"Saya nggak perduli kucing kamu ulang tahun hari ini atau kapanpun itu!"

"Bapak kejam! Kalau kucing saya sedih,terus dia jadi sakit dan akhirnya mati. Saya bisa tuntut bapak loh!"


"Sebelum kamu tuntut saya duluan,saya lapor kamu kepala sekolah supaya nggak usah masuk kelas dan ikut ujian pelajaran saya!" balas Pak Zuki dengan ancamannya.

Arfan yang mendengar itu akhirnya tidak melawan. Kalau diteruskan bisa jadi dia akan lebih dari tiga tahun bersekolah dalam bangku kelas putih abu-abu.

"Udah tinggal satu tahun sekolah,udah makin banyak ujian tapi nggak ada niat belajarnya nambah gitu!" gerutu Pak Zuki setelah melihat sikap Arfan.

Sedangkan Arfan masih mengucapkan ungkapan yang menunjukkan kekesalan didalam hati pada guru botaknya itu. Dia mencoba mencari cara agar menyelesaikan soal keramat tersebut.

Sedangkan di sisi lain Gevano mengerjakan dengan cepat dan semangat agar dia bisa menjalankan misinya setelah ini. Setelah selesai dia buru-buru memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tas dan mengambil gerakan untuk mengumpulkan kertasnya ke depan.

“Woii,Van! Bantuin gue!” kata Arfan dengan suara yang dipelankan ketika melihat Gevano yang ingin mengumpulkan kertasnya.
 
“Gue buru-buru. Gue bantu doa aja sama lo.” Setelah mengatakan itu Gevano pergi kedepan mengumpulkan kertasnya dan keluar dari kelas.

“Sialan lo,Van! Emang ngenes nasib gue. Kenapa otak gue nggak bisa mengalir kayak si Vano sih!"

Tapi tidak menyerah Arfan mencoba mencari bantuan. Hanya satu orang lagi yang akan ditanyakannya yaitu Arga. Kalau dia bertanya pada Kevin itu tidak mungkin karna mereka berbeda kelas. Baru saja ingin bertanya pada Arga,temannya itu sudah maju mengumpulkan kertasnya.

“Woii gagang pintu jangan pergi. Bantuin gue dong,apa lo nggak kasihan lihat gue?” katanya Arfan dengan suara pelan.

“Bodo amat! Kerjain sendiri biar mampus lo!” jawab Arga.

“Sialan emang, punya temen tapi nggak ada bisa nolongin. Gimana nasib kucing gue dong! Huaaaa.”

“Jangan ribut kamu Arfan! Cepat kerjakan kalau mau ngerayain kucing kamu yang ulang tahun itu!” ucapan yang dilontarkan Pak Zuki karna melihat Arfan yang banyak bicara.Sedangkan di sisi lain muridnya tersebut sudah hendak gila karna bingung bagaimana caranya untuk pulang tanpa harus mati mengerjakan soal dari guru botaknya itu.

****************************************

“Ca,lo langsung pulang kan?” tanya Titin

“Enggak, lo pada duluan aja. Gue masih mau ada urusan ke perpustakaan bentar.” Jawab Nasya agar temannya tidak repot menunggu.

“Lo yakin? Nanti lo sendirian nunggu jemputan.” Kata Gesha mendengar jawaban Nasya.

“Iya,Ca.Nanti lo kenapa-napa lagi waktu nunggu jemputan sendirian.”

“Santai kali. Gue juga cuma bentar doang,kalaupun lama gue nggak takut.”

“Iya emang lo nggak takut. Tapi kita tau lo paling nggak suka kalau lagi di luar sendiri.” Kata Dela ikut menanggapi ucapan Nasya. Memang Nasya tidak suka kalau keluar sendirian apalagi berjalan sendiri. Kalau ditanya kenapa Nasya juga tidak tahu,sepertinya itu sudah bawaan.

“Iya,emang sih. Tapi serius kali ini nggak papa,lo pada duluan aja baliknya. Soalnya gue juga mungkin lama, karna masih ada yang gue cari di perpus.”

“Ya udah.Kita duluan ya,lo hati-hati waktu nunggu jemputan!” Kata temannya yang mulai berjalan beda arah dan meninggalkannya yang hendak ke arah perpustakaan.

Kalau kalian bertanya mengapa perpustakaan sekolahnya masih terbuka itu karna anak mading memakai ruangan perpustakaan untuk melakukan kegiatan menulis mereka.

Setelah sampai,dia mengembalikkan buku kepada sang pengurus perpustakaan dan menunjukkan buku yang sudah dipilih dan akan dipinjamnya. Selesai berurusan dengan ruang perpustakaan,dia berjalan keluar  memasang earphone miliknya ke telinganya untuk mendengarkan lagu kesukaanya.

Tanpa sadar dia meninggalkan sesuatu. Lalu ada orang dibelakangnya  mengambil milik Nasya tersebut dan memandangi sebentar untuk mencari tahu pemiliknya. Lalu tersadar bahwa Nasyalah yang mempunyai benda tersebut. Dia mencoba memanggil Naya berulang kali tapi dia tidak kunjung mendengarkan. Akhirnya dia ingin mencoba  mengejar dan menghampiri Nasya. Namun tidak jadi karna seorang guru memanggilnya. Mungkin lain kali saja dia mengembalikan benda itu.

******************************************

Misi yang dimaksud Gevano tadi ialah pulang bersama dengan Nasya. Tapi sepertinya dia terlambat karna anak kelas sebelas sudah banyak meninggalkan sekolah.

Sangat menyebalkan. Padahal dia sudah merancang rencananya itu dengan banyak hal,namun keadaan tidak bekerja sama dengannya. Tapi mungkin dia akan mencoba besok lagi.

*******************************************

“Woiii Nath! Lo mau balik?” kata temannya bertanya pada Nathan.

“Rumah datang tamu.” Balas Nathan,yang maksudnya adalah dirumahnya sekarang sedang kedatangan tamu.

Lalu dia pergi meninggalkan lapangan untuk menuju halte tempatnya untuk mencari bus angkutan. Kalau saja motor kesayangannya tidak di bengkel pasti sekarang dirinya tidak repot.

Dia menaiki bus yang akan mengantarnya lalu melihat bangku mana yang dirinya bisa tempati. Namun sayangnya  hanya ada satu bangku kosong yang dimana diduduki oleh seorang perempuan.

Melihat perempuan yang duduk disitu, dia merasa heran bagaimana mungkin perempuan itu bisa langsung tertidur nyenyak. Padahal bus ini pasti baru saja melewati sekolah mereka. Kalau kalian bertanya darimana dia mengetahui bahwa perempuan itu satu sekolah denganya, itu karena seragam yang dikenakan mereka sama.

Nathan memutuskan tidak jadi duduk tapi setelah melihat ada  tatapan pria aneh yang menatap gadis yang tertidur itu,dia akhirnya memilih duduk disampingnya.

Baru saja dia duduk bersama gadis disampingnya,gadis itu sudah meletakkan kepalanya di pundaknya. Wangi aroma bayi dari rambut gadis itu masuk ke indra penciumannya. Wangi rambutnya mengurangi rasa lelah bahu Nathan yang menahan kepala gadis itu.

******************************************


Guys,aku balik lagi.Kayaknya part yang sekarang udah lebih banyak dari sebelumnya deh.Semoga kalian suka dan enjoy bacanya yaa.Btw jngan lupa vote dan ajakin yang lain baca cerita Babang Gevano sama Nathan yaa.Salam kecup dari aku and see you next part my reader 😘

PUIPECDär berättelser lever. Upptäck nu