14 - Mata-Mata Harimu

Start from the beginning
                                    

"Buset lama bener. Udah buruan naik."

"Yaelah, salah siapa ngga ngabarin kalo udah otw."

Kirana pun duduk disamping kursi kemudi yang ditempati oleh Devi.

"Pake sabuk pengaman lo. Gue ngga mau ya ditilang cuma gara-gara lo."

"Iya-iya. Mentang-mentang udah punya SIM lo. Sekarang kalo ada tilangan gue yang kena."

Devi pun tertawa puas. Lalu menjalankan mobilnya ke tempat tujuan.

Sekitar tiga puluh menit perjalanan, kini mereka sudah sampai di sebuah mall.

"Mau ngapain dulu, Ra?" Tanya Devi.

"Gimana kalo karaokean dulu? Jadi kita beli tiket nontonnya yang abis maghrib."

"Oke deh."

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki lift. Untungnya, hari ini cukup sepi karena memang malam Rabu.

Tiing

Sesampainya di lantai tiga, mereka langsung reservasi tempat yang sebelumnya sudah dipesan ketika mereka masih di perjalanan.

"Mau nyanyi apa dulu, Ra?"

"MATA-MATA HARIMUNYA ZIVAAAA!" Dengan lantang dan semangat yang menggebu, Kirana menyebutkan judul lagu favoritnya.

"Masih jadi favorit aja."

"Iya dong."

"Kalo orangnya masih jadi favorit ngga?" Tanya Devi iseng.

"Siapa? Ziva? Masih dong."

"Bukaaannn."

"Terus siapa?" Tanya Kirana dengan tampang sok ngga tau nya.

"Sean. Masih jadi favorit lo ngga?"

"Nggak!" Jawab Kirana cepat.

"Awas nanti jatuh cintaa~" Sindir Devi melalui lagu barunya Armada.

"Nggak, nggak dan nggak akan pernah sudi gue buat jatuh cinta sama Sean Adhi Pramono, lagi."

'Semoga ya, Ra' Batin Devi

"Iya-iya, tuh lagunya udah mau mulai." Kata Devi yang tanpa sepengetahuan Kirana, memvideo gadis itu.

Kirana pun sudah mulai menyanyikan lagu milik Ziva itu.

Ku terpaku, memandangmu.
Meskipun kau tak di depanku.
Ku menunggu, adakah dirimu hadir lagi, di hariku.
Melihat senyum yang bukan untukku.
Cukup buatku merasa di dekatmu.

Aku rindu, meskipun kamu belum tahu namaku.
Kau buatku habiskan detik hariku.
Tuk menjadi, mata-mata di hari-harimu.

Ku menunggu, senyum itu.
Hadir lagi di hariku.
Melihat senyum yang bukan untukku.
Cukup buatku merasa di dekatmu.

Aku rindu, meskipun kamu belum tahu namaku.
Kau buatku habiskan detik hariku.
Tuk menjadi, mata-mata di hari-harimu.

Meskipun ku tahu dirimu (dirimu tak tahu),
Tak tahu adanya diriku.
Ku berharap, kita kan bertemu.

(Sungguh aku rindu)
Meskipun kamu belum tahu namaku.
Kau buatku habiskan detik hariku.
Tuk menjadi, mata-mata di harimu.

Aku rindu, meskipun kau belum tahu namaku.
Kau buatku habiskan detik hariku.
Tuk menjadi, mata-mata di hari-harimu.

Woo~oo menjadi mata-mata harimu.
Houwoo di hari-harimu.

Lagu pun sudah berhenti. Layar kembali menampilkan menu utama.

"Ngga yakin gue, kalo lo udah ngga demen sama Sean. Nyanyi lo masih menghayati gitu."

"Mulai lagi, deh. Udah sekarang gantian lo mau nyanyi lagu apa?"

"Pilihin dong, tapi duet sama lo ya. Suara gue kan ngga bagus-bagus amat."

"Akhirnya sadar diri juga."

Kini terputar intro lagu Raisa - Usai Disini.

"Wah wah kok lagu lo semua?" Kata Devi sedikit tidak terima.

