halitau ㅡ eight

3.7K 444 53
                                    

aku kasih pertikaian, ah. capek uwu terus.

— dari manusia 'produktif'binara devora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

dari manusia 'produktif'
binara devora.
231220

fanghalilintar meriang fanga ada niat ngerawat?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

fang
halilintar meriang fan
ga ada niat ngerawat?

sejak pesan itu dikirim fang, taufan tidak bisa tenang. mengerjakan pekerjaan rumah pun rasanya tidak mengenakkan.

setelah sup ayam dan wedang buatan maminya dia masukkan ke tempat makan dan botol minum, taufan berpamitan. kakinya melangkah menuju kediaman sang pujaan hati.

sesekali taufan akan mempercepat langkahnya dan akan melambatkannya lagi ketika dia ingat bahwa dia sedang membawa makanan dan minuman untuk halilintar. dia tidak mau makanan dan minuman ini terkocok.

setelah lima menit berjalan, taufan akhirnya sampai di rumah halilintar. rumahnya tampak sepi mengingat hanya halilintar yang ada disana. nenek halilintar? neneknya itu sedang dibawa berobat oleh keluarga halilintar.

"assalamualaikum." salamnya. merasa tidak ada jawaban, taufan mencoba membuka pintu rumah yang ternyata tidak dikunci.

di dalam rumah sepi dan gelap. satu persatu lampu dihidupkan oleh taufan.

"kak hali?"

"hm? taufan?" taufan menoleh mendapati halilintar yang berjalan dengan selimut menempel dari kepala sampai betisnya.

"aku bawain ini, nih." kata taufan menunjukkan makanan yang dia bawa.

"terima kasih. kamu nggak gosongin dapur, kan?"

taufan menggeleng, "mami yang bikin."

"eh? aduh, aku ngerepotin, dong?" lagi-lagi taufan menggeleng.

"mami malah seneng. gabut katanya." kata taufan sembari berjalan ke dapur rumah nenek halilintar.

"kok kamu tau aku lagi sakit?"

"fang yang kasih tau." jawab taufan sembari membuka makanannya.

"dih, bocah itu kenapa ngasih tau, sih?"

"emangnya nggak boleh?" halilintar menggeleng.

"big no. nanti kamu kerepotan." taufan tersenyum lembut.

"nggak akan! nih, dimakan. kata mami harus habis." setelah mengucap terima kasih, halilintar mulai memakan supnya.

"kok bisa sakit?"

halilintar mengendikkan bahu, "aku emang kadang suka tiba-tiba ngedrop."

"pasti gara gara akhir-akhir ini main terus sama aku. maaf, ya."

"ngapain minta maaf? kamu nggak salah apa-apa." katanya. "bilangin mami, masakannya enak banget." lalu taufan membentuk tanda okay dengan jarinya.

"kamu ga buka warung?" halilintar menggeleng.

"nggak mau buka."

"kenapa?"

"aku males ladenin cewek-cewek." taufan mengangguk.

"kamu ganteng, sih. makanya rame cewek-cewek."

"kamu nggak cemburu gitu?"

"buat apa cemburu, kak?" halilintar tampak kecewa dengan jawaban taufan. "kalo kamu jalan berdua sama salah satu diantara mereka, baru aku cemburu."

"kalo gitu besok aku mau jalan sama salah satu dari mereka." taufan menganggukkan kepalanya.

"kalau gitu, jangan ajak aku jalan lagi."

"ih, nggak!" taufan tersenyum. "nanti kalo aku kangen gimana?"

"emang kamu sebelum ini nggak pernah kangen sama aku?"

"selalu kangen. jangan ditanya lagi."

warung depan

sudah beberapa hari sejak halilintar sakit, kini dia sudah sembuh. taufan kembali mendapat kabar yang mengejutkan.

"halilintar tunangan!"

tunangan?! bukannya kemarin baru saja dia menggombali taufan?

"emangnya gombal setara dengan cinta? setara dengan tiga loli milkita anjir. manis, doang, nggak ada khasiat." kata blaze.

"yaaa tapi masa... :(("

"ga usah nangis lagi. kebuang sia-sia air mata lo, tuh." taufan langsung diam. "lo nggak mau kasih kata-kata puitis ke dia atau gimana gitu?"

"masa harus?"

"ya... biar nggak putus silaturahmi, sih. apa salahnya?" segera taufan mengambil ponselnya dan membuka roomchatnya dengan halilintar.

sejak kemarin, pesannya belum di jawab.

taufan
wah, selamat ya kak!
nggak nyangka kakak udah segede ini ternyata
aku doain yang terbaik buat kakak
lancar di hari h sampai nanti hari tuanya juga

setelahnya, taufan melempar ponselnya. tak lupa mematikan ponselnya. taufan merentangkan tangannya.

"peluk :(" katanya pada blaze dengan muka yang sangat memelas. dengan segera blaze menangkap taufan di pelukannya sembari mengelus pucuk kepala taufan.

"lo mau apa? gue beliin apa aja, deh. asal lo nggak nangis lagi, ya?"

"mau mcd aja. beliin yang big mac sama panas dua."

"siap, bos. tunggu bentar gue gofood in aja."

"makasih." kata taufan lirih.

bersambung.

𝘄𝗮𝗿𝘂𝗻𝗴 𝗱𝗲𝗽𝗮𝗻ㅡ#𝘩𝘢𝘭𝘪𝘵𝘢𝘶 🕊Where stories live. Discover now