" Kasian sekali! " Hiro menggelengkan kepalanya.

" Aku tidak menyangka Emu begitu hancur setelah kepergianku hingga dia tidak bisa lagi membedakan dokter yang seharusnya menanganinya sekalipun. Entah kemana otak cerdasnya itu! " Hiro begitu terkejut dan juga sedih mendengar penjelasan Ukyo.

" Emu... Gomenne! Semua ini adalah salahku! Aku sangat pengecut waktu itu! "  Pikirnya nelangsa.

" Bukan salahmu Hiro! Itu semua sudah takdir. Kita Do'akan saja yang terbaik untuk Emu. Semoga dia segera sembuh dan hatinya terbuka untuk menerima kehadiran putrinya itu! " Seolah tau apa yang dipikirkan adiknya Ukyo mencoba menjelaskan agar sang adik berhenti menyalahkan dirinya.

" Aku mengerti Ni-san! " Kata Hiro singkat tapi dalam hatinya dia berjanji untuk menasehati Emu. Kasihan putrinya yang sekecil itu bila masalah ini dibiarkan berlarut-larut.

•••••©•••••
# Fragile #

" Aku mau kau dan Ayumi segera berkemas! Dan aku ingin kita segera pindah dari rumah ini! " Kuroto menghampiri Emu yang asik mencuci piring. Ini adalah hari kedua dia berada dirumah istri mudanya itu.

" Aku tidak mau! " Emu menghentikan  kegiatannya mencuci piring dan membilas tangannya. Seolah tidak memperdulikan Tetsuya dia beranjak keluar dari dapur menuju ruang tengah diikuti Tetsuya dibelakangnya.

" Aku tau kau tidak ingin ikut denganku karena ada dia kan? Karena Hiro kan? Hiro telah kembali. Dan kau hanya membuat alasan kalau kau sayang meninggalkan rumah ini karena ini rumah ibumu! "

" Kau sudah tau, kenapa bertanya lagi! " Kata Emu cuek. Menatap Tetsuya acuh tak acuh sambil mendekapkan kedua tangan didadanya.

" Tapi kan sekarang ibumu telah meninggal? Dan sudah saatnya kau ikut denganku juga Ayumi! Atau... Jangan bilang kalau kau masih berharap mau kembali pada kekasih lamamu itu? " Tetsuya menatap Emu curiga.

" Kenapa? Kau marah? Kau ingin aku memaksaku keluar dari rumah ku sendiri? AKU TIDAK SUDI ?! " Emu menatap nyalang wajah sang suami yang begitu dibencinya itu.

" EMU!! " Tetsuya balas berteriak namun kemudian dia menurunkan suaranya. Dia tidak mau Emu stress dan berujung kambuh lagi seperti kejadian yang sudah-sudah.

" Kalau soal rumah, aku bisa membelikan rumah yang lebih besar lagi dari rumah ini karena sejak kita menikah kau dan Ayumi adalah tanggung jawabku. " Katanya mencoba bersikap lunak, berharap Emu akan mengerti kali ini. Namun yang terjadi malah sebaliknya.

" AKU TIDAK SUDI!! " Emu malah juga meninggikan suaranya.

" Kalau mau pergi, pergi saja sendiri dan jangan lupa bawa anak itu sekalian karna dia adalah anakmu. Dan...ceraikan aku! " Kata Emu sinis. Nafasnya kelihatan agak terengah dan itu pertanda tidak baik untuknya namun Tetsuya yang juga diliputi kemarahan malah tidak memperhatikan hal itu.

" EMUUU!! " Teriak Tetsuya marah tapi Emu malah berlalu menuju kamarnya. Ia sempat bertatapan sejenak dengan Ayumi yang berdiri menunduk didepan pintu kamarnya. Wajah lebam dan bilur-bilur biru di sekujur tangan dan kaki anak itu sempat membuatnya iba namun kemudian dia masuk kamar dan membanting pintunya.

BRAAKK!!

" Shit!! " Tetsuya ingin menyusul Emu kekamar namun saat melihat muka Ayumi yang menatapnya dengan sedih membuat dia memundurkan 
langkahnya dan akhirnya dia malah memilih pergi meninggalkan rumah itu untuk pulang kerumah istri pertamanya Dokter Saiko Yaotome atau Nyonya Dan  Saiko Iwanaga.

Fragile (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang