" Itte... Ayumi tidak tau kenapa Oka-chan selalu malah. Yumi tidak tahan lagi? Hiks... " Gadis kecil itu Ayumi berkata terbata-bata dengan suara cadelnya, memeluk erat lututnya sambil menangis.

Dokter muda itu menoleh kearah gadis kecil itu. Hatinya merasa iba  melihat beberapa luka lebam disekujur tubuh gadis cilik itu. Dan itu adalah perbuatan ibunya sendiri. " Yumi ada berbuat salah hingga Oka-chan jadi marah begitu? "

Ayumi menggeleng. Ia kemudian mengangkat mukanya menatap dokter muda itu. " Oji-chan sensei kenal cama Oka-chan? "

Dokter muda itu Hiro Kagami mengangguk. Ia memang sangat mengenal Emu. Karena pemuda manis itu dulu adalah juniornya  dirumah sakit Seito sekaligus mantan pacarnya. Hiro Kagami memang punyai orientasi yang berbeda sejak dia ditinggal mati kekasih pertamanya Saki dan perhatian Emu yang begitu tulus mampu membuatnya belok dan mencintai pemuda manis yang sederhana itu. Tapi semuanya sudah lama berlalu dan pemuda itu sudah dinikahi oleh seorang bos perusahaan yang paling berpengaruh dikota itu.Tetsuya Iwanaga pemilik perusahaan Genm Corp. Perlahan Ayumi memegang lengan dokter muda itu dan menatapnya dengan tatapan memelas.

" Oji-chan... Tolong bicalalah dengan Oka-chan. Bilang jangan malah dengan Ayumi, Yumi tidak buat calah apapun hiks... Yumi tidak tau juga apa calah Yumi... Hiks... Hiks... " Katanya tersendat-sendat diantara tangisnya.

Hiro sempat tertegun mendengar ucapan  gadis cilik itu. Anak sekecil ini mengatakan sesuatu yang begitu menghiba hatinya. Gadis cilik yang begitu dewasa pola pikirnya. Gadis manis yang begitu mirip dengan Emu mantan kekasihnya. Emu yang ternyata seorang pemuda istimewa yang tak disadarinya dulu. Diraihkan kepala gadis cilik itu dan dielusnya lembut. Dihapusnya airmata yang mengalir dipipi gadis imut yang terlahir dari rahim orang yang pernah menjadi kekasihnya itu. " Inikah yang membuat Emu terus memukuli anaknya? " Pikirnya dalam hati.

" Oji-chan akan coba melunakkan hati ibumu. Oji-chan akan membujuknya nanti! " Katanya pelan.

Ayumi menatap Hiro diantara linangan airmatanya. " Janji? " Hiro mengangguk.

" Kalau Oka-chan masih malah juga? "

" Kalau Oka-chan masih marah juga... Yah mau gimana lagi! Ayumi harus mengerti juga kalau Oka-chan lagi sakit dan sedih juga. Sebentar... " Hiro merogoh jas dokternya dan mengeluarkan selembar uang kertas dari sana. Ia mengulurkan uang itu ketangan Ayumi yang menatapnya dengan tatapan heran.

" Nah ini buat Ayumi. Ayumi bisa menggunakan uang itu untuk bersedekah. Mendoakan  Oka-chan agar Oka-chan cepat sembuh dan baik sama Ayumi oke! "

" Arigatou ne oji-chan... " Mengambil uang itu dan memasukannya pada sebuah kotak yang terdapat disamping kuil itu. Ia tersenyum sambil menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

" Oji-chan... Dengan sedekahkan uang ini Oka-chan pasti akan segela cembuh. Oji-chan pandai beldoa kan? Tolong ajali Ayumi beldoa. Yumi mau mendoakan Oka-chan agal cepat cembuh! " Katanya polos dan Hiro tertegun sejenak mendengar permintaannya tapi kemudian dia menganggukan kepalanya.

" Oke... Besok Oji-chan akan mengajari Yumi. Sekarang Yumi pulang ya.. Kasian Oka-chan menunggu dirumah! " Katanya yang dibalas Ayumi dengan senyum senang. Namun senyum itu surut saat melihat sebuah Sedan putih lewat didepan mereka. Pengemudi Sedan itu seorang lelaki gagah memandang dengan kening berkerut kearahnya dan juga Hiro tapi kemudian melajukan mobilnya menuju kompleks perumahan sederhana itu dan memarkir Sedan putihnya di halaman sebuah rumah sederhana yang bercat hijau pupus. Ia keluar dari dalam mobil dan lansung menuju rumah sederhana itu.  Sementara Hiro malah menggandeng tangan gadis kecil itu mengikuti langkah menuju kompleks perumahan sederhana yang sama yang dituju pria gagah tadi karena Hiro juga tinggal disana tiga blok dari tempat tinggal Emu.

Fragile (End) Where stories live. Discover now