18) Clubing

3.8K 346 17
                                    


Happy Reading

Jaemin mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan teman- teman nya. Jaemin baru datang bersama Jeno. Sesuai janji mereka malam ini datang ke club yang memang berada di bawah Red Dragon Fire.

Saat sampai di meja teman- temannya Jaemin dapat melihat mereka semua hampir sudah setengah mabuk semua.

"No, jangan mabuk. Perasaan Nana tidak enak" ucap Jaemin tiba- tiba, lalu mengecek apakah dia membawa senjata atau tidak.

Jeno hanya mengangguk lalu meraba kantong pakaian nya memastikan hal yang di carinya ada.

Mereka berdua duduk bergabung dengan yang lain. Semua nya mabuk hanya beberapa yang tidak, Jaemin dan Jeno hanya memutuskan meminum soda.

"Aku dan Jinyoung pulang duluan, kita sudah mabuk sekali nanti tidak bisa pulang" ucap Guanlin merangkul pinggang Jinyoung.

"Hati- hati" ucap Jaemin sambil melambaikan tangan.

Jaemin dan Jeno menghabiskan waktu dengan menceritakan kehidupan masing- masing. Mereka tidak akan mabuk karna mereka akan berjaga- jaga.

Prang

Suara kaca pecah mengalihkan atensi Jaemin dan Jeno, di lihatnya ada pasangan yang tengah bercumbu dengan panas. Awalnya Jaemin acuh saat ia perhatikan lagi siapa sedang bercumbu membuatnya marah.

Bugh

Jaemin memberikan bogem mentah kepada Yeonjun. Ya Itu Sanha dan Yeonjun yang di lihat oleh Jaemin sedang bercumbu. Sanha sudah mabuk parah, sedangkan Yeonjun masih sadar.

"Apa yang kau inginkan Yeonjun?!" Desis Jaemin marah. 

"Ada apa?! Kau ingin memisahkan ku lagi dengan Sobin?!" Yeonjun tak kalah marah kepada jaemin.

Bugh

Satu pukulan lagi yang Jaemin layangkan kepada Yeonjun. "SADAR SIALAN! SOOBIN SUDAH MATI ENAM TAHUN YANG LALU!" teriak Jaemin tepat di depan muka Yeonjun.

Yeonjun menggeleng tanda tak percaya "berhenti bohongi aku Na" ucap Yeonjun sendu.

"Itu Sanha, salah satu anak didik pindahan. Dia datang saat kau dan Lee Chan keluar. Dan kau ada disana saat aku membunuh Soobin" ucap Jaemin datar lalu menarik Sanha, dan dituntunnya untuk keluar dari club itu. Sedangkan Yeonjun sendiri hanya diam mendesis merasakan sakit di pipinya akibat Jaemin, sungguh pukulan Jaemin sangat kuat sebanding dengan Guanlin.

Saat Jaemin yang duduk di dekat teman- temannya yang sudah mabuk parah sambil meracau tidak jelas, dan ada yang sudah tertidur, datang sekitar sembilan orang menemui Jaemin. Itu bawahan yang baru saja di minta nya untuk membantunya. 

"Bawa ke markas terdekat" perintah Jaemin.

Mereka masing- masing membawa satu untuk dibawa, meninggalkan Renjun, yangyang, Haechan, Mark, dan Felix. Tidak mungkin Jaemin dan Jeno membawa mereka semua hanya berdua.

Byur

"Sialan" desis Mark karna terkejut saat Jeno menyiramkan air es ke mukanya, sungguh karna dinginnya air es hilang mabuknya.

"Tidak ada cara yang lebih baik untuk membangunkan ku?" Marah Mark.

"Bawa pacar mu jika tidak ingin di tinggalkan" ucap Jeno acuh lalu menggendong yangyang di punggungnya, dan Felix di gendong bridal style. Jaemin yang melihat Jeno langsung membawa dua orang membuat tawanya meledak, saat disisa tawanya Jaemin mengangkat Renjun dengan gaya yang sama seperti Jeno membawa Felix.

Mark sendiri menggendong Haechan di punggung nya karna dia juga mabuk walaupun sudah di siram oleh Jeno dengan es.





