BOSS || 25

5.6K 468 68
                                    

"Dimana mama?" Tanya Yena saat melihat Juyeon masuk kamar rawatnya sendirian.

"Ada urusan sama om Seokjin" jawab Juyeon lalu menarik kursi duduk di samping Yena.

"Urusan apa?" Tanya Yena lagi.

Juyeon hanya menggidikkan bahunya. Lalu mengambil pisau kecil dan buah apel untuk dikupas kulitnya.

"Perawat udah anter makanan?" Tanya Juyeon sambil fokus mengupas apel.

"Belum"

"Mungkin bentar lagi"

Juyeon mengupas kulit apel dan memotongnya kecil-kecil. Juyeon letakan apel yang sudah di potong pada mangkuk kecil lalu ia suapi Yena satu persatu.

"Aku besok udah boleh pulang, kamu besok masuk kerja ya" ujar Yena.

"Pulangnya ke apartemen aku aja, nanti aku bersihin kamar tamu untuk kamu sama mama" ujar Juyeon.

"Gapapa, aku di kosan aja"

"Barang-barang kamu di kosan udah aku pindahin ke apartemen, kamar kamu kosong sekarang. Changmin bakal cari orang baru untuk disewakan lagi"

Yena melotot pada Juyeon. "Trus aku tinggal dimana?" Tanya Yena.

"Di apartemen aku aja, aku udah bilang ke mama kita bakal nikah bulan depan jadi gaperlu tinggal di kosan lagi"

"Trus apa kata mama?"

"Kata mama terserah kamu" jawab Juyeon enteng.

Yena mengacak-acak rambutnya. Juyeon tetaplah Juyeon. Bersikap dan bertindak semaunya.

"Yaa Lee Juyeon" sahut Yena pelan namun bisa membuat Juyeon terkejut dan menoleh padanya.

"Kenapa kamu begitu santai?" Tanya Yena.

Juyeon mengerutkan dahinya. "Santai apanya?"

"Kamu baru saja membunuh anakmu sendiri. Tidak kah kamu merasa bersalah?"

Juyeon menghela nafas. "Aku yang paling tertekan waktu itu asal kamu tau. Sisa janin anak kita aku yang menguburnya. Kamu tau, aku menghabiskan banyak air mata saat menguburnya. Tentu aku merasa bersalah"

"Kamu tidak merasa bersalah padaku? Lihatlah keadaan ku sekarang" ujar Yena. Juyeon diam memandang Yena.

"Aku tidak baik-baik saja. Aku memiliki rasa benci padamu sekarang. Jadi mohon, mohon untuk tidak egois. Lebih baik kita perbaiki hubungan kita dulu baru menikah" ujar Yena.

Cklek

Juyeon dan Yena serentak menoleh saat mendengar bunyi pintu terbuka, terlihat Hani ibunya Yena masuk dengan ekspresi wajah yang datar.

"Apa yang kamu lakukan pada Yena, Juyeon?" Tanya Hani tiba-tiba.

"A-aku bisa jelaskan"

Plakk

Hani menampar wajah Juyeon dengan telak. Juyeon menunduk sambil mengusap wajahnya.

Hani menghela nafas lalu berbicara pada Yena. "Kamu mencintai pria brengsek ini Yena?" Tanya Hani sambil menunjuk Juyeon.

"Maa.."

"Mama harap kamu tidak mencintainya, karena sesusah apapun kamu mencintainya dia tidak akan bisa hidup bersamamu" ujar Hani membuat Juyeon menoleh padanya.

"Maafkan Juyeon, ma. Juyeon mencintai Yena" ujar Juyeon pada Hani.

"Tinggalkan mama berdua dengan Yena" ujar Hani. Juyeon menoleh pada Yena sebentar lalu pergi meninggalkan kamar rawat Yena.

Boss || Lee Juyeon✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang