Little Space III

32 3 18
                                    

Terhitung sudah satu bulan lebih Ella menjadi caregiver nya Sekala. Tidak ada perubahan yang signifikan dari hubungan Sekala dan Ella, masih tetap seperti orang asing. Ella rasanya mau mati kutu saja, anak itu susah sekali didekati. Jadi, yang Ella lakukan hanya sebatas menemani Sekala menggambar, terkadang ia juga menemani Sekala di rumah pohon yang berada agak jauh di belakang rumah keluarga Saskara seperti saat ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.11, sebenarnya sudah waktunya Ella untuk pulang dari tadi. Namun, karena hari ini Abi bilang pada Ella kalau ia ada urusan sampai malam, Ella terpaksa pulang telat. Biasa Ella akan pulang jika Abi sudah sampai rumah.

Ella dari tadi hanya duduk bersila di samping Kala yang tengah tiduran sambil menatap langit malam kota Jakarta lewat jendela rumah pohonnya, yang sebenarnya tidak ada apa-apa nya di sana, hanya satu atau 2 bintang saja terlihat. Gadis itu mulai jengah.

(Ini Kala pas ngeliatin langit kosong)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ini Kala pas ngeliatin langit kosong)

I

a menoleh pada Sekala. "Kala, kita pulang ya? Udah malem, nanti papa nyariin loh."

Kala menggeleng.

"Ini udah malem. Udah mau deket jam tidur kamu, nanti kalo papa nyariin kamu gimana."

"Biarin aja," ucap Kala. "Papa gak akan nyariin Kala."

Benar. Selama ini Ella memang curiga dengan hubungan Ayah-Anak ini yang ternyata memang tidak terlalu baik.

Pak Arga tipikal orang yang workaholic, ia jarang sekali di rumah. Kala sangat dekat dengan mama nya, tapi sebuah keadaan membuatnya justru tinggal dengan papanya.

Tiba-tiba ponsel Ella berdering dengan nyaring. Gadis itu menggapai ponselnya yang berada di samping kananya, dan menemukan nama Abi terpampang di layar nya.

"Apa?" tanya Ella, ketus. Mood nya sudah sangat jelek karena lelah membujuk Kala untuk pulang, tapi anak itu tidak mau pulang. Masih betah menatap kanvas hitam kosong di atas sana.

"Lo sama Kala di mana sih? Udah jam segini gak ada di rumah. Ditanyain tu sama bokap nya."

Ella memicing menatap Kala. "Di rumah pohon. Anak nya gak mau pulang,"

"Kasiin deh hp lo ke dia."

Ella menyodorkan ponselnya ke Sekala. "Kala, Mas Abi mau ngomong."

Anak itu bangun dari posisi tiduran nya. "Iya Mas?"

Entah apa yang dikatakan Abi, Kala tiba-tiba saja langsung berdiri, dan wajahnya berubah riang.

Ella yang bingung, buru-buru menyusul anak itu menuruni rumah pohon berlari ke dalam rumah.

"Mas Abi!" teriak Kala, kelewat ceria. Ini baru pertama kalinya bagi Ella melihat Kala yang sangat ceria seperti ini.

"Mas Abi!" teriaknya lagi.

Anthology Of My Short StoryWhere stories live. Discover now