Lelaki gagah itu masuk ke rumah dan mendapati Emu duduk termenung diruang tamu dan segera saja dia duduk disampingnya. " Kenapa kau biarkan anak itu berkeliaran diluar dan bertemu lelaki itu? Kau sengaja ya? " Katanya kesal.

Emu hanya memandang lelaki itu dengan tatapan sinis. " Kenapa? Kau marah? "

" EMU?! Kau harusnya tau dan sadar bahwa kau harus menjaga prilakumu disini. Dokter muda itu dia- "

" Kau tidak perlu mengatakannya. Aku sudah tidak peduli! " Kata Emu ketus. Ia bangkit dari duduknya dan masuk ke kamarnya. Sikapnya membuat pria gagah itu kesal.

" EMU!! Dasar istri kurang ajar! " Katanya geram dan tanpa sadar matanya menatap pada mata Ayumi yang berdiri di pintu. Anak itu rupanya sudah tiba dirumah dan melihat pertengkaran itu. Ayumi melangkah takut-takut menuju sang ayah dan memegang tangan besar lelaki itu perlahan,  namun saat dia akan mencium tangan besar itu Tetsuya lansung menyentak tangannya dari pegangan Ayumi dan berbalik meninggalkan gadis cilik itu. Menuju kursi tamu dan mendudukan dirinya disana memandang kearah gadis cilik itu sebentar kemudian membuang pandangan kearah lain. Ayumi yang merasa diacuhkan oleh sang ayah memilih untuk masuk kekamarnya.

..............

" Kau ingin bicara apa Otouto?  " Ukyo menghentikan kegiatannya mengecek buku pasiennya dan menatap sang adik yang juga menatapnya.

" Kalau masalah Emu, kau tidak usah ikut campur dalam urusan rumah tangga  orang, Hiro! Untuk apa?! " Ukyo memandang sang adik dengan perasaan kesal dan marah.

" Aku cuma ingin tau apa yang aku dengar tentang Emu itu benar, Ni-san! Sebab jikapun memang benar, Emu tidak pantas memperlakukan putrinya sampai seperti itu. "

Ukyo menghela nafasnya. " Kau pun tahu, Hiro. Emu seperti itu karena dia kawin paksa dengan Tuan Tetsuya . Sudahlah! Tidak perlu mencampuri urusan rumah tangga orang. Masalah putrinya, pandailah Emu mengurusnya diakan ibunya. Yah, walaupun boleh dikatakan seorang ibu yang tidak biasa sih! Tapi seorang lelaki yang bisa hamil itu sudah pernah terjadi kan? Lagi pula aku tidak suka dengan tabiat orang sekompleks kita bahkan dirumah sakit ini, salah- salah kita bicara dan berbuat nanti akan menimbulkan fitnah. Kau mengertikan maksudku? " Ukyo menatap dalam sang adik mencoba menjelaskan prihal sebenarnya dan berharap Hiro bisa mengerti.

" Sudah berapa lama Emu berhenti bekerja dirumah sakit ini? Bukankah sebelumnya dia adalah dokter pediatric muda disini sebelum aku pergi ke Amerika? Bagaimana dia bisa jatuh ke tangan Tuan Tetsuya yang angkuh dan sombong itu? Ni-san pun tau kalau lelaki itu telah beristrikan? " Hiro malah mengalihkan topik pembicaraan.

" Setelah kau pergi Emu memang masih bekerja disini, tapi hanya beberapa bulan saja. Karena akhirnya dia tiba-tiba memutuskan menikah dengan Tuan Tetsuya dan lansung berhenti begitu saja. Awalnya aku mencoba membujuknya untuk tetap bekerja. Tapi, Emu mengatakan kalau dia telah hamil dan aku hanya bisa terdiam karenanya. Sejak itulah Emu jarang keluar rumah lagi dan memutuskan berhenti bekerja. Dia hanya sesekali keluar dan mendatangi dokter Kiriya Kujo kalau obatnya habis! "

" Obat? Maksudnya Emu sakit? " Hiro memandang kakaknya itu dengan tatapan tidak mengerti.

" Emu menderita depresi bipolar. Dia mendatangi dokter Kiriya adalah untuk obat anti depresinya. Dan itu sudah berlansung sejak ia mengalami postpartum setelah melahirkan Ayumi. "

" Tap-tapi... Kenapa harus mendatangi Dokter Kiriya Kujo padahal dia itu dokter Porensik kan? Harusnya... "

" Harusnya Emu mendatangi dokter Parado seorang dokter ahli psikologi muda rumah sakit ini kan? Tidak salah Hiro! Tapi Kiriya Kujo melakukan itu karena perintah suaminya juga! "

Fragile (End) Where stories live. Discover now