32. a day

8K 1.1K 337
                                    

2k words with broken english. Happy reading!


Angin sepoi-sepoi menerpa paras cantik beomgyu, suara nyiur melambai-lambai bagaikan menyapanya, dan genangan air asin berwarna biru yang siap memanjakan matanya. Yap, tidak salah lagi, beomgyu berada di pantai.

Jika ditanya bagaimana dia bisa sampai ke pantai, tanya saja yeonjun. Kemarin sore, tepat sepulang sekolah, kakak laki-lakinya itu menyuruhnya mengemas barang dan katanya akan pergi ke pantai keesokan paginya.

Semuanya serba mendadak, di sekolah sendiri awalnya yeonjun dkk iseng membicarakan recana liburan. Semua temannya menjawab bahwa mereka hanya dirumah saja, kemudian satu dari mereka menyeletuk, “Ayo ke pantai aja!”

Dan disinilah mereka, di pantai dengan pemandangan yang indah. Dengan modal mobil yeonjun dan changbin, serta penginapan milik keluarga seungmin, mereka semua merealisasikan rencananya yang mendadak. No wacana wacana club.

Karena penginapan seungmin berada di ujung kota, butuh waktu 4 jam untuk sampai. Belum lagi karena medannya yang susah, mereka harus berjalan kaki untuk mencapai penginapan, meninggalkan mobil di tempat parkir yang letaknya agak jauh.

Namun itu sepadan, pemandangan dari penginapan keluarga seungmin sungguh indah. Bukit terjal mengelilingi penginapan itu, hamparan air laut terlihat jelas dari jendela kamar. Belum lagi penginapan itu memiliki rooftop untuk melihat bintang.

Penginapannya tergolong sederhana namun pemandangannya yang indah itu membuat mulut menganga. Apalagi mengingat pesisir pantai itu hanya dikhususkan untuk orang yang bersinggah di penginapan seungmin.

Saat ini beomgyu tengah berdiri di pantai sembari bermain riak air dengan kakinya. Sesekali dia terkikik melihat kakinya yang tersapu ombak kecil.

“Lagi ngapain?”

Suara itu menginterupsinya, beomgyu menoleh ke samping dan mendapati kekasihnya tengah menatapnya.

Tidak mau berbasa-basi, beomgyu menggandeng tangan taehyun dan memaksanya berdiri di sebelahnya. Setelah itu air ombak menyapa kaki-kaki mereka, disusul dengan kikikan beomgyu yang lucu.

Oh taehyun paham, jadi hal ini yang membuat kekasihnya terkikik sendiri.

“Suka ya?”

Pertanyaan tanpa konteks itu dibalas tatapan bertanya beomgyu, seakan membalas ‘suka apa?’

“Suka aku.”

Beomgyu mencebikan bibirnya dan memukul lengan taehyun pelan. Yang dipukul malah terkekeh.

“Percaya ga percaya, aku baru kali ini ke pantai.”

Taehyun memperhatikan beomgyu yang tengah menyusun kalimatnya. Setelah dirasa sudah selesai dia kembali bercetuk—

“Iya lah, orang dikurung terus sama papa mu.”

Ia tahu bahwa perkataannya sedikit sarkas, namun tak apa, taehyun hanya menyampaikan fakta. Sementara itu, beomgyu tersenyum simpul mendengarnya.

“Maka dari itu tae, ayo kita nikmatin waktu di pantai.”

Tanpa menjawab, taehyun mencium punggung tangan beomgyu yang sedari tadi tertaut dengannya. Sontak beomgyu menarik tangannya karena kaget dengan tindakan taehyun yang tiba-tiba.

“Buat apa sih?!” omelnya.

“Gaada, iseng aja pengen nyoba. Responmu lucu.” ujarnya enteng tanpa tahu bahwa orang disebelahnya sudah panas dingin tidak karuan.

Hening, keduanya menatap air laut yang indah di depan mereka. Bukannya canggung, hanya saja mereka berdua terhanyut oleh pemandangan biru yang jarang mereka temui itu.

Senyap - taegyuWhere stories live. Discover now