Sudah tiga hari berlalu dari saat mereka semua mabuk kecuali Jeno dan Jaemin. Saat ini Yeonjun datang ke markas Dark Cyber untuk menemui Jaemin, disinilah mereka di ruangan milik Jaemin. ada Jeno, Guanlin, yeonjun dan pemilik ruangan tentu saja.

"Aku mohon, aku berjanji tidak akan melukainya. Aku mohon Na" ucap Yeonjun memohon kepada Jaemin.

"Jaemin nama ku Jaemin" ucap Jaemin mengalihkan dari pertanyaan Yeonjun.

"Baiklah, aku mohon Jaem" ucap Yeonjun lagi.

Jaemin melihat kearah Guanlin meminta persetujuan. Guanlin hanya mengangguk mengartikan bahwa dia setuju.

"Baiklah Jun, kami mengizinkan tapi jika sampai berkata kau menyakitinya aku akan membunuhmu dengan tangan ku sendiri" putus Jaemin, Yeonjun tersenyum dan mengangguk senang.

"Tapi kami tidak membantu mu untuk melakukan pendekatan dengan Sanha. Kau usaha sendiri kami hanya akan berada di belakang Sanha saat kau menyakitinya, dan saat itu kami akan melupakan ikatan persaudaraan kita dan membunuh mu dengan cara yang paling tidak kau bayangkan" ucap Guanlin menatap datar Yeonjun dengan suaranya yang terdengar tegas.

"Baiklah, aku akan menepati kata- kata ku" ucap Yeonjun yakin.

"Tapi jangan buat Sanha jadi pengalihan perasaan mu, jangan tatap Sanha seperti kau menatap menatap Soobin" ujar Guanlin lagi.

Jeno sendiri hanya diam, ini bukan urusannya. Jadi Jeno hanya diam menatap lurus Jaemin yang duduk terpisah di sofa single.

Yeonjun sudah keluar, begitupun dengan Guanlin lebih memilih keluar dari pada berada di tengah- tengah Jeno dan Jaemin.

Jeno mengkode Jaemin agar mendekat ke arahnya, lalu memeluknya.



Jaemin dan teman- temannya sudah selesai sidang skripsi dan hanya menunggu saat wisuda. Begitupun dengan Jeno dan antek- anteknya akan wisuda bersama, kenapa bisa? Tentu saja karna uang dan kekuasaan.

Mereka saat ini sibuk dengan kegiatan masing- masing. Ada yang mengurus perusahaan, dan ada yang mengurus pekerjaan di markas. Seperti Jaemin dan Haechan yang sedang membuat bom- bom kecil. Sedangkan Jeno dan Mark sediri sedang mengurus pekerjaan di beberapa cabang.

"Nana berhenti lah sebentar, Nana belum makan dari tadi pagi" ucap Shotaro saat memasuki ruangan tempat Jaemin dan Haechan membuat bom.

"Hm, sebentar lagi ini selesai hanya menunggu di sempurnakan oleh Seungmin" balas Jaemin

"Hanya meminta Jaemin untuk makan? Apa aku tidak terlihat?" Sinis Haechan memicing melihat Shotaro.

"Kau tidak perlu aku suruh makan, Bear.  saat Nana makan pun kau akan ikut" balas Shotaro remeh, Haechan hanya cemberut.

"Daddy dan papa kapan pulang" ucap Jaemin berjalan mendekat ke Shotaro di sofa ujung ruangan.

"Besok mungkin sudah sampai, atau nanti malam" balas Shotaro sambil memberikan Jaemin makanan.

Haechan menengadahkan tangan ke arah Shotaro sambil tersenyum lucu.

"Mau apa?" Tanya Shotaro memundurkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Tidak peka sekali" ucap Haechan kelas dan beranjak mengambil sendiri.

"Untuk apa aku harus peka kepada mu" ucap Shotaro tidak mengerti.

"Terserah" ucap Haechan kesal.

To be continue

Ada yang udah bagi rapot? Gimana hasil? Memuaskan? Semoga memuaskan ya.

122019

[END] Falling love (nomin) ft, markhyuckWhere stories live. Discover now