LIMERENCE

7.6K 798 70
                                    

HI~

Kali ini aku bawain request dari @Ai_minkyoo (anyway, akunnya gak bisa di tag wkwk)

Dan untuk request-an yang lain mohon bersabar karena delay parah🤧

But, hope you guys enjoy this, and~

Happy reading❤

.
.

"WEI YING!"

Teriakan Lan Wangji menggema diseluruh dataran Luanzhang, hingga membuat geromobolan gagak yang biasa terbang diatas tanah hitam bukit pembuangan mayat itu mengepak menjauh.

Menyisakan kesunyian mencekam dari tempat yang biasanya ramai oleh suara A Yuan kecil juga omelan Wenqing serta celoteh sisa Klan Wen yang berladang ditanah tandus Luanzhang.

Namun sekarang, yang bisa Wangji lihat hanyalah tanaman yang kering tak terusus, pondok-pondok sederhana yang usang ditinggalkan pemilik mereka. Mata emasnya tak fokus, mencari seseorang yang ia harap masih ada disini.

Lan Wangji berlari masuk kedalam gua pembantaian iblis, dan menemukan orang yang dia cari terbaring diatas dipan dengan kepayahan.

"Wei Ying." Bisiknya lemah.

Suara Lan Wangji bergetar, ditelan oleh rasa cemas yang menggila dalam dirinya. Ia menyeret langkah kearah Wei Wuxian yang menatapnya dengan air mata yang sudah menganak.

"Lan Zhan." Ia berbisik lemah.

Tubuh Wei Wuxian terkunci, tidak bisa digerakan sama sekali. WenQing sengaja melakukannya agar Wei Wuxian tidak menghalangi dirinya dan sisa Klan Wen yang akan pergi menuju Jinlin Tai untuk menebus kematian Jin Zixuan ditangan sang adik, Wen Ning di jalan Qiongqi.

WenQing ingin berterimakasih atas semua yang telah dilakukan Wei Wuxian terhadap dirinya dan keluarganya selama ini, dengan menyerahkan diri pada Klan Jin agar mereka memaafkan Wei Wuxian atas kematian putera mahkota mereka.

"Wei Ying." Sekali lagi Lan Wangji memanggil, ia menyentuh wajah orang yang sangat dia rindukan dengan lembut, lalu mencabut jarum yang distusukan Wenqing dibagian leher Wei Wuxian.

Lalu, dengan tergesa Wei Wuxian bangkit, ia mencoba turun dari atas dipan meski dengan kaki yang bergetar. Hampir-hampir ia ambruk jika saja Lan Wangji tidak menahan tubuhnya, "Lan Zhan, aku harus pergi ke Lanling, aku harus menemui Jin Guangshan dan menyelamatkan Wen Qing dan yang lainnya." Ia berusaha lepas dari dekapan erat Wangji, tangannya mencengkram jubah putih pria Lan dengan erat lalu menatap wajah yang selalu memperlihatkan ekspresi yang sama itu dengan putus asa, "Lan Zhan, kumohon. Aku harus menyelamatkan mereka, WenQing dan yang lainnya pasti membutuhkanku sekarang-"

"Wei Ying, tenanglah. Keadaanmu tidak memungkinkan untuk pergi kesana." Lan Wangji masih berusaha menahan tubuh itu, mendekapnya dengan erat untuk memberinsedikit ketenangan pada tubuh Wei Wuxian yang bergetar karena agresi dan rasa paniknya.

"Lalu siapa yang akan menyelamatkan mereka jika bukan aku?! Tidak akan ada yang peduli pada mereka selain aku Lan Zhan!" Wei Wuxian berteriak, hingga suaranya berubah serak. Tangannya memukul dada Lan Wangji yang tak bergeming sama sekali.

"Aku, aku yang akan melakukannya Wei Ying. Aku akan pergi ke Jinlin Tai dan menyelamatkan mereka untukmu."  Ujarnya, ia mencoba meyakinkan Wei Wuxian melalui tatapan matanya yang teduh, membuat Wei Wuxian berangsur angsur tenang, meski dengan napas yang masih memburu tajam.

Chateau de WangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang