BOSS || 19

7.3K 546 59
                                    

Juyeon membawa Yena jalan ke mall. Menemani Yena membeli makeup dan skincare nya yang sudah habis. Yena berencana membeli skincare untuk Juyeon karena akhir-akhir ini Juyeon sering jerawatan, padahal Juyeon gak datang bulan.

"Udah gausah skincarean, udah cakep nanti tambah cakep kamunya pusing lihat aku ntar" ujar Juyeon saat melihat Yena memilih skincare untuk Juyeon.

Yena menatap Juyeon dengan tatapan sinis. "Gausah sok kegantengan, emang kamu tuh ganteng tapi kalau gak dirawat ntar hancur tuh muka! Cuci muka pake facial wash aja kagak"

"Aku kerja di ruangan tertutup jarang panas-panasan. Gaperlu bersihin wajah"

"Justru itu!" Bentak Yena. "Emang di ruangan tertutup gaada debu? Apalagi lantai 15 kamu juga sering buka jendela kan. Gausah banyak bacot tinggal pake di wajah aja ribet amat"

Yena berjalan ke kasir sambil membawa keranjang kecil yang sudah terisi skincarenya dan skincare untuk Juyeon. Juyeon menggenggam tangan Yena yang menganggur.

"Kamu pasangin ya, kamu tau sendiri aku orangnya mageran. Pulang kerja langsung rebahan" bisik Juyeon.

"Trus sepulang kerja aku ke apartemen kamu dulu gitu cuma untuk pasangin skincare kamu?"

"Tinggal bareng aku di apartemen, gausah lanjutin kosan di tempat Changmin" ujar Juyeon membuat Yena menoleh padanya.

"Gamau" jawab Yena singkat.

"Kenapa?"

"Gak gak" sahur Yena sambil melangkah saat antrian kasirnya kosong di depannya.

"Bentar lagi kita mau nikah juga, dicepetin aja tinggal bareng aku"

"Aku belum putusin Hangyul, sayang. Tunggu aku putusin Hangyul dulu ya" ujar Yena sambil mengusap pipi Juyeon.

"Aku lupa" Juyeon menepis tangan Yena lalu pergi meninggalkan Yena sendiri antrian di kasir.

Juyeon sensitif banget kalau Yena udah nyebut nama Hangyul. Udah 2 minggu dan Hangyul masih belum balik. Juyeon udah geregetan sendiri jadi selingkuhan Yena selama sebulan.

🚬🚬

Mereka sudah di dalam mobil namun Juyeon masih diam, belum ada tanda-tanda Juyeon ingin melajukan mobilnya. Juyeon diam menatap ke depan membuat Yena takut sekaligus khawatir.

"Kamu marah ya sayang?"

"Udah tau masih nanya" jawab Juyeon cepat.

"Aku harus apa biar kamu gak marah lagi?"

Juyeon menunjuk bibirnya tanpa berbicara dan tanpa menoleh ke Yena. Yena tersenyum melihat Juyeon begitu menggemaskan kalau lagi merajuk.

Yena menangkup pipi Juyeon, mengarahkan wajahnya menghadap padanya. Perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Juyeon namun bibir mereka masih berjauhan.

"Nanti aku tambah marah ya" sahut Juyeon yang sadar Yena sedang mempermainkannya.

"Gimana mau ciuman kalau bibirnya di tutup gitu" goda Yena.

"Lama banget" Juyeon buru-buru menarik tengkuk Yena mencium bibirnya dengan tergesa-gesa. Juyeon emang maniak ciuman. Gak bisa santai kalau urusan ciuman.

Kegiatan mereka terhenti saat mendengar ponsel Yena berdering cukup lama. Yena melepaskan ciumannya lalu beralih mengambil ponselnya yang berdering di dalam tasnya.

Boss || Lee Juyeon✔️ Kde žijí příběhy. Začni objevovat