-7-

2.2K 384 50
                                    


jan lupa vomment <3

Semua orang telah mendengar kejadian di Dungeon antara Harry dan Quirrell. Karena hal tersebut, banyak murid yang menjadi penggemarnya, salah satunya (y/n). Lebih tepatnya ia ingin berteman dengan Harry, ya meski sebenarnya Draco tidak suka itu. Tapi bukannya apa-apa, (y/n) hanya ingin bersikap netral, tidak memilih-milih.

Harry tengah berada di rumah sakit sekolah sekarang. Ia menerima banyak hadiah dari penggemarnya lalu ia membukanya satu-satu sampai ia menemukan hadiah dari (y/n). (y/n) memberinya cokelat kodok dan menyisipkan secarik surat yang pendek.

Cepat sembuh.
- Rozewands -

Harry tersenyum lalu memakan cokelat kodoknya.

—— skip ——

"Hermione! Ron!" panggil (y/n) dari jauh sambil berlari. "(y/n)? Pelan-pelan saja, ada apa?" tanya Hermione. "H-harry, bagaimana kabarnya?" tanya (y/n). "Tenang saja, (y/n). Dia tidak apa-apa. Hanya butuh istirahat saja." ujar Hermione lalu (y/n) mengangguk. "Kabar kalian?" tanya (y/n) lagi. "Kami baik-baik saja, (y/n)" jawab Ron. "Baiklah, aku pergi dulu ya, kalau tidak Draco the Barbie doll itu akan merengek tidak jelas. Goodbye Hermione, goodbye Ron." ucap (y/n) sambil melambaikan tangannya lalu pergi. "Dia benar-benar Slytherin kan? Dan apa itu Barbie?" tanya Ron heran. Hermione memutarkan bola matanya lalu berkata, "Kau tidak melihat dasinya? Hijau, Ron, hijau, dan Barbie itu nama boneka perempuan di dunia muggle."

Beberapa saat kemudian Harry datang. "Kau baik-baik saja, Ron?" tanya Harry. "Alright, you?" jawab Ron. Harry mengedikkan bahunya, "Alright. Hermione?" ucapnya. "Never better." jawab Hermione sambil tersenyum. "Oh iya, Harry. Tadi ada yang menanyai kabarmu." ucap Ron dengan senyum meledek. "Who?" tanya Harry. "(y/n)." lanjutnya. "Sepertinya kawan kita sedang dimabuk cinta monyet." ucap Hermione meledek. Ron dan Hermione tertawa sedangkan Harry wajahnya memerah menahan senyuman, namun gagal, senyuman kecil dan manisnya pun muncul di wajahnya.

"Kutunggu surat undangan pernikahanmu." ucap Ron lalu Hermione menjitak dahinya. "Masih jauh, bodoh!" ucapnya dan Ron meringis kesakitan.

Semua murid dan guru berada di Aula Besar. Sudah waktunya untuk mengumumkan pemenang house cup tahun ini. Aula sangat berisik sehingga McGonagall mendentingkan gelasnya menggunakan sendok agar semuanya memberikan perhatian ke depan. Dumbledore berdiri lalu berkata, "Satu tahun telah berlalu dan kini pemenang house cup akan dipersembahkan dan perincian nilainya adalah sebagai berikut. Di posisi ke empat, Gryffindor dengan 312 angka."

Semua bertepuk tangan, meski tidak semua bertepuk tangan dengan ikhlas, banyak yang tidak menerima Gryffindor di posisi terakhir. Wajah parah Gryffindor hanya datar. Draco dan anak-anak Slytherin lainnya kesenangan, kecuali (y/n). 'Apa yang perlu disenangi?' batinnya.

" Di posisi ketiga, Hufflepuff dengan 352 angka." ucap Dumbledore lalu diikuti oleh tepuk tangan semua orang. "Posisi kedua, Ravenclaw dengan 426 angka,"

".. dan di posisi pertama, dengan 472 angka, Slytherin."

Semua Slytherin langsung kegirangan, bersorak-sorai, bahkan Crabbe sampai berdiri memberikan tepuk tangan terbaiknya. (y/n) juga senang karena asramanya mendapatkan posisi pertama, namun ia juga sedih karena Gryffindor berada di posisi terakhir.

"Yes, yes, well done, Slytherin, well done, Slytherin. Bagaimanapun peristiwa-peristiwa terakhir ini harus diperhitungkan juga dan aku ada beberapa nilai menit-menit terakhir yang perlu dihadiahkan." ucap Dumbledore. Para Gryffindor yang tadinya terlihat murung dan bungkuk langsung menegakkan posisi duduk mereka. "To Ms. Hermione Granger, untuk penggunaan intelektual yang hebat sewaktu teman-temannya mengalami bahaya besar, 50 angka." ucap Dumbledore.

Semua Gryffindor langsung bersemangat lagi, mereka bertepuk tangan meriah. Sedangkan anak-anak Slytherin mulai mengusutkan wajahnya, kecuali (y/n), ia bertepuk tangan dan tidak lupa senyumannya. "(y/n)! Kau senang?" tanya Draco. "Mengapa tidak?" tanya balik (y/n). Draco memutarkan bola matanya.

