x5

17 6 0
                                    

Semenjak hilangnya Mashiho, anggota yang tersisa itu selalu berpikiran negatif. Bahkan sepertinya mereka tidak lagi terlihat kompak. Ya, persahabatan mereka hancur. Apa yang sebenarnya sedang mereka tanggung?. Dan akibat dari ulah siapa semua ini?.

Hyunsuk yang selalu menuduh teman-temannya?, Jihoon yang berusaha tetap tegar?, Yoshi yang seolah dia hanyalah teman setia?, Junkyu yang selalu sibuk di waktu tertentu?, Mashiho yang ceria tapi akhirnya dia bertindak semaunya sendiri?, Jaehyuk yang selalu ketakutan akan teror itu?, Asahi yang terlihat seakan dia memiliki rencana?, Yedam yang setiap harinya terlihat gugup bahkan mencurigakan?, Doyoung yang selalu membenci akan kehadiran Asahi?, Haruto yang seakan dia menutupi tentangnya?, Jeongwoo yang tiba-tiba saja menghilang?, atau Junghwan yang seolah tak pernah memikirkan semua teori yang terjadi setelah kasus?.

Semua itu terlihat tidak meyakinkan. Karna semuanya memang mencurigakan dan terlebih seakan mereka memiliki masalah masing-masing.

Jika saja persahabatan mereka selalu terbuka, mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Baiklah, sekarang kita beralih pada Junghwan yang sekarang hanya duduk diam di kursi kamarnya. Lebih tepatnya depan meja belajar. Dia sedari tadi hanya meremat sumpit di tangannya yang memang dia sedang makan.

Pandangannya kosong. Begitu bingung dan memikirkan banyak hal.

"Kenapa semua ini harus terjadi? Hiks..Junghwan udah ga kuat hhiks.."

'Brakk..krak'

Setelah terisak lirih, Junghwan menusuk meja belajarnya dengan sumpit meski sumpit itulah yang patah. Tangan Junghwan sekarang berdarah akibat ulahnya sendiri. Junghwan tidak perduli itu. Dia sedang merasa bimbang dan ada di dasar perasaan campur aduk. Junghwan hanya merasa lelah (!).


































Siang itu, sekolah nampak begitu ramai oleh bau anyir yang menguar di ruang kelas 2 seni unggul. Bahkan bau busuk juga bercampur aduk dengan bau gosong. Murid kelas 2 seni unggul menjadi merasa tidak nyaman dan protes ingin pindah kelas.

Junkyu dan Haruto merasa bingung akan hal itu. Apa ini juga sebuah teror lagi?.

Semua murid disuruh pindah kelas dan membereskan semua alat tulis mereka. Begitu juga dengan Haruto dan Junkyu. Tapi, saat Junkyu merogoh laci mejanya. Junkyu dikagetkan dengan sesuatu yang lengket dan ahh, tidak bisa dideskripsikan lagi. Dan sesuatu lagi bisa ia rasakan. Junkyu langsung mengambilnya dan ternyata itu sebuah kertas dengan tulisan berwarna merah pekat mirip seperti darah. Apalagi bau busuk dan anyir menguar semakin terasa.

Junkyu hampir muntah mendapatinya. Namun melihat tulisan yang tertera, Junkyu berusaha menahannya dan membacanya.

Dia menyipitkan matanya merasa kesulitan membaca setiap huruf karna memang beberapa darah itu meluber. Sepertinya darah ini baru diambil dari tubuh yang telah membusuk.

'Basecamp lama'

Junkyu mengernyit setelah berhasil membaca tulisan itu. Dia kebingungan untuk memahaminya sampai dia teringat sesuatu.

"Junkyu hyung!! Ini apa?!" Tiba-tiba Haruto berlari padanya sambil menunjukan note berdarah di tangannya. Isinya sama seperti yang Junkyu dapat.

"Apa kita disuruh kumpul ke basecamp lama?" Tebak Junkyu masih ragu.

"Maksud hyung brarti atap sekolah?" Tambah Haruto yang diangguki oleh Junkyu.






















give an explanationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang