-3-

3K 432 38
                                    

vomment by <3

1 September.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu semua calon siswa di Hogwarts. Hari pertama mereka masuk. (y/n) sudah mempersiapkan barang bawaannya kemarin.

(y/n) mengenakan sweater hitam, rok hijau, kaus kaki hitam, dan sepatu hitam. Sangat ciri khas dengan anak asrama Slytherin. Sebenarnya jika dilihat dari kemampuannya ia bisa masuk ke semua asrama. Namun ia akan memilih Slytherin agar bisa bersama dengan sahabatnya, Draco Malfoy. Ia sudah siap lalu turun ke bawah- ruang makan. "Lihat anak kita, sudah sangat siap." ucap Elise sambil tersenyum. "Cantik, ya?" balas Peter dengan senyuman. Lalu mereka memulai sarapan mereka.

-- skip --

Keluaga Rozewands sudah sampai di stasiun London King's Cross."Dad, bukankah ini stasiun para muggle?" tanya (y/n). "Yup, tapi liat ke sana. Kau lihat segerombolan anak-anak itu?", (y/n) mengangguk. "Ayo kita mendekat." lanjut Peter.

Mereka bertiga mendekati segerombolan anak-anak itu. (y/n) memperhatikan mereka. (y/n) cukup merasa kaget ketika kelihat salah satu anak dengan troli barang bawaannya berlari menembus dinding pembatas peron 9 dan 10. "Cukup lakukan hal yang sama seperti mereka." lanjut Peter. Mereka bertiga pun berlari menuju pembatas peron 9 dan 10, (y/n) memejamkan matanya dan .. tidak terasa apa-apa. (y/n) membuka matanya, "W-wow .." gumamnya.

(y/n) melihat tulisan di tiket dan papan penanda peron di depannya, dan benar, peron 9¾. Ia tersenyum. Peter dan Elise memeluk putri kesayangan mereka itu. "Yang baik ya di sana?" ucap Elise. "Tenang saja, Elise, dia akan baik-baik saja. Kau tahu kan dia bagaimana, lihai dalam mengatasi masalah." ucap Peter menenangkan Elise, Elise mengangguk. "Goodbye, Mom and Dad!" ucap (y/n) sambil melambaikan tangannya kepada kedua orangtuanya itu, lalu ia masuk ke dalam kereta bersamaan dengan barang-barangnya.

Ia mencari kompartemen yang pas untuknya. Lalu ia melihat Draco duduk di salah satu kompartemen bersama dua anak laki-laki lainnya yang tubuhnya tergolong besar jika dibandingkan dengan Draco. (y/n) menghampirinya, "Draco?". Draco langsung mengalihkan pandangannya ke (y/n). "Ah, duduk di sini saja." ucap Draco. (y/n) menjawabnya dengan anggukan lalu ia meletakkan barang bawaannya di bagasi atas kepala, tentu saja dibantu oleh Draco, lalu ia duduk di sebelah Draco.

"So, (y/n), this is Crabbe, and this is Goyle." ucap Draco memperkenalkan kedua temannya itu kepada (y/n), (y/n) mengangguk menanggapinya lalu melambaikan tangannya kepada Crabbe dan Goyle. "And this is (y/n), (y/n) Rozewands." lanjut Draco.

"R-rozewands? Salah satu bangsawan seperti keluargamu juga kan, D-draco?" ucap Goyle. Draco mengangguk, "Yeah, manor kami juga bersebelahan." ucapnya.

Mereka tidak sengaja mendengarkan pembicaraan di kompartemen sebelah, membicarakan tentang seseorang yang bernama 'Harry Potter'. Mereka berkata bahwa Potter juga masuk ke Hogwarts tahun ini, yang artinya satu angkatan. "Harry Potter?" ucap Draco. "Aku tahu kita berlogat British, but to be honest, Draco, kau terlalu lebay dalam mengucapkan 'Potter'nya. Kau malah seperti mengatakan 'PottAH'." ujar (y/n) kesal.

"Kata ayahku dia salah satu penyihir hitam." ucap Draco dengan wajah yang tentu saja datar, tentu saja ekspresi itu menurun dari Lucius.

"Ganti baju kalian, sepertinya sebentar lagi kita akan sampai." ucap (y/n).

- skip -

Akhirnya mereka sampai di Hogwarts, namun belum benar-benar sampai. Semua siswa tahun pertama turun dari dalam kereta dan mereka disambut oleh seorang pria yang bertubuh besar, namanya Hagrid.

