1. Before it started

19.1K 1.7K 78
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•

"Daddy janji kan bakal jemput Jae nanti?"

"Iya, Daddy janji," balas seorang pria yang umurnya hampir menginjak angka tiga puluh tahun itu sembari fokus memasang sepatu putranya yang berusia lima tahun itu.

"Pokoknya nanti Daddy yang harus jemput Jae bukan uncle Mark, kalau bukan Daddy, Jae gak mau makan atau bicara dengan Daddy selamaaaaaaaaaaaanya," ucap putranya itu diakhiri dengan nada dramatis bersama dengan wajah puppy miliknya kepada ayahnya.

Jung Jaehyun- ayah dari Jung Jaewoo itu pun terkekeh pelan karena kelakuan putranya itu, lalu mengusap pipi Jaewoo dengan lembut.

"Iya, Daddy janji, sekarang, ayo kita berangkat," ajak Jaehyun sembari mengambil tas sekolah milik Jaewoo dan meraih tangan mungil putranya itu menuju keluar dari rumah.

Pagi hari ini cukup cerah, jadi cukup memberikan energi positif pada orang-orang yang menjalani aktivitas di pagi hari ini, tentunya juga harus disertai dengan rasa syukur yang melimpah kepada sang pencipta.

Setelah sampai di depan mobil yang sudah disiapkan oleh Hansol, Jaehyun pun membantu Jaewoo untuk masuk ke dalam mobil, bersama dengan tasnya tadi, lalu berjalan ke arah tempat pengemudi dan masuk.

Saat masuk, Jaehyun dengan telaten memasang seatbelt milik Jaewoo, lalu menyalakan mesin mobil dan menjalankannya menjauh dari kawasan rumahnya yang berada di lingkungan perumahan kelas atas yang cukup nyaman untuk di tinggali. Bukannya apa, Jaehyun hanya ingin yang terbaik untuk kehidupan putranya itu.

"Daddy, Minggu depan di sekolah Jaewoo ada acara hari orang tua, Daddy datang, kan?"

Jaehyun menatap Jaewoo sekilas yang kini menatapnya dengan tatapan memelas, lalu kembali fokus ke jalanan depan, "iya, Daddy datang, kok."

"Janji ya?"

"Iya janji," balas Jaehyun, lalu mengusap kepala Jaewoo sebentar dengan lembut.

"Kapan Mommy bisa ikut? Tahun kemaren cuma Daddy yang datang, Mommy juga kapan ke sini buat Jae lagi?" tanya Jaewoo dengan nada sedih.

"Jae, Mommy itu lagi sibuk, nanti Daddy coba bicara sama dia, okay? Jangan sedih lagi, hm?"

"Memangnya Mommy sibuk apa, Dasdy? Mommy gak pernah ketemu sama Jae lagi, terus juga kenapa Mommy gak tinggal sama kita lagi? Teman-teman Jae orang tuanya tinggal sama-sama, kenapa Jae cuman tinggal sama Daddy?" tanya Jaewoo lagi, sebenarnya Jaehyun tidak perlu kaget lagi jika putranya bertanya tentang hal ini lagi jika mereka berdua saja seperti ini, pasti Jaewoo akan bertanya tentang hal ini, hanya saja  masalahnya dirinya bingung dengan jawabannya.

Jaewoo masih terlalu kecil untuk memahami semuanya.

"Karena Mommy gak tinggal di sini. Udah jangan sedih lagi, hm? Nanti Daddy bicara sama dia, kalo Mommy gak bisa datang lagi, gak masalah, kan? Kita bisa ngelakuinnya berdua kayak biasa," ucap Jaehyun, berusaha untuk menenangkan sekaligus mencoba membuat Jaewoo mengerti.

Jaewoo bungkam dan menatap ke arah luar jendela, sementara Jaehyun hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan. Padahal Jaewoo tidak pernah bertemu dengan ibunya atau mantan istrinya itu yang bahkan tidak mau mengurus Jaewoo, bahkan saat Jaewoo lahir, Helena sering kelayapan pergi entah kemana, sampai pada akhirnya mereka berdua pisah. Jika bertemu pun hanya lewat video call, itu pun hanya beberapa detik karena gelagat Helena yang malas berinteraksi dengan Jaewoo.

Dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa pada saat Helena memutuskan untuk bercerai karena beralasan muak dengan pernikahan mereka lalu dibawa pacarnya pergi ke Chicago dua tahun atau bahkan hampir tiga tahun yang lalu.

Bittersweet || Jung Jaehyun [✔️]Where stories live. Discover now