"Katanya terserah. Udah buruan tuh udah mau mulai."

Mereka menghabiskan waktu satu jam dengan baik. Sudah sepuluh lagu mereka nyanyikan. Kini, mereka tengah bersiap untuk pergi ke Mushola yang ada di Mall tersebut untuk melaksanakan Sholat Maghrib.

Seusai Sholat, Kirana dan Devi bergegas ke bioskop untuk membeli tiket dan beberapa camilan serta minuman.

"Ra, adanya film romance nih. Nggapapa?"

"Seadanya aja Dev, yang penting gue pulang sebelum jam delapan."

Devi pun terkekeh geli.
"Nyokap lo masih kaya dulu ya, Ra."

"Ya gitu deh."

Suara petugas bioskop pun mulai terdengar. Orang-orang mulai memasuki ruang bioskop, termasuk Kirana dan Devi.

*

Devi dan Kirana sudah berada di perjalanan pulang. Di mobil, Devi sedang fokus dengan kegiatan menyetirnya, sedangkan Kirana sibuk bermain handphone sambil sesekali mengajak Devi berbicara.

"Loh Dev, kapan lo ngerekam gue? Kok gue ngga tau?" Tanya Kirana sembari melihat IGTV Devi yang baru saja muncul di timeline nya. Padahal Devi sudah menguploadnya lima belas menit yang lalu.

"Sengaja gue rekam diem-diem, biar lo ngga jaim. Jadi suara lo bisa lepas, deh." Kata Devi santai.

Kirana kembali diam dan terfokus dengan video dirinya. Benar kata Devi, ia terlihat sangat menghayati lagu itu. Apa benar dia masih menyukai Sean? Tidak boleh. Ia tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

"Ra?"

"Hm?"

"Hubungan lo sama anaknya Tante Rina gimana?" Tanya Devi.

"Hm, sebenernya, kita belum saling kenal gitu. Tapi gue yakin, kalo dia pasti orang baik. Soalnya ibunya juga baik banget sama gue. Kenapa Dev?" Tanya Kirana bingung, kenapa sahabatnya tiba-tiba menanyakan hal tersebut.

"Enggak apa-apa. Semoga lo bahagia ya. Apapun keputusan lo, gue akan dukung seratus persen."

"Thank you, Dev. Lo emang sahabat terbaik gue."

'Dan sahabat terbaik lo ini, menyembunyikan banyak hal dari lo, Ra. Maafin gue.' Kata Devi di dalam hati.

Devi hanya bisa menganggukkan kepalanya.

*

Sedangkan di sebuah indekos yang sangat sederhana, seorang lelaki tampan tengah sibuk memperhatikan dengan serius setiap detik video yang sedang ia tonton.

Video seorang gadis yang dengan apiknya membawakan lagu Mata-Mata Harimu milik Ziva yang ia ketahui dari judul postingan tersebut. Selain lagunya yang menarik, penyanyi di dalam video tersebut pun sangat menarik perhatian Sean. Pasalnya, gadis itu, selama dua minggu berturut-turut menghantui Sean di setiap tidurnya. Membuat setiap detik Sean selalu mengingatnya. Dan sekarang, entah mengapa Sean merasa detak jantungnya terasa sedikit lebih cepat ketika mendengar suara gadis itu. Kata per kata yang dialunkan oleh Kirana berhasil membuat Sean tanpa sadar menyunggingkan senyum tipisnya. Sean sangat yakin, gadis itu bernyanyi untuknya. Memang siapa lagi orang yang dikagumi oleh Kirana secara diam-diam? Tidak ada, bukan? Sudah jelas dulu, hampir setiap jam menjelang waktu istirahat, gadis itu sudah stand by di balik dinding perpustakaan hanya untuk melihatnya bermain basket. Sudah tidak bisa dielakkan lagi fakta yang satu itu.

***

Satu minggu ngga update HAHAHAHA

Maaf ya guys, lagi cupet bgt inspirasi yang datang. Semoga kalian suka dan makin gemez sama Manusia es yang satu itu yaa.

Luv ya,
Azliana Astari 🌻

Pengagum RahasiamuWhere stories live. Discover now