SEMINGGU

70 12 0
                                    

Jangan lupa votementnya ❤❤










Radhit baru saja dari luar untuk membeli sarapan paginya. Ia masih merasa sungkan dengan sang kakak, walau ia tahu sang kakak pastia tidak marah.radhit segera menyusun sarapanny di piring dan di letakkan di meja. Ia pun bergegas untuk mandi karena ia akan bekerja. Ya, radhit telah selesai menjalani UN nya dan sekarang bekerja di rumah makan yg ia katakan ke pada ara tempo hari. Ia bekerja di sana untuk membantu ara sekaligus mengisi waktu luang menunggu pengumuman kelulusannya.

Tok Tok Tok


Suara ketukan pintu membuat ara yg beberes kamar segera keluar untuk membuka pintu. Ara melihat di meja makan yg telah terhidang makanan, ara berpiki pasti radhit yg beli. Padahal dia baru aja mau beli setelah beberes.

“ araaaa” suara itu membuat ara kaget, gimana engga. Pas di buka pintunya langsung teriak gitu. Siapa lagi kalo bukan si dhita.

“ bikin kaget aja kamu nih. masuk dulu sini” ajak ara mempersilahkan dhita masuk.

“siapa sih kak? Berisik bgt” ujar radhit keluar dari kamar mandi sambil menenteng handuk.

“ apa lo bocah. Berisik dari mana? Org Cuma manggil kakak lo aja “ dhita mendengus sebal kalo sudah ada radhit, moodnya bisa rusak di pagi hari inni.

“ manggil dari mana? Orang teriak gitu. Tetangga aja sampe kaget tuh” 

“enak aja, engga ya. Lagian lo kok belom sekolah sih? Udah jam berapa coba? Gue kesini jam segini biar ngga ketemu sama ini bocah eh malah ketemu. Apes2” ucap dhita sinis.

“ sorry ya, gue udah lulus. Dan sekarang gue udah kerja. Ngga usah panggil gue bocah lagi.” Jawab radhit dengan bangga.
“seriusan lo? Udah lulus, udah kerja dpt gaji dong berarti” dhita manaikturunkan alisny, radhit paham apa yg di pikiran sahabat kakaknya ini.

“ engga ada traktir2an. Dan gue tebak, lo kesini mau numpang sarapan kan?” radhit memicingkan mata.

“ engga ya, gue mau  bareng ara ngampus.”

“ pagi2 udah ribut aja, udah sini sarapan dulu” ajak ara yg sudah duduk di meja makan. Ia sudah terbiasa melihat adiknya dan sahabatnya seperti ini, namun ia tau mereka hanya sekedar bergurau saja kalo bertengkar engga yg serius gitu.

“dhit tolong ambilin piringnya dong, kurang 1 nih” pinta ara sambil membuka bungkus makanannya.

Dhit, mereka merasa namanya di sebut langsung menuju dapur bebarengan.

“kok lo ngikutin gue si?” tanya dhita kesal

“ lah, yg di panggil kan gue. kenapa lo kesini?” radhit menatap ke arah dhita.

“ishh, ra lo nyuruh siapa si? Gue atau adik lo ini”

“eheh aku nyuruh radhit dhit, maaf ya”

“ tuh ka, makanya yg jelas kek. Ishh” dhita kembali ke meja makan dan menyantap sarapan pagi bersama ara dan rahit.

Kampus

Seperti biasa adam dan kawan2 masih sibuk menyusun skripsinya, mereka mempunyai target untuk ikut wisuda tahun ini. Mereka ingin segera bekerja dan menikmati dunia luar. Di rooftop ukm center mereka bersantai sambil mengerjakan skripsinya.  Seminggu sudah adam jadian dengan ara, memang ia sengaja baru memberitahu teman2nya. Ingin melihat bagaimana ekspresi wajah teman2 nya.

“ btw, gue udah jadian sama si nerd.” Celetuk adam

“ seriusan lo? Ngga mungkin , bo’ong kan lo?”  tanya aldo kaget, gimana bisa adam jadian beneran?

Kali Kedua (Completed)Where stories live. Discover now