08 - Ulang Tahun Devi

3.7K 325 8
                                    

"Oh iya sebelumnya perkenalkan, nama gue Devi Pratiwi Lea Pramono. Anak dari Putra Pramono."

Ucapan Devi sukses memenuhi isi pikiran Sean. Bagaimana bisa, seorang Devi yang ia kenal adalah sahabat dekat Kirana, ternyata adalah sepupunya sendiri. Sepupu yang sama sekali tidak ia ketahui. Sebenarnya, Mommy-nya pernah bilang bahwa sepupunya yang baru pulang dari luar negeri diterima di sekolah yang sama dengannya, namun dengan sikap tak acuhnya Sean hanya mengabaikan ucapan Mommynya. Dan sekarang, apa yang harus ia lakukan? Devi sudah memiliki seluruh kartu rahasianya. Bukan hal yang tidak mungkin bagi Devi membuka kartu kepada orang tuanya, bukan? Apalagi mengingat sifat Devi yang menyebalkan.

Memikirkan gadis menyebalkan itu membuat Sean merasa lapar. Ditambah aroma lezat masakan yang berasal dari dapur, menambah volume suara rintihan cacing di dalam perut Sean. Tidak ingin membuang waktu, Sean langsung mengambil banyak langkah untuk ke meja makan.

"Hi darling, selamat atas kemenanganmu ya. I'm a proud mom ever." Kata Mommy Sean sambil meletakkan makan malam di atas meja. Lantas berjalan dan memeluk putra bungsunya.

"Thank you, Mom. Ini semua juga berkat doa Mommy." Ucap Sean sembari membalas pelukan Mommy-nya.

"Memang hanya Mommy saja yang mendoakanmu, Son?" Suara Daddy Sean membuat pelukan hangat antara ibu dan anak itu terlepas. Sean pun berjalan ke arah Daddy-nya dan memberikan pelukan hangat seperti yang ia berikan ke Mommy-nya.

"Thanks, Dad." Ucap Sean sembari melepas pelukannya.

"Your welcome son. By the way, do you know Devi? Uncle Putra's daughter."

"Hm ya, why Dad?"

"Tomorrow is her birthday party. Dan kita diundang untuk menghadiri acara itu. Dad harap, kamu punya sedikit waktu luang untuk menghadirinya."

"Akan aku usahakan, Dad."

"Sudah-sudah ngobrolnya dilanjut nanti lagi. Sekarang kita makan malam dulu."

Makan malam keluarga kecil Pramono pun berjalan dengan khidmat. Kini di meja makan hanya ada Sean dan Daddy-nya. Mommy Sean sedang berkutat dengan cucian piring.

"Son, apa rencanamu setelah lulus nanti?"

"Sepertinya, aku akan menerima beasiswa ku yang di Jogja, Dad." Tukas Sean.

"Bukan pilihan yang buruk. Dad juga mau kamu belajar mandiri." Ucap Daddy Sean sambil menatap mata anaknya dalam.

"Iya, Dad. Sean minta doa dari Dad dan Mommy untuk kelancarannya."

"Selalu, doa kami tidak akan pernah putus untukmu dan kakakmu. Oh ya Son, kakakmu nanti akan hadir juga di acaranya Devi."

"Apakah dia akan mampir kesini, Dad?"

"Sepertinya, tidak. Kamu tau sendiri kan betapa gila kerja nya kakakmu? Itu saja dia sedang kebetulan mengurus beberapa dokumen bersama Uncle Putra." Daddy Sean mencebik karena sifat anak sulungnya.

"Emang benar-benar anaknya Uncle Putra." Kali ini Sean ikut memprovokatori.

"Memang kakakmu sangat terobsesi untuk menjadi seperti Uncle-mu itu."

*

"Kirana, awas ya kalo lo ngga dateng."

"Yah, gue juga ngga bisa janji Dev. Tapi akan gue usahain buat dateng."

"Harus, walaupun sebentar lo tetep harus dateng dan ketemu sama gue. Awas aja!"

"Iya deh, ampun yang mau sweet seventeen."

Pengagum RahasiamuWhere stories live. Discover now