x8

16 4 0
                                    

Malam harinya, Haruto mengerjakan tugas sekolahnya seperti biasa. Lagi-lagi seseorang mengiriminya pesan. Dengan malas Haruto membukanya dan membacanya. Seketika bulu kuduknya meremang. Dia juga begitu takut membacanya.

Unknow

Semuanya makin jelas
Sekarang, akuin semua kesalahan elo
BAHWA LO PELAKUNYA, HARUTO!
19.15

Haruto langsung mematikan ponselnya ketakutan. Keringat sebesar biji jagung mulai mengucur di permukaan wajahnya yang tampan. Dia sangat ketakutan.

.....

Sedangkan kondisi di rumah Yedam, seorang wanita berumur tengah menangis sambil memeluk bantal love kesayangan Yedam. Wanita itu sangat merindukan putranya.

"Hhiks..Yedam-ii hhiks..pulang nak hiks..kamu di mana hiks..eomma rindu Yedam hiks.."

'Ddog..ddog..ddog'

"Woi!!! Udah sebulan JINGAN!.."

Pekikan dari luar rumah membuat wanita itu tersentak. Dengan perasaan yang takut bercampur aduk, dia keluar dari kamar Yedam dan menuju pintu utama. Di mana ada seorang pria yang menggedor pintu dengan tidak elit.

'Cklek'

"Yahkk!!"

"Akh..hiks.."

Lelaki itu langsung mencekik leher wanita berumur itu dengan kasar. Bahkan wanita itu sampai hampir kehilangan nafasnya.

"Cepetan kasih gua uangnya kalo engga, Yedam gua bawa!!" Ancam pria itu sarkas.

"Y-yedam heks..Yedam hilang sejak kemarin-" suara wanita itu tercekat akibat cekikan keras lelaki di depannya.

Lelaki muda itu terkejut dan melepaskan cekikannya. Hingga dia kembali menatap wanita itu dengan garang dan mencengkeram rahang wanita itu.

"Jangan bohong!! Lu sembunyiin di mana adek gue!!!"

"Y-Yedam hilang sejak kemarin, Hanbin hiks..dia belum pulang hiks.."

Ya, lelaki itu bernama Hanbin. Dia adalah kakak kandung dari Bang Yedam. Kakak yang begitu kasar dan tak berhati.

Hanbin melepaskan cengkeramannya dan menatap kosong ke bawah. Kemudian dia menatap wanita itu lagi dan langsung menerobos masuk ke dalam rumah.

"YEDAM!! GUE TAU LO ADA DI SINI!! KELUAR LO!!" Hanbin terus memanggil nama adiknya meski kini airmatanya telah terurai. Menangis?.

Sedangkan wanita itu menangis sesenggukan di ambang pintu. Hanbin kembali dengan wajah garangnya meski dia sudah sangat khawatir.

"Lo apain adek gua, bajingan!!..lu kemanain adek gua!! Hiks..katanya lo bisa jaga adek gua!! Mana buktinya!!"

Hanbin terus mengguncangkan tubuh wanita itu. Dia menangis. Ada luka di hatinya. Meski Hanbin seorang kakak yang jahat, tetap saja Hanbin menyayangi adik satu-satunya. Keluarga satu-satunya yang tersisa.

Wanita itu yang ternyata ibu angkat Yedam hanya menunduk merasa sedih. Dia juga menangis tersedu-sedu.

Hanbin merasa frustasi dan menyisir rambutnya ke belakang merasa frsutasi. Kemudian dia mencoba mendial kontak Yedam. Namun, nomornya sudah tidak aktif.

give an explanationWhere stories live. Discover now