ɪᴛᴀᴅᴏʀɪ ʏᴜᴊɪ

11.4K 1.4K 174
                                    

Suatu hari saat musim panas. [Name] menyusuri jalan berpaving, menaiki beberapa anak tangga. Berbelok kearah kiri berhenti tempat didepan makam.

Sebagai murid keempat pada tahun ini tidaklah buruk. Apalagi mendapat teman sekaligus guru bobrok dan sulit dimengerti. Ah, tiga muridnya yang lain pun juga mengakui jika sensei mereka aneh.

Tidak masalah, Satoru tetaplah pengajar yang hebat. Saat ini Itadori dan Fushiguro sedang latihan bertarung. Dan tiga orang yang terdiri satu sensei dan dua murid berjenis kelamin perempuan tengah menikmati minuman kaleng dibawah pohon rindang. Yang menyejukkan badan serta melindungi dari sinar matahari secara langsung.

Pertarungan antara Itadori dan Fushiguro berakhir imbang. Kali ini giliran Nobara dan [Name]. Mereka berdua saling berhadapan. Karena ini latihan pertarungan jarak dekat, menjadi keuntungan [Name]. Karena gadis ini cukup mahir dalam pertarungan jarak dekat dan juga ia mahir dalam pertarungan jarak jauh.

Tapi dia tidak begitu mahir dalam mengendalikan energi kutukan, jadi sering kali gadis itu menghabiskan energinya dengan sia-sia. Dan karena ini [Name] kadang dilatih khusus oleh Satoru. Ia berlatih dengan menonton berbagai macam film dari rate cukup bagus sampai terjelek. Dia tidak sendirian, Itadori juga ikut berlatih bersamanya.

Nobara bersiap untuk menyerang gadis didepannya. [Name] menyeringai kearah Nobara. Menatap mantap kearah gadis bersurai pendek itu.

"Meskipun Nobara-chan adalah sahabatku, aku tidak akan membiarkanmu menang loh~"

"Hooo~,kau mulai menyebalkan [Name]. Coba saja jika kau bisa."

"Bagaimana kalau kita menonton ini? Ini ceritanya karakter cowoknya brengsek tetapi waktu akhir cerita dia dibunuh sama ceweknya!"

"Woah, spoiler mu nusuk banget." Katanya sambil mengelus kepala boneka kutukan yang berada dipangkuannya.

Itadori bersama [Name] tengah berlatih, mereka masih meributkan film yang akan diputar. Satoru yang tadinya menemani mereka, tiba-tiba saja pergi karena acara pertemuan dengan kepala sekolah. Jadilah mereka berlatih berdua disini.

Mereka sudah menghabiskan beberapa jam untuk menonton film, sampai membuat [Name] bosan setengah mati. Dan berakhir gadis itu tertidur diatas pundak Itadori. Boneka yang tadinya berada dipangkuannya sudah terjatuh dilantai.

Itadori memperbaiki duduknya agar posisi tidur gadis itu lebih nyaman. Gadis itu menggeliat memeluk lengan Itadori erat, membuat Itadori mendadak tersipu. Film yang niatnya ditonton malah teralihkan karena pemandangan langkah yang menarik untuk Itadori.

Wajah polos [Name] tidur. Jantungnya berdebar ketika matanya masih setia menatap setiap postur wajah gadis disampingnya. Tangannya yang bergetar itu berusaha menyibakkan anak rambut yang jatuh menutupi wajah [Name]. Itadori mengulum senyum, ia memiringkan wajahnya mendekatkan kewajah [Name], memberikan kecupan singkat dibibirnya.

"Hari ini Itadori akan melakukan misi bersama Ijichi dan Nanami."

"Benarkah? Ah ya sudah."

Nobara mengambil minuman kalengnya, lalu bersandar didepan mesin. Menatap [Name] yang terlihat gelisah, kemudian Nobara menghela napas jengkel.

"Dia masih diasrama."

[Name] menoleh kearah Nobara, gadis itu tersenyum simpul. Menyerahkan minuman kalengnya padanya. Dengan segera [Name] berlari kembali keasrama.