"Perhatian, murid-murid tahun pertama, lewat sini! Ayo, ayo, cepat!" ucap Hagrid. "This way to the boats, follow me!" lanjutnya. Semua siswa pun mengikutinya. Lalu mereka tiba di sebuah tepian danau, terdapat beberapa perahu dan semua pun menaiki perahunya. "Ingat, tidak lebih dari 4 orang satu perahunya." ucap Hagrid mengingatkan. (y/n) satu perahu dengan Draco, Crabbe, dan Goyle. Perahunya berlayar sendiri, tak lama kemudian mereka semua sudah bisa melihat pemandangan bangunan Hogwarts. Seperti kastil, yup, kastil. Sangat megah dan luas tentunya.

Terdengar bisik-bisikan para siswa menganggumi bangunannya, kecuali Draco. Ia menyinyir, "Kau tahu, (y/n), seharusnya aku tidak di sini, seharusnya sekarang aku sudah di Durmstrang.". "What ever, Draco. Kalau kau di sana kita tidak bertemu lagi, bodoh." ujar (y/n) kesal sambil memutar bola matanya. "Oh iya, hehe." jawab Draco sambil cengengesan. Crabbe dan Goyle hanya terdiam heran, tidak ada teman dekat Draco yang berani berkata seperti selain (y/n) dan Draco hanya menurut atau mengalah.

Semuanya pun sampai ke tepian. Hagrid memimpin mereka masuk ke dalam bangunan. Siswa-siswa itu masih memuji-muji kemegahan Hogwarts. Mereka menaiki anak tangga yang sangat banyak itu sampai akhirnya mereka berhenti karena di depan mereka terdapat seorang wanita memakai jubah hijau zamrud berdiri. Tak disadari Hagrid sudah meninggalkan mereka.

"Welcome to Hogwarts. Now, in a few moment you will pass through these doors and join your classmates. But before you can take your seats, you must be sorted into your houses. They are Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, and Slytherin." ucap wanita tersebut.

Saat kata 'Slytherin' tersebut Draco langsung menatap (y/n) lalu menaikkan alisnya sambil menyeringai. "What ever." bisik (y/n).

"Now while you're here, your house will be like your family. Your triumphs will earn new points, any rule breaking and you will lose points. At the end of the year, the house with the most points is awarded the house cup-" ucap wanita tersebut lalu terpotong karena seorang anak laki-laki berteriak, "Trevor!" sambil maju ke depan dan mengambil seekor katak dekat kaki wanita tersebut. "S-sorry." lirihnya.

"Upacara seleksi akan mulai sebentar lagi." lanjut wanita tersebut lalu pergi. Semua siswa menyiapkan diri mereka masing-masing seperti merapikan jubah dan rambut.

Tiba-tiba Draco membuka pembicaraan, semua mata tertuju padanya. "Jadi benar apa yang tadi mereka katakan di kereta? Harry Potter has come to Hogwarts." ucap Draco. Semua orang langsung berbisik-bisik membicarakan Harry Potter. "This is Crabbe and Goyle, and this is (y/n) Rozewands, and I'm Malfoy, Draco Malfoy." lanjut Draco sambil berjalan menghampiri bocah berkacamata bulat. (y/n) sedikit melambaikan tangannya dan tersenyum kecil ke bocah berkacamata bulat yang namanya adalah Harry, Harry Potter.

Lalu terdengar seseorang tertawa kecil setelah Draco memperkenalkan dirinya kepada Harry. "Ini buruk." gumam (y/n). Draco menoleh ke arah bocah berambut merah yang tadi menertawakan namanya, "Think my name is funny, do you? No need to ask yours. Red hair and a hand-me-down robe, you must be a Weasley!" ucap Draco menghina bocah itu, ia Ronald Weasley. "Draco!" panggil (y/n) mulai kesal dengan tingkah Draco. "Sshhh! Let me finish this, (y/n)." jawab Draco. "Ck!" decak (y/n).

"Kau akan mengetahui bahwa beberapa keluarga penyihir lebih baik daripada yang lainnya, Potter. Kau tidak ingin salah pergaulan bukan? Aku bisa membantumu." lanjut Draco lalu mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan. "Draco, wha-" "Once again, (y/n), let me finish this by my own."

Harry menatap Draco, "I think I can tell the wrong sort for myself, thanks." jawab Harry dingin dan tidak membalas jabatan tangan Draco. Lantas Draco marah akan hal itu.

Lalu wanita itu datang lagi, otomatis Draco kembali ke posisi awalnya.





— N/A —

ASTGA ASTGA
maap ges kmrn g update
soalnya lagi sibuk
(anjay sok sibuk)

gtw ngapa beberapa hari
hawanya hawa tidur
herman jdnya.

NEXT PANJANG
DADAHH<3

THE BOY WHO HAD NO CHOICEWhere stories live. Discover now