◾ 2 ◾

1K 159 4
                                    

Satu minggu telah berlalu. Semenjak Wendy pulang, keadaan Jennie lebih membaik, Jennie jadi sering tersenyum. Dan ya, seperti itulah. Wendy memutuskan untuk mengambil cuti cukup lama, jadi ia bisa bersama Jennie.

Sekarang Wendy dan Jennie tengah berjalan-jalan pagi bersama Kuma dan Yeontan. Kuma adalah anjing milik Jennie, sedangkan Yeontan adalah anjing milik Taehyung, yang diberikan kepada Jennie.

"Jen? Duduk dulu yuk, kakiku terasa pegal." Wendy mengajak Jennie duduk di kursi taman, Jennie pun menyutujuinya. Dilihatnya Yeontan manja sekali, dia melompat-lompat seperti ingin dipangku oleh Jennie.

Jennie terkekeh melihat tingkah Yeontan yang menurutnya lucu dan menggemaskan. "Kak, liat deh Yeontan imut banget" ucap Jennie yang terlihat bahagia. Wendy tersenyum, bukan tersenyum karna tingkah Yeontan, melainkan senyum karna Jennie.

"Hm... Dia seperti pingin kamu pangku Jen." ujar Wendy. Jennie kemudian mengangkat Yeontan dan mendaratkannya di pangkuannya, dia mengelus bulu-bulu halus Yeontan dengan sayang. Oh ayolah Jen, anjingmu sebenarnya yang mana?.

Di saat itu Kuma menggonggong, sepertinya dia iri, "Jen, Kumamu menggonggong terus, dia cemburu mungkin hahaha" ucap Wendy dengan tertawa kecil.

Jennie menatap Kuma, "Kau cemburu hem? Haha sini-sini" Jennie memangku Yeontan dan Kuma secara bersama. Tapi, kenapa sekarang rasanya, Wendy ingin menangis? Padahal Jennie sudah lebih baik sekarang.

'Senang rasanya Jennie kembali ceria... Huh.. aku seperti ingin menangis haru.' batin Wendy yang tersenyum sembari mengelus bulu halus Kuma.

"Jen, kamu tau gak?" Jennie menoleh menghadap Wendy, "Kakak lebih suka lihat kamu kayak gini, kakak gak suka kamu murung terus. Kalo kamu seperti itu, kakak merasa sedih juga. Kakak mohon kamu jangan gitu lagi ya..." kata Wendy. Jennie diam, tak lama, dia mengangguk sambil menunjukkan gummy smilenya. Yang membuat Taehyung merasa gemas dan selalu mencubit pipi Jennie 'dulu'.

"Aaa kamu dari kecil imut banget sih Jen.. Kakak jadi gemes.." Wendy mencubit pipi tembam Jennie gemas.

"Hehe..."

•••

Suara alat-alat pembuat mesin atau robot milik Namjoon saling bertautan. Namjoon terlihat begitu sibuk seperti membuat sesuatu yang begitu spesial.

"Leo, menurutmu apakah sudah mirip?" Namjoon meminta pendapat pada Leo, sedangkan Leo tengah fokus untuk mengoreksinya

"Em tu-an ku-ra-sa ku-lit-nya, tu-an ge-lap-kan se-di-kit la-gi." kata Leo, Namjoon pun menuruti dan menggelapkannya. Tak biasanya Namjoon membuat sesuatu dengan seteliti ini. Bahkan jika Leo berkomentar ia tidak menggubris, tapi ini? Apa ini?.

"Bagaimana?" Leo pun mengacungkan Jempol, Namjoon mengajak Leo ber-tos ria. Mereka berdua menatap sesuatu yang ada di atas meja khusus dengan penuh harapan.

"Tinggal apa yang akan kita lakukan?" tanya Namjoon, Leo pun membaca langkah-langkah yang Namjoon tulis di sebuah lampiran kerja dengan teliti.

"Ha-nya me-ma-sang me-sin-nya tu-an. Dan u-sa-ha-kan se-mu-a ku-lit-nya mu-lus dan ha-lus se-per-ti ma-nu-si-a pa-da u-mum-nya." jelas Leo. Namjoon pun hanya mengangguk saja. Dia sudah terlihat begitu ahli sebagai profesor dalam hal membuat mesin dan robot.

Dengan sentuhan terakhir sesuatu yang Namjoon buat pun jadi, "Cha! Akhirnya selesai, aku akan mencoba menghidupkan robot ini." Benar! Namjoon membuat robot, ia menghidupkan robot barunya tidak menggunakan tombol ataupun remot. Artinya robot ini hanya bergerak semaunya sendiri seperti manusia pada umunya. Hanya membutuhkan pengisian daya saja untuk menghidupannya.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk menghidupannya, akhirnya robot baru Namjoon sudah bisa bergerak. Perlahan robot baru Namjoon seperti membuka kelopak matanya, robot itu melirik sekitarnya, dan tatapannya berhenti pada Namjoon. Robot itu perlahan bangkit untuk duduk.

• R O B O T •  [Taennie✔]Where stories live. Discover now