14🍁

890 101 37
                                    

Hai minna-san~~~👋👋👋

Maaf lama updetnya~~

Karena hpku disita sama ibu ku tersayang dan baru dikembalikan, aku langsung membuat lanjutan cerita ini~~

Untuk menggantikan cerita yang updet sebelumnya aku buat cerita ini agak panjang.~~

Jadi silahkan membaca~~😊😊
________________________________
Mimpi dan Menghargai keputusan~~
.
.
.
.
.
.
Riku prov~
Aku berdiri di ruangan yang penuh dengan nuansa putih, aku tidak tauh ini dimana tapi entah kenapa aku tauh aku berada didalam mimpi.

Tak lama kemudian aku melihat siluet kedua orang tuaku yang telah meninggal, aku sangat bahagia tanpa berpikir panjang aku berlari menghampiri mereka.

Saat aku hampir mendekati siluet mereka tiba-tiba mereka menghilang seperti asap.

Aku mendengar suara ribut dan teriakan keras yang masuk kedalam telingaku, saat aku mefokuskan pendengaran ku aku menyadari semua asal suara itu berasal dari bawah lantai putih tempat aku berdiri.

Aku sangat penasaran apa yang telah terjadi dibawah dan menemukan sebuah lubang yang tidak jauh dariku, aku lalu mendekati lubang itu dan mengintip apa yang ada didalamnya.

Dan betapa terkejutnya aku saat melihat pemandangan kota hancur dengan orang-orang yang berlarian kesana kemari menghindari makhluk bukan manusia dan monster dalam jumlah yang banyak.

Pemandangan itu sungguh terlalu tragis membuatku bergetar ketakutan, aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka tapi tidak bisa karena aku sekarang berada di langit atau lebih tepatnya aku sedang berdiri di atas awan.

Melihat orang-orang yang mati satu demi satu membuat air mataku tanpa sadar keluar, aku menggenggam ujung pakaian ku kuat tak sadar isakan keluar dari bibir mungilku.

" HENTIKAN!!!"

Riku prov end~

"Ukh.."

Di dalam kamar Sebuah lengguhan terdengar dari arah tempat tidur yang bernuansa ceria berwarna merah berpadu Oren tersebut.

Di balik selimut terdapat pemuda bersurai Crimson sedang mengerutkan keningnya keras menandakan bahwa ia sedang bermimpi buruk.

Merasa tidak nyaman dengan tidurnya perlahan kelopak mata itu terbuka dan menunjukan mata kuning keemasan yang sangat indah. Ada beberapa jejak air mata yang keluar dari ujung matanya.

Setelah merasa kesadarannya sudah berkumpul Ia perlahan bangun sambil mengusap air matanya yang mengalir, saat ia melihat air matanya sendiri di ujung jarinya yang masih gemetar Riku langsung termenung.

" huh ...Aku merasa telah bermimpi sangat buruk tadi" desahnya pelan sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat berat dan kaku.

" Aneh sekali.... Aku sama sekali tidak bisa mengingat apapun setelah bangun." lanjut Riku sambil meraih handuk dan baju gantinya berniat untuk mandi.

Sambil berjalan menuju kamar mandi Riku melihat kamar Iori yang pintunya terbuka sedikit, merasa penasaran Riku mengintip dari celah pintu.

Di dalam kamar terlihat Iori yang berkutat di meja belajar, dari kantung matanya yang hitam dan rambutnya yang berantakan menandakan bahwa ia begadang semalaman mengerjakan kembali tugas sekolahnya yang terhapus karena virus yang dikirimkan Riku.

Haha~

Riku yang melihatnya tertawa senang dalam hati. Riku sadar bahwa perlakuannya sudah sangat kejam pada iori, tapi entah kenapa Riku sangat suka melihat Iori menderita seperti itu.

Hikari no hito ( Hiatus)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora