-19-

2K 329 139
                                    

Hari ini adalah hari pertama turnamen diadakan. Semua orang sangat antusias. Harry, Cedric, Fleur, dan Krum berada di tenda peserta hendak bersiap-siap ataupun menghilangkan rasa gugup. (y/n) dan Hermione pergi ke tenda tersebut untuk menyemangati mereka, terutama Harry dan Cedric. "Pst!" bisik Hermione. "Pst! Harry, is that you?" tanya Hermione.

"Ya." jawab Harry. "Aku yakin kita semua akan mendoakan yang terbaik." ucap (y/n). "Bagaimana perasaanmu?" bisik Hermione. Harry hanya terdiam. "Kuncinya adalah konsentrasi. Setelah itu kau hanya perlu .."
"Melawan naga." timpal Harry. Hermione tiba-tiba masuk ke dalam tenda lalu memeluk Harry dengan erat. (y/n) pun ikut masuk.

Cekrek!

Rita Skeeter datang dengan kameramennya. "Cinta muda, sungguh mengharukan. Jika semua berjalan buruk hari ini, kalian bisa dimasukkan ke halaman paling depan." ucap Rita dengan gaya lenggak-lenggok sok anggunnya.

"Kau tidak punya urusan di sini, tenda ini hanya untuk para peserta dan teman-teman kami." ucap Krum menegur Rita. "Tidak masalah. Kami sudah mendapatkan apa yang kami inginkan." ucap Rita lalu pergi dengan kameramennya. (y/n) menghela napasnya lalu memeluk Harry, "Good luck, Harry. Berhati-hatilah."
Harry membalas pelukannya lalu mengangguk, "Thanks."

(y/n) menghampiri Cedric.
"You too, Ced, good luck and be aware." ucap (y/n) tersenyum lalu memeluk Cedric sejenak. Wajah Cedric memerah, lalu ia membalas pelukan (y/n) dan mengelus rambutnya. "I'll be alright, (y/n)." ucap Cedric tersenyum.

"Kalian berdua juga. Semangat!" ujar (y/n) pada Krum dan Fleur lalu dijawab dengan senyuman dari mereka. "Thanks."

Tak lama kemudian Dumbledore dan beberapa orang lainnya masuk ke dalam tenda. "Good day, champions! Tolong berkumpul. Kalian telah menunggu dan bertanya-tanya, dan akhirnya momen ini tiba. Momen yang hanya bisa sangat dihargai oleh kalian berempat." ucap Dumbledore lalu menoleh ke arah (y/n) dan Hermione. "What are you doing here, Ms. Rozewands and Granger?" tanyanya. "U-um .. sorry, we'll go then." ucap (y/n) lalu menggenggam tangan Hermione dan pergi dari tenda.

Mereka berjalan ke tempat duduk penonton. Draco melambaikan tangannya pada (y/n) mengisyaratkan untuk duduk di sebelahnya. Hermione mengangkat alisnya, "Your boyfriend is waiting." "He's not my boyfriend!" jawab (y/n). Hermione terkekeh, "Baiklah, see you later, (y/n)."

"Bye, Hermione."
(y/n) berjalan menyusuri tempat duduk penonton dan duduk di sebelah Draco. "Aku benar-benar takut." ucap (y/n). "Takut? Buat apa kau takut? Kau tidak bertanding." jawab Draco. (y/n) memutarkan bola matanya. "Aku takut terjadi sesuatu pada mereka." ujar (y/n). "Kau menyukai salah satu dari mereka, ya?" tanya Draco. "Hah? Kau gila? Tidak." jawab (y/n) langsung.

"(y/n) .." panggil Draco. Baru saja (y/n) ingin merespon, tiba-tiba ..

Boom!
Suara meriam.

Cedric keluar dan para penonton menyerukan, "Diggory! Diggory! Diggory!".

"Oh my .. Cedric, I hope he'll be okay." gumam (y/n).
Beberapa saat kemudian Cedric berhasil melawan naganya dan mengambil terlurnya, begitupun Fleur, Krum, dan Harry. Meskipun tadi Harry sempat beberapa kali mengalami kesulitan.

—— skip ——

Keesokan harinya, semua murid berada di Aula Besar untuk makan siang. Beberapa burung hantu masuk ke dalam aula untuk mengirimkan surat atau parsel titipan. (y/n) mendapatkan sebuah parsel yang lumayan besar. "W-wow, what is this?" tanya (y/n). Terdapat secarik kertas di parsel tersebut yang bertuliskan, 'Beloved, from Mom and Dad'. (y/n) yang merasa tidak sabar pun membuka parselnya. Sebuah gaun yang simpel namun terkesan sangat mewah. (y/n) membulatkan matanya. "W-wow .."

THE BOY WHO HAD NO CHOICEWhere stories live. Discover now