"Kedua, untuk Mr. Ronald Weasley. Untuk permainan catur terhebat yang pernah ada di Hogwarts selama bertahun-tahun,"
Ron tidak menyangka namanya juga akan disebut lalu ia berkata, "Me?" tanpa suara dan sambil tersenyum. ".. 50 angka."
Gryffindor kembali memberikan sorak sorainya.

"Yang ketiga, untuk Mr. Harry Potter untuk ketenangan dan keberanian yang luar biasa, kuhadiahkan 60 angka untuk Gryffindor." ucap Dumbledore. Kali ini benar-benar meriah. (y/n) dan Harry tak sengaja saling bertatapan dan mereka saling tersenyum. (y/n) menggerakan mulutnya mengatakan, "Congrats!" dan Harry membalasnya, "Thank you."

"Kita seri dengan Slytherin!" seru Hermione. "Akhirnya, butuh keberanian besar untuk melawan musuhmu, tapi butuh keberanian yang lebih besar lagi untuk melawan temanmu sendiri. Kuhadiahkan 10 angka kepada Neville Longbottom." lanjut Dumbledore.
Gryffindor bersorak karena mereka memenangkan house cup tahun ini.

"Kalau aku tidak salah hitung aku percaya sekarang waktunya untuk mengubah dekorasi ruangan ini." ucap Dumbledore lalu menepuk tangannya sekali dan mengangkat kedua tangannya. Lalu seketika dekorasi langit-langit ruangan yang awalnya berlambang Slytherin-hijau menjadi Gryffindor-merah. "Gryffindor wins the house cup!" ucap Dumbledore.

Semua Gryffindor langsung berdiri, bertepuk tangan, berteriak, intinya mereka mengekspresikan kebahagiaan mereka. Lalu mereka melemparkan topi mereka.

Draco mendengus kesal, melemparkan topinya ke meja. "Hey, it's ok, Draco. Lagipula masih ada tahun depan, bukan? Kita bisa melakukan yang terbaik untuk tahun depan." ucap (y/n) menenangkan sahabatnya lalu menepuk-nepuk pundak Draco.

Tahun ajaran pertama telah selesai. Semua murid kembali ke kereta untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Seperti sebelumnya, (y/n), Draco, Crabbe, dan Goyle berada di satu kompartemen. Draco terlihat letih, ia menyenderkan kepalanya ke bahu (y/n). "Draco! Kepala kau berat!" ucap (y/n) mengeluh. "Apanya sih yang berat? Begini saja kok berat." jawab Draco.

"Kalian lebih baik menikah muda." ucap Crabbe. Draco dan (y/n) langsung menatap Crabbe tajam dan Crabbe pun langsung bergidik ngeri. "Ok, sorry." ucapnya.

——  skip ——

(y/n) dan Draco tengah berada di Diagon Alley sekarang. Draco ingin menepati janjinya untuk membelikan (y/n) 10 es krim, meski ia tahu pasti (y/n) tidak akan menghabiskannya.

Ia memesan berbagai macam rasa seperti Apple Crumble, Vanilla, Salted Caramel Blondie, Chocolate, Clotted Cream, Earl Grey & Lavender, Sticky Toffee Pudding, Chocolate & Raspberry, Strawberry & Peanut Butter, dan Butterbeer, tentu saja ia tidak akan memesan rasa Chocolate Chilli.

"Kau benar-benar memborong semua." ucap Draco. "Kau sendiri yang mengatakan 10 es krim." jawab (y/n). Setelah memesan dan membayar, mereka duduk di tempat duduk biasa, dekat jendela. Tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan 10 scoop es krim yang rasanya bermacam-macam. (y/n) tersenyum, ini seperti dunianya. (y/n) mengambil sendok dan mulai memakan es krim-es krimnya itu. Sedangkan Draco menunggu waktu sampai (y/n) tak sanggup memakannya lagi agar ia bisa makan es krimnya itu.

Hal yang aneh bukan? Seorang Malfoy menghabiskan sisa makanan orang lain. Itu bisa saja menjadi aib untuk harga diri seorang Malfoy. Namun tidak dengan Draco yang selalu menghabiskan makanan milik (y/n) jika ia tidak habis. Tentu saja hal ini tidak diketahui oleh Lucius. Draco sama sekali tidak merasa jijik jika itu bekas (y/n), sudah seperti saudara. Bahkan saudara saja terkadang suka jijik sendiri.

Sudah 6 es krim, (y/n) menyerah. Perutnya benar-benar terasa penuh. "Sudah kubilang, kau tidak akan benar-benar menghabiskannya." ucap Draco. Draco mengambil selembar tisu lalu mengelap es krim yang berantakan di dekat mulut (y/n). "Kebiasaan." ucapnya singkat.

'Sial, pipiku memanas.'
- batin (y/n)

—— A/N ——

Bagemana nilai PTS kalian?

Jangan tiru author ya
yang nyontek gugel🤘🏼

dadahhh<3

THE BOY WHO HAD NO CHOICEWhere stories live. Discover now