Bubur Ayam

3.2K 681 241
                                    

"Woe BANGSAAT!"

Osamu memaki seraya menarik jaket yang dikenakan kembarannya, membuat Atsumu terjungkal ke belakang. Si pirang emosi, perempatan muncul di dahinya membuat tangannya menarik kerah baju Osamu.

"Ape lu?!"

"Gue udah bilang bubur di kamar itu jatah gue!" Osamu berucap dengan amarah yang menggebu-gebu. "Kenapa lo yang makan, setan?!"

"Makanan lo 'kan makanan gue juga."

"JANGAN NGADI-NGADI LO!" Lagi-lagi si Osamu ngegas seraya menampar saudaranya. "Gak ada otak!"

Sebenarnya kamar Atsumu dan Osamu itu pisah (tentu karena Osamu tidak mau membagi kamarnya dengan saudaranya yang berisik. Cuma di kosan dia bisa tidur dengan tenang karena tidak ada keberisikan saudaranya), tapi si pirang selalu saja masuk ke kamarnya tanpa izin dan kali ini bubur ayam yang dibelinya dari mamang-mamang yang lewat di depan kosan malah dimakan. Emang gak ada akhlak.

"Tinggal beli lagi 'kan?!" Atsumu membalas sembari memegangi pipinya. "Gak ada akhlak lo ye nampar-nampar abang."

"Lo yang gak ada AKHLAK gegara udah makan makanan gue!"

[Name] yang mendengar keributan di depan kamarnya pun penasaran. Tadinya dia hanya mengintip sedikit dari balik tirai jendela kamarnya, tetapi karena keributan itu semakin menjadi (apalagi sekarang sudah banyak yang ke kampus--makanya tidak ada yang melerai) membuatnya keluar dari kamar--dengan takut-takut.

Si kembar yang melihat [Name] keluar dari kamar pun saling beradu pandang, menjauhkan tangan mereka dan bersikap seolah-olah tidak terjadi pertengkaran. Atsumu mematri senyuman lebar, sementara Osamu menatap dengan tatapan jijik karena melihat tingkah saudaranya.

"Eh, mbak [Name] gak kuliah?"

Melihat keduanya yang langsung berhenti bertengkar membuat gadis itu tersenyum kikuk. "A-Ah, nanti pas jam dua."

"Oh, sama dong. Nanti mau bareng?"

"Boong lo ye," Osamu berucap seraya menampar kembarannya (lagi). "Emangnya sekarang lo mau kemana?"

Atsumu melotot pada saudaranya, kini memegangi kedua pipinya yang sudah jadi korban tamparan. "Apa sih, Sam?! Syirik mulu!"

Gadis itu menggaruk pipi, melihat keduanya yang kembali beradu mulut. "Gi-Gimana kalau kita sarapan di depan gang? Yang ada gorengannya itu."

"Mau!" Keduanya menjawab serempak. Atsumu yang melihat saudaranya juga menjawab pun mendorong Osamu. "Lo gak usah ikut! Gue mau makan berdua sama mbak [Name] aja."

"Dih, ngatur."

"Kita ... pergi bertiga aja ya." [Name] berucap seraya menggerakkan kedua tangannya--guna mencegah keduanya agar tidak bertengkar lagi. "Aku ambil dompet dulu."

