the untouchable

5.6K 620 87
                                    

A request from nemounteez

Maaf jika tidak sesuai ekspetasi, but-

Hope you enjoy this❤

Happy reading~

.
.

Bagi Wei Wuxian, semesta tak ubahnya panggung opera.

Dimana orang-orang hanyalah aktor dengan seribu topeng yang menutupi wajah mereka.

Ia tak pernah mempercayai setiap senyum yang semesta sunggingkan untuknya. Karena baginya, senyuman tulus itu adalah sebuah hal yang tak nyata.

Semua ekspresi itu, hanya sebatas formalitas tanpa arti.

Ya, katakan saja jika dirinya adalah bagian dari manusia skeptis, karena ia tidak mampu memikirkan hal positif tentang semesta.

Bagi Wei Wuxian, semesta hanyalah sebuah tempat yang cacat, yang dipenuhi oleh manusia-manusia sakit.

Tap

Tap

Tap

"Wei Wuxian, berhenti!"

Suara langkah kaki dan teriakan menggema disepanjang gang sempit dipinggiran kota, lima orang dengan jas hitam mengejar seorang pemuda berseragam SMA yang berusaha lari dari kejaran mereka.

Peluh sudah mengucur deras, seragamnya yang memang tak pernah ia pakai dengan rapi semakin kusut, sekali lagi Wei Wuxian menoleh untuk melihat seberapa jauh jarak antara dirinya dan orang-orang busuk itu.

"Sial!" Makinya ketika salah seorang diantara mereka hampir mengikis jarak.

Ia kembali memacu langkah, tak menghiraukan rasa kebas yang sudah menginvasi kedua kakinya,

Ia hanya ingin lepas dari orang-orang itu.

"Sialan! Berhenti!! Kau harus membayar hutang-hutangmu!"

Langkah kaki mereka semakin mendekat, dan pada tahap ini, Wei Wuxian merasa buntu. Ia tidak bisa menemukan jalan lain,

Kecuali-

Ia memicing kearah ujung gang, melihat berbagai kendaraan yang melaju dengan cukup cepat,

Itu adalah pilihan lainnya dibanding harus tertangkap oleh tangan-tangan kotor itu.

Wei Wuxian menarik napas dalam-dalam, merampas seluruh oksigen yang bisa paru-parunya tampung, sekedar memberi kepercayaan bahwa ia bisa melakukannya.

Dalam hitungan mundur, ia mempercepat langkah kakinya menerobos jalan raya yang cukup padat oleh kendaraan yang berlalu lalang, tak menghiraukan pekikan klakson serta makian yang terlontar mengkritik tingkah bebalnya,

Itu bukan masalah besar, karena untuk saat ini, dirinya hanya ingin bertahan hidup,

Wei Wuxian hanya ingin hidup, maka ia akan melakukan segala cara untuk tetap bertahan.

Chateau de WangxianWhere stories live. Discover now