part 17

20.7K 1.7K 370
                                    


Holaaaa. Ini bukan prank kok.

Kangen gue gak? Ya pasti kalian kangen lah😎 aku kan ngangenin.

Awas aja ada yang bilang enggak. aku siap menampol dengan kedua tangan😡

Btw sorry nih ya, gue jadi jarang update. Jujur gue iri banget sama para uthor yang bisa update sehari sekali bahkan lebih. Otaknya encer bat dah😭 idenya mengalir sampai jauh. Gak kek gw hikd. Doain gue supaya dapet hidayah ya. Biar kek mereka.

















****

Fe menatap bingung jalanan yang ia lewati bersama Letha. Loh inikan bukan jalan ke apart. Gue bukan mau dijual kan?

"Em... Kak" panggilnya

"Hmm?"

"Mau kemana?"

"Ketemu sama seseorang"

Fedora menghela nafasnya lega.

Untung bangettt! Bisa jadi debu gue kalo dapet majikan yang gak berakhlak. Terus entar isi pikirannya cuman ngeue doang. Hiiihhh tydaaaaak.

Dengan sedikit penasaran gadis itu kembali bertanya. "siapa?"

"Temen ku"

"Ha??" Gadis itu bertanya dengan wajah bodoh.

"Orang yang pernah ke apart"

"Yang mana sih?" Seingatnya hanya ada dua orang yang pernah ke apart. Jin tomang dan juga Riana. Manager Letha.

"Si Jinan"

Seketika wajah Fedora menjadi datar. Dia jadi teringat kejadian itu. Kejadian dimana dia merasa direndahkan. Arghh.. dia kesal!

"Kamu gak marah kan?"

Tak ada jawaban, gadisnya bungkam.

"Jinan bilang setelah ini dia ga bakal ganggu aku lagi, kontrak ku juga udah selesai"

Karena tak kunjung mendapat jawaban Letha menepikan mobilnya. Takut kalo mereka sampai bertengkar dan adegan yang ada di Indosiar menjadi kenyataan.

Memang sih, dalam beberapa hari terakhir ini dia jadi sering ikut menonton film kesukaan gadisnya. Dan lihatlah sekarang. Dia jadi parnoan.

Letha melepas sabuk pengamannya. Menatap lembut gadisnya yang sekarang menundukkan kepalanya.

"Fedora" Jari jari tangannya dengan perlahan membelai wajah Fe. Mengelus pipinya dengan lembut.

"Tatap mata aku"

"Lo mau ngehipnotis gue apa gimana?"

"kita udah telat loh. Jangan bikin kepalaku pusing"

"Ya lo kira gue peduli?!"

"Kamu kenapa sih?"

"gapapa, ga penting"

"Kamu udah kayak cewek aja"

"Gue emang cewek" sungutnya

"Eh.. mas-"

"Lo jalanin lagi mobilnya atau gue jalan kaki aja"

"Iya iya bawel"

****

Disinilah mereka. Berada di salah satu restoran yang cukup terkenal di kota. Namun sayangnya jarak dari apart ke sini lumayan jauh. Hampir memakan waktu sampai setengah jam lebih. Jinan ngerepotin emang.

My Perfect Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang