BALAPAN

65 10 0
                                    

Jangan lupa votement 💜




Adam masih sibuk dengan motornya, karena nanti malah ia akan balapan lagi. Ya lagi, karena sudah menjadi hobby untuk adam. Dia akan mengecek apakah motornya dalam kondisi baik2 saja atau tidak. Waluapun hanya balap liar ia tetap memperhatikan keselamatannya.
Malampun tiba adam bergegas menuju tempat balapan. Untung balapan kali ini tidak terlalu malam, jadi ia masih bisa menjemput ara di cafe.

" kalo menang, makan2 lagi kan dam" celetuk aldo menepuk bahu adam, baru juga dateng udah minta makan aja.

" balapan aja belom. Udah minta makan2 kalo menang. Sono balapan, biar menang" sahut rey sedikit kesal.

" ngga mungkin menang kalo lawannya adam lah" dasar si aldo, belum apa2 udah pesimis gitu ya.

"udah sana2. Udah mau mulai ini. Ntar gue tabrak juga kalian" usir adam saat mendengar balapan akan di mulai.

Adam sudah di garis start untuk memulai perlombaan. Saat sapu tangan di terbangkan, ia menancapkan gas dengan kencangnya. Ia masih fokus untuk balapan, saat tiba ditikungan tiba2 ada kucing lewat. Dan adam yg melihat itu langsung membelokkan stir ke kiri. Apesnya ia malah menabrak pohon sampai terjatuh.

Adam sudah di bawa ke rumah sakit oleh teman2nya, ia masih di tangani oleh dokter dan perawat.

" duh gimana ini? Ngabarin bokap nyokab adam ngga?" tanya rey yg terlihat panik.

" yaudah kabarin dulu aja lah. Anaknya kecelakaan masak ngga di kabarin" tumben otak aldo cerdas ya. Akhirnya rey mengabari ortu adam. Namun saaat sudah mengakhiri telfonnya, ekspresi wajah rey seperti tidak enak.

" kenapa komuk lo rey?" tanya aldo kepo.

" biasa, mereka sibuk. Masih kerja, tadi pagi baru berangkat ke luar negeri katanya. Dan ya, mereka nitipin adam sama kita, kalo adam saadar suruh ngabarin gitu" jelas rey lesu.

"hah?anaknya kecelakaan malah mentingin kerjaan. Pantes aja adam males dirumah, gue heran deh. Dari dulu ngga pernah berubah ya mereka"

"ya gitu deh, gue kadang ampe kasihan sama adam" tepat saat aldo bicara, dokter yg menangani adam keluar dari ruangan adam.

" keluarga pasien?" seru dokter paruh baya yg menoleh kanan kiri.

" kita dok temennya adam, gimana keadaannya?"

" saudara adam tidak apa2. Hanya mengalami lecet2 di bagian tubuh nya dan tidak mengalami cedera yg serius. Namun mungkin untuk beberapa hari kepalanya akan pusing, karena benturan di kepala saat kecelakaan helm nya terlepas. Tapi nanti saat di kasih obat pereda pusing akan hilang" jelas doktere yg memakai kacamata tebal.

" oiya dok makasih ya"

" kalo begitu, saya permisi dulu."

Aldo dan rey masih menunggu adam sampai jam menunjukkan pukul 10 malam. Ia tidak tega meninggalkan temannya dalam kondisi seperti ini, apa lagi adam sendirian. Ya walaupun ada perawat mereka tetap tidak tega. Saat mereka sudah terkantuk2, hp yg di bawa aldo berbunyi.

"lah bukan hp gue yg bunyi, tp kok suaranya dr kantong gue ya" ucap aldo setengah sadar.

" lah, peak. Itu kan hp adam yg lo bawa gimana sih"

"oiya lupa gue, si nerd telfon ui. Ngapain ya?" aldo melihat nama yg tertera di layar hp adam.

"angkat aja"

"..."

" halo ra?"

"..."

" duh sorry nih, ini gue aldo. Adamnya lagi di rumah sakit."

Kali Kedua (Completed)Where stories live. Discover now