"Okie dokie!" ucap si pirang, sementara Osamu lagi-lagi menatap saudaranya jijik. Lama-lama pengen dia hilangin aja dari muka bumi. Bingung juga kenapa dia dapat sisaan saudara kayak gini.

~~~

Tiga mangkok bubur diantarkan ke meja mereka. Kedua manik Atsumu berbinar melihat bubur yang penuh dengan ikan teri, kacang tanah, lobak kering, suwiran ayam, kerupuk udang dan tentu saja kuah yang membanjiri. Tanpa basa-basi ia menuangkan kecap dan sambal lalu mengaduknya, membuat Osamu melotot.

"Lo ... makan bubur diaduk?"

Atsumu mengernyit, menyendokkan bubur yang telah diaduknya ke dalam mulut dan mengangguk. "Lah emang cara makannya gimana selain diaduk?"

"Cih, gak estetik banget."

"Apa sih, Sam?! Ujung-ujungnya juga jadi tai 'kan!" Si pirang nyolot dengan suara nyaring, membuat kembarannya memukul bahu Atsumu karena mengucap kata kotor keras-keras.

"Gila mulut lo itu kudu sering-sering dicuci pakai air wudhu tau gak."

[Name] yang baru saja duduk di kursi dan membawa satu piring kerupuk udang terlihat antusias--penasaran dengan apa yang dibicarakan si kembar.

"Kakak ngomongin apa?"

Wajah Atsumu sumringah. Kedua tangannya diletakkan di atas meja dan berbicara, "Kamu tahu 'kan kalau apapun yang kita makan jadi ta--"

"Tsum, berisik!" Osamu menutup mulut kembarannya. "Orang yang makan bubur diaduk gak ada hak buat ngomong."

"Maksud?!"

Gadis di hadapannya memandang keduanya kikuk, menggerakkan kedua tangan agar mereka menghentikkan perkelahian. "Ki-Kita makan aja yuk. Nanti buburnya dingin."

"Bener tuh, mbak!" ucap Atsumu sembari menjentikkan jarinya. "Bubur gue yang udah diracik ini harus habis," Ia mengambil sendok bubur yang diletakkannya di dalam mangkok lalu menyuap buburnya kembali.

Osamu masih tidak percaya melihat cara makan kembarannya. Dia memang sudah lama tinggal serumah, tapi dia baru tahu kalau Atsumu makan bubur diaduk.

"Kak? Buburnya gak dimakan?" [Name] bertanya, melihat Osamu yang tak menyentuh buburnya sama sekali. Atsumu yang memakan buburnya dengan lahap serta pipinya terlihat menggembung itu pun beralih pada saudaranya.

"Lo kenyang ye gegara gelud sama gue? Sini buat gue aja kalo lo gak mau," ucap si pirang, hendak mengambil mangkok milik Osamu tetapi tangannya dipukul oleh sang kembaran.

"Lo udah makan jatah gue, masih mau makan lagi?!"

"Kan dah gue bilang makanan lo makanan gue juga."

Lelaki berambut gelap itu hanya bisa menghela napas kasar, sementara [Name] terkekeh. Sang gadis menyodorkan piring kerupuk (yang dia minta dari mamang buburnya) pada mereka.

"Nih, kak, kalau kerupuknya kurang."

"Wih, minta ya, mbak!"

[Name] menjawab dengan anggukkan, sementara Osamu fokus menghabiskan buburnya yang tidak diaduk. Sesekali melirik gadis di hadapannya yang menyuap bubur, tertawa bersama Atsumu bahkan sampai mengelap pipi [Name] yang terkena jejak bubur.

Berasa jadi obat nyamuk gue.

~~~

"Males banget, bisa-bisanya tugas gue tinggal," Suna menggerutu, memarkirkan motornya di parkiran kosan dan melepaskan helm. Ketika dirinya hendak masuk ke kosan, tak sengaja ia melihat Atsumu dan [Name] berjalan beriringan membuatnya mengambil ponsel lalu memfoto si pirang. Terpatri seringai wajahnya, membuka aplikasi obrolan sembari berjalan ke kamarnya.

[Calon Mantu/9/]

[Suna R.]
Punten, mas Kita
*foto*
Mau lapor, ada yang bolos kelas pagi ini
@Atsumuuuutjakep

[Atsumuuuutjakep]
Woi anjing (dihapus)
ASU (dihapus)
SUNANJING (dihapus)
😭😭😭😭

[Kita Shinsuke]
Tsumu?
Apa yang kamu hapus?

[Atsumuuuutjakep]
S-salah kirim, mas👉👈

[Suna R.]

[Kita Shinsuke]Nanti ke dapur, ada yang mau saya omongin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Kita Shinsuke]
Nanti ke dapur, ada yang mau saya omongin.
😊

Kos-Kosan! [✓] || InarizakiWhere stories live. Discover now