Wanita itu Surga di Mata Neraka di Jiwa (On going)

Teman Sejati

Aku pun memulainya dengan mencari pekerjaan part time untuk menambah uang jajan agar aku punya modal saat mengajak Marie jalan nanti.

Aku mencari pekerjaan direstoran, dicafe, dimall, dikonter hp, dan juga dibioskop, tapi apala daya semua lamaran yang ku lampirkan  disana tidak satu pun mendapatkan respon.

Aku sangat memikirkannya hingga membuat kepala ku sakit. Suatu ketika saat aku duduk termenung dikantin Heri pun datang dan berkata " ton, dengar-dengar kamu lagi nyari kerjaan ya ton? Pasti buat nyari duit biar bisa ngajak Marie jalan kan ton??"

Aku pun menjawab " iya nih Her, uda ngelamar ke 5 tempat tapi sampai sekarang tidak ada panggilan her." Heri pun tersenyum dan berkata

" Biar kamu ga capek bro, gimana kalau kamu bekerja jadi supir aku aja? bukan bermaksud untuk merendahkan kamu ya bro tapi karna papi aku bilang aku harus punya supir sendiri bro, jadi kan ada timbal baliknya yang positif juga buat kamu".

"Kita bisa berangkat kampus bareng, kamu pulang nanti aku yang nganterin, kemana-mana bareng dan itu juga sekalian bisa menghemat pengeluaran mu ke bensin motor mu kan ton?

"Terus biar kerjanya ga cape juga ton karna cuma bawa mobil doang kok, nanti gajinya 5 juta perbulan ton karna aku sudah bilang kian sama papi aku kalau aku uda nemu supir tapi supirnnya minta gaji segitu dan papi aku setuju-setuju aja, gimana ton? Kau mau ga??"

aku pun berfikir dalam kepala ku "siapasih yang mau nolak pekerjaan mudah dengan gaji yang besar seperti itu.." dan aku pun menjawab Heri " bukannya aku gamau atau malu jadi supir nih her, tapi aku belum bisa nyetir mobil, kamu mau ngajari aku dulu ga her? kira-kira seminggu belajar ku pastikan aku uda bisa nyetir mobil." 

Seminggu berlalu akhirnya aku bisa menyetir mobil dan mulai bekerja dengan sahabat dekat ku, kami pergi kuliah bareng, kemana mana bareng, dan hari ini pulang kampus nanti Heri ngajak aku buat ke mall karna dia katanya pengen makan pizza dan mau belanja baju juga.

Sesampainya di mall kami pun makan pizza dan tentu saja Heri yang membayar. Selesai makan Heri mengajak ku berkeliling mall untuk mencari baju yang di inginkannya. Heri pun berkata "kamu juga pilih aja ya ton, masa aku beli tapi sahabat aku engga yakan".

Mendengar itu aku terharu dengan sikap dan solidaritas serta kepedulian Heri padaku, dia tidak pernah perhitungan dan juga tidak asal memberi, dia memberi kalau memang sesuatu itu  kita butuhkan.

"Buku memang jauh lebih penting dari seratus orang teman, tapi satu teman yang luarbiasa sebanding dengan satu perpustakaan".

Selesai berbelanja kami pun berjalan santai menyusuri mall, dan kalian tau guys?? Mujizat datang lagi hari ini pada ku, lagi lagi secara kebetulan kami bertemu Marie yang sedang main di mall juga dengan teman-temannya.

Kami berpapasan saat melawati distrik penjualan pakaian dan fashion, tanpa aku sadari aku tersenyum padanya dan entah kenapa Marie membalas senyumanku dengan tersenyum juga kepada ku.

Setelah selesai berpapasan aku pun terheran-heran sendiri " lohh... apa barusan aku senyumin Marie dan Marie senyum balik juga ya? Arghhh ada apa sih dengan diri ku" tiba-tiba Heri menepuk pundak ku dan berkata " yoooooo.... Good job bruhh.. you did it bruhh..."

Aku pun membalas " hahah.. yes I did it bruh...."Setelah kami berpapasan tanpa sepatah kata pun karna memang aku yang canggung, kami  pun langsung menuju parkiran dan heri mengantar ku ke kampus karna motor ku masih di kampus.

Aku pun sangat gembira karna bisa berpapasan dengan Marie dan juga saling sapa melalui senyuman, dan juga karna teman ku yang sangat pengertian serta selalu memberi aku support dan semangat.

Pada saat aku menuju jalan pulang, hingga saat mandi dansaat aku tidur pun sampai terbawa kedalam mimpiku.

Sungguh hari yang indah, terima kasih atas bantuan yang Kau beri kepadaku melalui teman ku Heri ya Tuhan..."