Canistopia - XVII

Börja om från början
                                    

Damien memiringkan kepalanya bingung. “Apakah semalaman kau membaca semua buku itu? Maksudku, kau tidak beristirahat?”

“Ah, bukan begitu. Ini buku yang ku baca sebelum pergi ke Chamonix. Baru sempat dikembalikan,” jawab Matt kemudian menyimpan satu persatu bukunya dibantu Damien yang mengangguk paham.

“Tadi ada yang datang.”

Matt menoleh. “Siapa?”

“Daves bilang, dia teman bertengkarmu. Um ... Kevin Y- ... Kevin apa ya? Pertama kalinya aku mendengar nama seperti itu.”

“Kevin Yoo?” tanya Matt memastikan.

Damien refleks mengangguk. “Benar! Kevin Yoo.”

“Aish, si bodoh itu.” Matt tersenyum simpul kemudian menoleh lagi. “Ah, ngomong-ngomong kau baru mendengar nama ‘Yoo’?”

“Begitulah,” angguk Damien jujur.

“Yakin?”

“Yakin. Kenapa?”

Matt menyingkirkan debu di tangan dengan menepuk-nepuknya seraya menghela napas. “Itu salah satu marga yang digunakan di Korea.”

“Oh?” Damien mengernyit. “Benarkah?”

Mendengar Damien yang keheranan membuat Matt terkikik geli. “Ah, kau mencari apa? Biar ku ambilkan.”

“Uhh ... tidak apa-apa. Aku akan mencarinya sendiri.”

“Eii ... kau tidak bisa menolak. Tidak ada waktu lagi karena kita harus segera makan pagi. Kau tidak mau Fred dan Mike mengomel karena keterlambatanmu, bukan?” goda Matt.

“Kenapa harus mengomel? Mereka bisa makan tanpaku,” heran Damien.

“Dan Daves tidak akan memulai acara makan jika anggotanya tidak lengkap.” Matt mengedik. “Baiklah. Jadi buku apa yang membuatmu datang sepagi ini ke perpustakaan?”

Damien menggaruk keningnya ragu. “Sesuatu ... tentang Shangri-La?”

“Ahh ... ada di sebelah sini.” Matt menarik tangga bergeser ke ujung kanan kemudian menaikinya. Dengan amat yakin dan cekatan ia menarik sebuah buku bersampul toska dari sana. “Nah, ini bukumu. Kau bisa membawanya lalu kembalikan setelah selesai.”

“Terimakasih. Kau cocok menjadi seorang pustakawan,” puji Damien.

Matt mengedik. “Tetapi aku ingin menjadi profesor, bisakah?”

“Ku pikir kau sudah menjadi seorang profesor? Kau meneliti dan membuat banyak hal,” bingung Damien.

“Tidak. Aku hanyalah seorang wolf yang memiliki ‘sedikit’ kelebihan. Sean juga terkadang memanggilku dokter. Tapi nyatanya? Aku bukanlah seorang dokter.” Matt terkekeh. “Ayo kita pergi sebelum perut mereka berbunyi lebih lama lagi.”

Makan pagi berlangsung sama seperti di Chamonix, hanya suasana dan hidangannya saja yang berbeda. Sesekali Damien juga terpikirkan di mana Jay dan Iden makan, tampaknya hanya ada mereka bertujuh di sana. Apakah penghuni di kastil ini memang hanya mereka yang sudah dilihatnya? Tidak ada yang lain?

“Untuk apa Kevin datang?” tanya Matt pada Sean yang menghentikan gerak sendoknya.

“Kau tahu dia datang?”

“Damien.”

Sean menoleh pada orang yang disebut kemudian mengangguk paham. “Yah, memastikan bahwa aku memang sudah kembali.”

“Ck! Dia pikir dia siapa?”

“Keturunan Beta yang mengabdi pada Pack keluarga Sean,” jawab Fred yang pandangannya tetap pada daging asap.

CanistopiaDär berättelser lever. Upptäck nu