Jangan pergi

223 22 3
                                    

"Hahh..."

Entah sudah keberapa kalinya Hinata terus menghela nafas.

"Sasuke, apa yang ka-"

Cup

"Huwaaa... Apa yang aku pikirkan." Ingatan tentang kejadian tadi siang di sekolah terus saja mengantuinya.

"Uchiha brengsek!!"

"Sialan!"

"Dasar kulkas berjalan!"

"Dasar ayam!"

"Awas saja kau!!"

"AAAAAAAAAAAAAAA."

Brakk

"Apa yang terjadi? Apa ada penyusup?" Sasori yang mendobrak pintu kamar Hinata dan menerobos masuk, menatap sekelilingnya dengan waspada.

"Dimana penyusupnya?"

"..."

"Hinata, apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" Sasori menatap Hinata dengan cemas. Hinata sendiri hanya diam. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya menatap Sasori dengan datar.

"Hinata, kenapa kau diam saj-"

"AAAAAAAA KELUAR DARI KAMARKU SIALAN."

.

Hinata mendengus sebal. Ia menatap seseorang dihadapannya dengan malas. Seseorang yang ditatapnya tidak lain adalah Sasori, menatapnya dengan kesal.

"Sialan, seharusnya aku diam saja tadi."

"Siapa suruh kau menggangguku."

"Ck, kupikir tadi kau sedang dalam bahaya makanya berteriak dengan keras seperti itu."

"Kau pikir aku selemah itu ya? Dasar bodoh!"

"Hei! Kau ini ya, padahal aku mengkhawatirkanmu tapi kau malah bersikap seperti itu! Ahh, benar-benar membuatku kesal saja." Sasori mengacak rambutnya dengan frustasi. Lalu ia menatap kembali Hinata yang sedang menatapnya dengan malas.

"Bagaimana jika aku menerkammu?"

"?" Hinata memiringkan kepalanya dan menatap bingung Sasori.

"Kurasa aku benar-benar bisa gila. Kalau begini aku tidak bisa menahannya lebih lama."

"Apa sih yang kau bicarakan?"

Sasori beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju pintu. Sesaat langkahnya terhenti.

"Hinata."

"Ada apa?"

"Apa kau..." Sasori ragu untuk bertanya. Ia pun menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah, lupakan saja." Dan dia pergi meninggalkan Hinata yang menatapnya penuh dengan tanda tanya.

~~~~~

Keesokan harinya

Saat ini Hinata sudah berada di depan kelasnya. Namun entah kenapa dia merasa ragu untuk memasuki kelas.

'Kenapa lagi ini?! Kenapa aku merasa ragu-ragu seperti ini?!'

Hinata menghela nafas dengan kasar dan segera membalikkan badannya. Ia memilih untuk membolos saja dan diam di atap sekolah. Namun saat dirinya akan berjalan menuju ke arah atap, tiba-tiba seseorang menahan pergelangan tangannya.

"Hinata."

Deg

Tubuhnya menegang. Mendengar suara yang memanggil namanya entah mengapa membuat jantungnya tiba-tiba berdegup dengan kencang.

"Mau kemana?"

Hinata diam. Ia masih membelakangi orang yang memanggilnya itu. Saat ini dirinya ingin sekali berlari menjauh dari pemilik suara tersebut.

"Hinata?"

'Ah sialan.'

"Lepas."

"..."

"Kubilang lep-"

"Tidak mau."

"..."

"Kenapa aku harus melepaskanmu?"

"..." Hinata terdiam. Ia memutuskan menghadap ke arah Sasuke, sang pemilik suara yang membuat kacau dirinya.

Sasuke menatap Hinata tanpa ekspresi. Walau begitu Hinata bisa melihat bahwa dalam tatapannya itu terdapat berbagai macam emosi yang menatapnya.

"... Lepaskan tanganku sekarang juga. Aku harus pergi."

"Mau pergi kemana? Sebentar lagi kelas akan segera dimulai."

"Bukan urusanmu."

"Kau mau pergi membolos?"

"Sudah kubilang bukan urusanmu kan."

"..."

"Ck, dengarkan a-"

"Apa kau mau menghindariku?"

"Apa?"

"Kau mau menghindariku kan? Kau mau menjauh dariku."

"... Apa sih maksudmu."

Sasuke berjalan mendekati Hinata. Saat ini jarak mereka berdua hanya terhalang beberapa langkah saja.

"Apa kau marah? Apa kau membenciku?"

Hinata menatap Sasuke dengan bingung.

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti."

"..."

"Hinata..."

"Tatap mataku."

Hinata menatap Sasuke. Jantungnya berdegup semakin kencang. Dirinya merasakan bahwa wajahnya tiba-tiba memanas. Hinata pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Tatapannya bertemu dengan Sasori yang kebetulan baru saja tiba di sekolah. Sasuke yang melihat itu mengepalkan tangannya.

'Kesempatan untuk melepaskan diri.' batin Hinata.

"Oh? Sasori." Panggil Hinata sambil mencoba melepaskan tangan Sasuke. Namun tiba-tiba saja Sasuke memegang tangan Hinata semakin erat.

"Ehh?"

"Hinata..."

"Sasuke aku harus-"

"Jangan pergi."

"..."

"Tolong jangan pergi, Hinata."

TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hinata is YakuzaWhere stories live. Discover now