Detak jatungnya menggila saat teringat wajah Itadori, isi kepalanya hanya ada dia. Ia ingin mengatakan sesuatu sebelum terlambat, sudah cukup untuk memendam semua ini. Harus segera diungkapkan.

Tak luntur senyumnya diwajahnya sampai ia sudah berada didepan kamar Itadori. Tangannya berusaha mengetuk pintu didepannya, senyumnya kini menghilang. Yang ada kegugupan melanda hati dan pikirannya.

"Oh, [Name] ada apa?" Belum sempat diketuk, Itadori lebih dulu membuka pintu. Iris coklat Itadori menatap [name] yang tersenyum kikuk.

"A-ano, Yuji-kun. Apa kau akan menjalankan misi?"

Ah, bukan itu yang ingin aku katakan!

Itadori mengangguk, masih menatap [Name].

Ayolah [Name] kau pasti bisa mengatakannya.

"Begitu ya, kalau begitu-"

"[Name]." Itadori memotong perkataannya.

Ah,jantung ku berdebar!

"Ya?"

Itadori menarik gadis itu kedalam kamarnya. Ia menggenggam lembut tangan [Name]. Iris mata miliknya menatap Itadori bingung.

"Aku menyukaimu, jadilah pacarku!"

[Name] terperanjat, wajahnya memerah. Darahnya bersedir, kupu-kupu didalam perutnya tiba-tiba menggelitik. Hatinya terasa hangat, bibirnya membuat garis lengkung, dia tersenyum kepada Itadori yang masih menatapnya.

"Uhmm, tolong perlakukan aku dengan baik. Jadi mohon bantuannya!"

Itadori menarik pinggang [Name] agar lebih dekat dengannya. Dia membuat jarak wajahnya dengan [Name] hanya beberapa senti. Itadori mencium bibir [Name] cepat. Kedua mata gadis itu membulat, jantungnya berdetak cepat seakan-akan lepas dari tempatnya, membuatnya gugup setengah mati. Akhirnya dia mendorong Itadori kebelakang.

Wajahnya masih merah padam dan berusaha menyembunyikan wajahnya, tetapi dia tidak bisa menyembunyikannya dari Itadori.

"Terlalu cepat, kau menciumku terlalu cepat! Jantungku berdebar kencang saat ini, biarkan aku mempersiapkan diri Yuji-kun!"

Itadori menahan tawa saat ia melihat wajah gadis itu lebih merah dari sebelumnya, apa lagi dengan gaya salah tingkahnya. Membuatnya gemas ingin memakan gadis ini.

Itadori kembali kehadapan [Name]. Satu tangannya melingkar dipinggang [Name], satu tangannya menarik dagu gadis itu. Ia mencium lembut bibir kenyal dan basah itu. [Name] mencoba memberanikan diri untuk membalas ciuman lembut itu. Membiarkan dirinya larut dalam pelukan dan ciuman yang diberikan Itadori padanya.

Kening mereka bertemu. Itadori dengan rona merah dipipinya tersenyum kearah [Name], dan gadis itu dengan malu-malu menatap kedua iris mata Itadori.

"Kau akan menjalankan misi bukan, jadi jangan sampai mati."

"Jadi seperti itu...sepertinya kau bosan mendengar ceritaku ini. Tapi aku tidak perna bosan untuk menceritakan kisah itu padamu."

[Name] menghirup napas dalam, kemudian membuangnya pelan. Badannya masih bersandar dibalik batu nisan milik Itadori.

Tangannya memegang ponsel yang layarnya menyalah. Dia mendapatkan pesan dari Satoru, dan sepertinya dia sudah ditunggu oleh teman-temannya yang lain.

"Ah, gomen Yuji-kun. Aku harus pergi, sensei dan lainnya sudah menungguku. Sebelum pergi, aku ingin mengatakan ini..."

"Aku mencintaimu, selalu."

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐖𝐇𝐄𝐄𝐋 | 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang