18. A difference.

7.3K 1K 34
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•

"Jangan lupa mandi dulu, baju makin udah Mama siapin dia tas ranjang!"

"Iya, ma."

"Okay Mommy!"

Anna meringis saat melihat Jaewoo yang tidak berhati-hati menaiki tangga dengan kaki kecilnya. Padahal anak tangga rumah ini hampir setengah dari tinggi kakinya.

"Pelan-pelan, Jae, nanti jatuh," seru Anna lagi, namun Jaewoo sudah hilang di balik tembok yang membuat Anna menghembuskan nafasnya pelan. Bagaimana nanti saat mereka sudah pindah di rumah baru yang tangganya lebih tinggi dari pada yang disini? Anna kembali meringis saat membayangkannya, semoga ketakutannya tidak akan terjadi.

"Kenapa?" tanya Jaehyun bingung di sebelahnya saat melihat gelagat bersama dengan ekspresi wajah Anna yang bergedik ngeri.

Anna hanya menatap Jaehyun sekilas dan berlalu untuk menghindarinya, namun dengan cepat Jaehyun menarik pergelangan tangan Anna yang membuat Anna mundur dan membuat punggungnya menabrak dada bidang Jaehyun.

"Kenapa sih, An?"

"Gak ada apa-apa, udah lepasin-"

"Gak ada apa-apa gimana? Kamu udah beberapa hari ini ngehindarin aku, aku gak bisa ngapa-ngapain di kantor gara-gara kepikiran, aku udah berusaha bicara ini itu tapi kamu masih aja sekolah gak peduli, kalo kamu masih marah, padahal aku udah minta maaf berkali-kali," jelas Jaehyun penuh kekesalan dengan wajah frustasinya menatap Anna.

"Aku malam itu mabuk, okay? Dan aku ngaku aku salah karena udah maksa kamu buat hubungan kita kedepannya, aku gak bakal ulangin lagi, tapi please, An, jangan kayak gini, aku gak bisa, kita baru mulai lagi dari awal yang lebih baik dari sebelumnya, aku udah berusaha jadi apa yang mau mau, An, aku udah mencoba buat lebih baik lagi,  buat kita semua, Jaewoo, Jane, so please, hubungan kita kedepannya gak iman buat kita, tapi buat buat anak-anak kita juga," lanjut Jaehyun dengan wajah memelas.

"Aku udah gak marah lagi, Jae, aku cuman." Anna menghentikan perkataannya, lalu membalas tatapan Jaehyun, memandang wajah yang dulu selalu dirinya kagumi walaupun dari kegelapan. Wajah itu sama, bahkan sekarang Anna bisa memandangnya lebih puas dengan pencahayaan yang lebih terang, namun entah kenapa rasa ketika memandang wajah itu kini berbeda, kini tidak ada lagi rasa menggelitik di benaknya saat melihat wajah itu lagi, hanya sebuah kehampaan dan hambar.

"Anna?"

"Aku cuman, cuman masih takut," lanjut Anna kikuk.

Mendengar itu, Jaehyun langsung menarik Anna ke dalam pelukannya dan menggumamkan kata maaf berulang kali sembari mengusap punggung Anna. Sementara Anna, dirinya hanya terdiam, pikirannya menuju perasaannya yang kadang tidak menentu dengan Jaehyun. Kadang Anna merasa bahwa perasan itu masih ada, namun kadang juga Anna merasa perasaan itu kini tidak ada lagi, atau mungkin pudar. Anna juga tidak paham tentang apa yang ada di dalam benaknya.

Apakah hal seperti ini yang terjadi jika menambah sebuah logika dalam hal perasaan yang sering disebut cinta?

Anna mendorong Jaehyun pelan saat baru tersadar Jaehyun melayangkan bibirnya, tepat di atas bibir Anna, membuat Jaehyun menatapnya bingung.

Bittersweet || Jung Jaehyun [✔️]Where stories live. Discover now