ꜰᴜꜱʜɪɢᴜʀᴏ ᴍᴇɢᴜᴍɪ

9.5K 1.1K 71
                                    

[Name] menyandarkan kepalanya dipinggir kusen jendela yang terbuka. Membiarkan angin menerpa anak rambutnya, perpustakaan yang sedikit ramai itu menjadi tempat ternyaman untuk tidur siang sebentar sebelum memulai jam pelajaran selanjutnya.

Buku yang terbuka diatas mejanya menandakan jika dia baru saja selesai belajar. Dan saat ini ia perlu untuk mengistirahatkan otaknya.

Fushiguro yang sedang berjalan dekat sana melihat [Name] yang terlelap. Tanpa pikir panjang kakinya membawa pemuda itu untuk menghampiri gadis ini.

Saat sudah didepannya, tangannya menyelipkan anak rambut yang menutupi sisi wajahnya kebelakang telinga. Iris matanya menangkap wajah polos [Name].

Wajah polos [Name] saat tidur menggetarkan hatinya, ia masih saja dibuat terkejut dengan kelebihan gadis ini.

Perlahan [Name] membuka matanya, mencoba mengumpulkan nyawa. Setelah terkumpul, kedua matanya menangkap sosok Fushiguro yang sedang bersandar didekatnya.

Sebelah tangannya memegang satu botol air mineral. Terlihat dari sisi samping ia terlihat menawan, apa lagi dengan adanya hembusan angin yang menerpa rambutnya, membuat rambut berwarna gelap itu sedikit berantakan.

Wajah [Name] memerah karena melihat pemandangan Fushiguro yang terlihat tampan dan mempesona ini. Meskipun dia sering bersaman dengan Fushiguro, bahkan menganggapnya sebagai sahabat.

Tetapi kenyataannya ia tidak menyadari betapa tampannya pemuda itu dan bahkan tidak mengetahui apa-apa tentangnya.

Dadanya terasa sesak, merasa apa dia pantas disebut sebagai seorang teman jika tidak mengetahui apapun tentangnya.

"Kau sudah bangun?"

Suara lembut Fushiguro menyadarkan dari lamunan. Mendadak tidak bisa berbicara ia hanya memberikan anggukan sebagai jawaban.

Tidak ada yang membuka suara, mereka berdua hanyut dalam pikiran masing-masing. [Name] yang biasanya terlihat bersemangat apa lagi saat menjahili Fushiguro tiba-tiba saja menjadi diam seribu bahasa.

"[Name]..."

Fushiguro membenarkan posisinya, sekarang dia berhadapan dengan [Name].

"Daisuki da yo..."

Angin berhembus kencang, [Name] disana mematung mendengar apa yang dikatakan Fushiguro.

"Megumi..."

[Name] menyeret kopernya masuk kedalam bandara, satu tangannya tak lepas dari genggaman Fushiguro. Siapa sangka jika sekarang mereka berdua sudah lulus SMA. Dan akan memulai kehidupan yang baru sebagai mahasiswa. Dan jujur saja hubungan percintaan mereka yang dimulai dari masa SMA itu berjalan sangat baik sampai saat ini.

Anak rambut yang di kucir satu kebelakang itu bergerak mengikuti langkah kakinya, kaos putih dibalut dengan kemeja panjang berwarna gelap membuat [Name] terlihat cantik.

Fushiguro dengan tampilan celana jeans hitam dan kemeja lengan panjang berwarna abu-abu membuatnya terlihat lebih dewasa. Menyita perhatian dari para gadis yang terpesona akan ketampanan Fushiguro.

Tak kalah beberapa gadis juga sempat meminta untuk berkenalan atau meminta nomer ponsel milik Fushiguro. [Name] yang berada disampingnya memaksa Fushiguro untuk mengabaikannya, karena dia tidak mau sang kekasih sekaligus sahabatnya ini terlena oleh gadis lain.

"Aku harus pergi."

"Aku mengerti. Kau harus berhati-hati di sana."

"Kau juga jangan sampai hatimu dicuri gadis lain selama aku tidak ada!"

Fushiguro tertawa. "Oh, jadi sekarang kau takut kehilanganku?" [Name] refleks menendang kaki kiri Fushiguro pelan.

Fushiguro menarik [Name] agar lebih mendekat. Gadis itu langsung memeluk Fushiguro erat. Pemuda itu mengulum senyum, kemudian menepuk-nepuk lembut punggung sang kekasih.

Dan [Name] tengah memejamkan matanya, membiarkan telinganya mendengar detak jantung dari pemuda itu.

"Aku pasti akan pulang jadi tunggu aku Megumi."

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐖𝐇𝐄𝐄𝐋 | 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang