24. si arogan dan si manis

8.3K 1.8K 892
                                    

Aku ngetik chapter ini sambil dengerin life goes on nya bts, coba dengerin juga semoga feel nya dapet. Selamat membaca<3

Beomgyu membalut kan perban dengan lembut di badan yeonjun, tapi yeonjun masih mengeluarkan ringisan pelan saat perban itu bergesekan dengan permukaan kulitnya.

"Kamu yakin?" tanya yeonjun.

Beomgyu tahu kemana arah pembicaraan ini, ada cermin besar di hadapan mereka, di sana terpantul bayangan beomgyu yang sedang tersenyum. Jika belum yakin, maka dia harus meyakinkan diri untuk meninggalkan tempat ini dan pergi ke kanada.

"Taehyun gimana?"

Lagi lagi beomgyu hanya tersenyum, jika membahas taehyun, beomgyu jadi tidak ingin pergi.

"Kakak mau ngabarin dia, boleh?"

Balutan perban itu terhenti, di cermin nampak beomgyu yang mendadak diam—sepertinya dia masih berpikir. Setelah berpikir singkat, beomgyu mengangguk. Setidaknya taehyun harus tahu jika beomgyu akan meninggalkan tempat ini.

-

Saat ini beomgyu sudah berada di kamarnya. Urusan membalut perbannya sudah selesai, dia ingin mengurung diri di kamar—mau overthinking. Setelah dipikir-pikir, bukankah lebih baik jika beomgyu bertemu taehyun malam ini, sekedar menyapa cowok itu kemudian berpamitan.

Tapi apakah papanya masih mengijinkannya keluar setelah apa yang terjadi malam ini.

Beomgyu menghela napas kasar, tidak ada gunanya, ini semua sudah berakhir. Namun ada ide terbesit di kepalanya. Dia berlari kecil ke meja belajarnya, mencari beberapa kertas dan mulai menulis semuanya di sana.

Kurang lebih setengah jam beomgyu baru selesai dengan tulisannya. Cowok manis itu beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kamar.

Dan di sinilah beomgyu berada, di ruang kerja papanya. Dia menyodorkan satu kertas pada tuan choi.

Papa, beomgyu boleh minta waktunya ga? sebentar doang kok, janji.

"Silahkan." sepertinya suasana hati tuan choi sudah membaik.

Beomgyu menyerahkan lima lembar kertas yang berisikan kalimat panjang ke papanya. Tuan choi meraih kacamatanya dan mulai membaca satu per satu kertas itu.

Papa, maafin beomgyu udah kurang ajar sama papa. Beomgyu tahu kalo taehyun itu anaknya tuan kang, tapi beomgyu tetep aja temenan sama dia. Bahkan berani kabur demi ketemu dia. Nakal ya hehe.

Tapi papa tau ga? selama 17 tahun beomgyu hidup, beomgyu belum pernah ngerasain hal ini. Tiba-tiba jantung beomgyu deg deg an pas deket sama taehyun, gugup banget, tapi seru. Dan itu cuma berlaku saat sama taehyun, pa.

Kedengarannya norak ya? hehe. Tapi beomgyu cukup yakin kok kalo papa juga ngreasain hal yang sama pas sama mama dulu.

Iya, beomgyu suka sama taehyun. Maaf pa, andai rasa suka bisa di cegah, sayangnya enggak. Udah terlanjur.

Malam ini, sebelum beomgyu ninggalin kota ini, beomgyu pengen banget ketemu taehyun. Setidaknya beomgyu harus pamitan sama dia. Beomgyu mohon, malam ini aja papa mandang taehyun itu sebagai remaja biasa, bukan anak tuan kang atau anak saingan papa. Beomgyu mohon.

Dan beomgyu minta mohon papa ngijinin beomgyu ketemu taehyun, untuk yang terakhir kalinya??

Tuan choi selesai membaca surat singkat beomgyu. Kalimat yang beomgyu susun mampu membuat hati papanya sedikit tergerak.

Senyap - taegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang