mendekat. "Senyum dong Yun, mau pulang kok cemberut nanti diledekin Bisma lhoooo."

"Ck, apaan sih? gak usah bawa-bawa dia ya!"

"Ini ada apaan sih? cerita dong cerita." Tanya Jihan, merapat pada dua gadis itu. "Kalau marahan lebih dari tiga hari dosa lo,,,, ayok baikan." Bujukan Jihan tak ampuh sama sekali, Yuna malah memalingkan muka makin kesal.

"Lo kalau gak suka Kimmy, gak usah musuhin gue juga kali." Ucap Rachel tak tahan dari tadi dipendam. "Rencana kita kan mengembalikan Kimmy ke ekskul basket putri, makanya baik-baikin dia."

"Iya gue paham, tapi kadang suka kesel aja sama tingkahnya yang sok. Kentara pansos banget tau gak? lo gak liat followers ig-nya udah lima ribu lebih, hasil apaan coba????"

"Tapi gak seharusnya lo ngomong gitu saat kondisinya gak baik-baik aja—"

"Gue sayang sama Kimmy, gue juga khawatir sama dia, gue pengin dia balik ekskul basket, tapi perjuangan kita kayak hal remeh buat dia, kita bukan siapa-siapanya lagi. Kimmy udah punya dunianya sendiri, makin lama gue pikir mending kita cari anggota baru, gue muak sama dia."

Girls Bisquad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang