BOSS || 18

10.9K 581 62
                                    

"Ke-kenapa kamu menduakanku, sayang? Ahhh" tanya Juyeon tanpa berhenti menggerakan pinggulnya. Membiarkan punyanya keluar masuk di bawah sana.

"Maaf, a-aku cuma mencintaimu kok. Hmmmp" ucap Yena dengan tangannya berada di leher Juyeon. Perutnya terasa diombang-ombing. Ia mencium bibir Juyeon untuk meredakan rasa sakit di bagian bawahnya.

Juyeon berhenti. Menarik Yena ke pelukannya tanpa melepas penisnya di dalam sana. Juyeon merubah posisinya menjadi duduk dan Yena menduduki pahanya.

"Bergeraklah" titah Juyeon.

Yena mengalungkan tangannya ke leher Juyeon lalu bergerak ke atas dan ke bawah. Juyeon memperhatian bagian bawah mereka yang saling menyatu di setiap gerakan Yena.

"Lebih cepat" Juyeon membantu Yena bergerak lebih cepat dengan memegang pinggangnya. Nafas Yena terengah, ia mengeratkan pelukannya pada Juyeon tanpa berhenti bergerak.

"Ahh a-aku capek sayang" ujar Yena tepat di telinga Juyeon. Juyeon tak memperdulikan keluhan Yena dan tetap menuntun pergerakan pinggang Yena dengan tangannya.

Juyeon meremas payudara Yena sambil mencium lehernya. "Aku mau keluar. Percepat gerakanmu sayang" ujarnya.

Yena mempercepat gerakannya agar Juyeon menyelesaikan permainan nya. Yena merasakan penis Juyeon semakin menegang di dalam sana, Yena yakin sebentar lagi Juyeon akan mencapai klimaksnya.

Ia bergerak ke atas agar penis Juyeon tercabut dari punyanya namun Juyeon menahan pingganggnya. Tidak memberi izin punyanya tercabut dari punya Yena.

Juyeon kembali menidurkan Yena dan menindihnya. Melanjutkan pergerakannya dengan cepat membuat Yena tersendak-sendak dan bunyi pertemuan kulit mereka terdengar semakin keras karena Juyeon bergerak dengan cepat.

"Ahhhhh" Juyeon mendesah turun. Yena merasakan perut bawahnya terasa hangat. Juyeon benar-benar mengeluarkan cairannya di dalam tubuh Yena.

Juyeon memandang Yena lalu mengelus rambutnya. "Capek sayang?" Tanyanya sambil mencium bibir Yena beberapa kali. Yena mengangguk sambil mengatur nafasnya.

Juyeon mengibas rambutnya yang basah karena keringat ke belakang. "Tapi aku belum puas" ujarnya sambil mencium pipi, bibir, rahang, leher, bahu, dada, dan perut Yena.

Juyeon memposisikan dirinya di belakang Yena. Menuntun punyanya yang sudah tercambut kembali masuk ke dalam vagina Yena. Setelah memasuki penisnya ke dalam vagina Yena, Juyeon kembali bergerak sambil memeluk Yena dari belakang.

Juyeon meremas payudara Yena, mencium bahunya tanpa berhenti bergerak. Yena cuma bisa mendesah dan melengguh karena ia sudah tidak memiliki kekuatan untuk meladeni nafsu Juyeon yang masih membara.

"Janji padaku untuk memutuskan pacarmu saat ia kembali" ujar Juyeon berbisik dari belakang Yena sambil meremas payuradanya.

"I-iya, ahhh sakit" rintih Yena.

"Sekali lagi setelah ini udahan" Juyeon menuntun tubuh Yena untuk menungging. Yena pasrah sambil berpegangan pada kepala ranjang.

Juyeon terus memopa dirinya sambil menggerakan pinggang Yena dengan tangannya. Juyeon mencapai klimaks kedua kalinya, ia menarik Yena ke dalam pelukannya lalu mencium leher dan bahu Yena.

"Aku mencintaimu, walaupun kamu menduakanku. Sayang" sahut Juyeon langsung ke telinga kanan Yena.

"Maafkan aku" Yena menggenggam tangan Juyeon yang melingkar di perutnya.

Juyeon melepas penisnya, membalikkan badan Yena ke hadapannya lalu kembali memeluknya erat. "Setelah kamu putusin pacarmu itu, kita pergi ke rumah kamu. Aku lamar kamu ke orang tuamu" ujar Juyeon.

Boss || Lee Juyeon✔️ Where stories live. Discover now