◾4◾

717 111 10
                                    

Wendy masuk ke dalam rumah dengan senyuman yang belum juga memudar sedaritadi. Hal itu membuat Namjoon jadi berpikir aneh.

Wendy mendudukkan diri di sofa, dan masih senyum-senyum, Namjoon semakin dibuat heran dan menduga yang tidak-tidak, ia berpikir kalau Wendy—gila?. Berdosa sekali Namjoon.

"Wendy? Kau kenapa? Tersenyum-senyum sendiri dari tadi? Jangan membuat ayah mengira kau ini gila." kata Namjoon. Wendy menatap Namjoon.

"Ayah mengira aku gila? Tentu tidak aku masih normal ayah.. aku hanya-" Wendy memutuskan ucapannya. Namjoon mengangkat sebelah alisnya seakan menunggu ucapan Wendy selanjutnya.

"Ahh tidak, aku akan ke kamar dulu ayah. Jangan lupa tidur siang, jagalah kesehatanmu ayah. Kau akhir-akhir ini tidur tidak teratur." ujar Wendy sembari memungut cangkir bekas kopi milik ayahnya di atas meja ruang tamu.

Namjoon jadi curiga, "Apa... Wendy? Sedang jatuh cinta?" Namjoon mengubah wajahnya dengan wajah devil.

"Tunggu? Kemana V dan Jennie?" Namjoon jadi teringat mereka berdua, terakhir ia melihat mereka di kamar Jennie. Namjoon memutuskan keluar untuk mengecek.

Baru saja ia keluar pintu, V dengan laju mendarat di depan Namjoon.

"Astaga!" Namjoon tersentak kaget, tidak hanya fisik, tetapi sifat dan sikap V juga sama seperti Taehyung. Dia juga suka menjahili orang. Seperti mengagetinya.

Perlahan V menurunkan Jennie, "Hai, Ayah? Kau tak apa? Maaf, V? Lain kali jangan seperti itu. Kau sudah membuat dua orang terkejut karenamu." Omel Jennie pada V. V hanya menggaruk tengkuk leher yang tak gatal sembari menyengir.

"Maaf Jennie, tapi ini seru. Mengageti orang sungguh seru." ujar V jujur. Jennie menepuk jidatnya.

Akan tetapi dia menjadi teringat, 'Dia mirip sekali dengan Taehyung. Sama-sama nakal, tapi menggemaskan.' batin Jennie.

"Ahhh kurasa aku salah membuatmu V.. kau nakal." ucap Namjoon terkekeh, sembari menepuk leher V. "Isi dayamu, pasti itu terkuras karna sudah terbang bukan?"

V mengangguk, ia masuk ke dalam rumah dengan ditarik oleh Namjoon, V pun mengeluarkan fitur sepatu roda, jadi dia ditarik oleh Namjoon sambil menikmati sepatu rodanya. Jennie yang tertinggal memilih mengikuti mereka berdua sambil tertawa. V benar-benar nakal.

Namjoon menyuruh V membuka atasannya, karna Namjoon perlu membuka perut V untuk mengisi daya.

"Tidurlah di atas. Dan pejamkan matamu" pinta Namjoon, V menururtinya, ia membaringkan tubuh robotnya di atas meja khusus, tempat pertama ia dibuat. Ketika Namjoon membuka perut V. V mati, tentu karna bagian dalamnya di buka untuk mengisikan daya.

Jennie ngeri melihat itu dari meja milik Namjoon, ia ngeri perut V terbuka dan ayahnya menancapkan beberapa kabel di mesin tubuh V.

"Ayah? Apa V mati?" tanya Jennie.

"Tentu saja, aku sengaja mematikannya agar cepat terisi sekitar tiga jam." Jawab Namjoon. ia melepas jas profesinya dan pergi dari ruangannya, sebelum itu ia mengajak Jennie.

"Jennie? Kau tak mau makan siang?" Tanya Namjoon.

"Iya nanti Jennie nyusul, tapi? V gak makan?" tanya Jennie ntah gak tau atau pura-pura gak tau. Namjoon berhasil dibuat tertawa oleh pertanyaan Jennie.

"V sekarang juga sedang makan Jennie... Hahaha" ujar Namjoon, seketika Jennie mengernyitkan dahi, tak lama ia terkekeh. Ia lupa jika V seorang robot.

Akhirnya Jennie pergi ke dapur bersama Namjoon, di sana ada Wendy yang tengah menyiapkan makanan.

"Wendy... Seharusnya kau minta pembantu saja yang memasak. Tadi kau belanja dan sekarang masak, ayolah kau ini anak ayah." kata Namjoon, yang merasa Wendy seakan seperti pembantunya. Tetapi Wendy melalukan itu dengan kemauannya sendiri.

• R O B O T •  [Taennie✔]Where stories live. Discover now