t i g a d u a [re-publish]

319K 41.2K 47.9K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







32. Truth or Dare







Berhubung tempat camping mereka dekat dengan danau, Alma akhirnya melangkahkan kaki ke sana. Airnya jernih, membuat Alma tak segan mengambil air membasuh wajahnya agar segar kembali.

"Udah mendingan?"

Alma menoleh, menemukan Bryan berjalan mendekat menjinjing jaket di tangan kanan.

"Udah. Sekarang gak pusing, cuma napasnya masih kerasa panas," keluh Alma. "Outbound nya selesai?"

Bryan mengangguk kecil mengiyakan. "Lagi pada bersih-bersih. Yang lain juga lagi ngumpulin kayu buat api unggun."

"Besok balik kapan? Pagi, siang, malam?"

"Siang paling. Kalau malam, besoknya kan masuk sekolah."

Bryan melirik jaket yang dipakai Alma. Seingatnya, Alma tak punya jaket oversize seperti itu. Terlebih warna hitam. "Punya lo, Al?"

"Hah?" Alma ikut menurunkan pandangan melirik jaket yang membalut tubuhnya. Alma lupa melepas, jaketnya terlalu hangat membungkus tubuh. "Punya Selatan."

"Lo masih ada rasa sama dia?" tanya Bryan tiba-tiba. Ntahlah pertanyaan ini sudah lama sebenarnya ingin Bryan tanyakan.

Alma diam. Mulutnya terbuka hendak menjawab namun seruan Angga yang bersenandung membuat Alma merapatkan bibir kembali. Mereka menoleh ke sumber suara.

"Di sini senang, di sana senang, dimana-mana Hetty Koes Endang!"

Beberapa orang mengikuti di belakang cowok itu, mereka siap menyaksikan matahari terbenam dekat danau. Malah tertawa mendengar teriakan Angga yang nyeleneh.

"Ngakak sampe ginjal gue merosot." Farhan ikut tergelak mendengar senandungan kampret dari Angga.

Saking fokusnya tertawa sampai tak melihat pijakan, kaki Farhan tergelincir menginjak batu, nyusruk ke depan dengan tidak elite di depan teman-temannya. Mana Luna tepat di belakangnya lagi.

Menolong? Tidak.

Tertawa? Iyalah!

Mereka tergelak melihat kondisi Farhan. Memang ya, tertawa itu pertolongan pertama.

"Malu-maluin!" seru Selatan. Baru berjalan turun dengan Leon di sampingnya.

Telinga Farhan memerah, segera berdiri menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor dengan wajah menekuk kesal. Sakitnya sih tidak seberapa, malunya itu yang luar biasa.

Ayo PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang