Kebencian menumpuk

Start from the beginning
                                    

"Alki pasti sedih, dia kan cinta banget sama Kak Milky"

Alki melirik tajam 2 orang siswa di kanannya, pembicaraan keduanya terdengar jelas di telinganya. Alki berdiri dan berjalan mendekati keduanya dengan tatapan tajamnya.

"E-eh, A-alki kami gak mak-"

Buagh!

Brak!

"Brengsek" Bisik Alki dingin, tangannya masih meninju salah satu dari siswa tadi. Seringai menyeramkan terbentuk, membuat seisi kelas merinding melihatnya.

Alki tak akan berhenti, jika bukan karena seorang Guru menghentikannya dan langsung menyeretnya ke ruang BK.

Sebelum yang lain sampai di ruang BK, Jackob sudah duluan disana. Karena dia menghancurkan seluruh fasilitas sekolah. Seperti Sound System, kaca jendela, jam dinding, pot dan sebagainya.

Jam pelajaran ke 4 selesai, dan bel Istirahat berdering. Seluruh murid langsung berhamburan keluar kelas, bukan untuk makan, melainkan untuk menyaksikan pertengkaran Milky dan Hermina.

"Oh, sekarang malah jadian sama Derlon, aw kasian ya yang jadi cacat, makannya gausah sok jadi pahlawan"

Milky mencengkram kuat pegangan di kursi roda, Derlon menunduk dengan tangan yang saling meremat. Hatinya sangat sakit mendengar cemohan itu dari pelaku utama.

Milky berjalan perlahan, rambut yang digerai terbang sedikit diterpa angin. Dia berdiri di depan Hermina dengan tatapan dinginnya, wajahnya menggelap seperti awan mendung.

"Oh lihat semua, sekarang ceweknya yang sok jadi pahlawan" Ejek Hermina lagi, berharap jika orang disekitarnya ikut mengejek.

Milky bersidekap dada, menatap arogan Hermina dan mendecih sinis "Hermina-hermina, lo kok tau kalau Derlon berusaha nolong gue? atau..jangan-jangan lo ya yang nge rencanain semuanya?" Balasan dari Milky membuat Hermina terdiam.

Semuanya terasa senyap, tak ada yang bersuara karena mereka sedang menunggu apa yang akan terjadi. Hermina menggeram kesal "Lo kok jadi nuduh gue sih!?" Seru Hermina sambil menunjuk wajah Milky.

Milky menatapnya datar.

Plak!

Menepis kuat tangan Hermina yang ada di depan wajahnya. Menatap dingin gadis di hadapannya "Gue gak nuduh, itu fakta" Bisik Milky disertai senyum sinisnya.

Hermina pucat, kalau seperti ini dia bakalan ketauan. "Lo-"

"Gue? gue kenapa? gak bisa berkata-kata lagi lo sekarang hah!?" Seru Milky emosi, dia tak lagi bisa tenang, tatapannya menyalang.

Hermina menggeram semakin kuat, dia melayangkan tangannya ke arah wajah Milky, namun dengan mudahnya Milky menahan tangannya.

Tangannya menarik kerah seragam Hermina dan mencengkramnya kuat. Hampir-hampir membuat gadis itu tak bisa bernapas "Lepasin! lo gila Milky!!" Seru Hermina.

Kerumunan itu tak berani melerai, Milky yang biasanya tenang tak lagi bisa tenang. Ini kali pertama mereka melihat Milky begitu emosi.

"Milky?"

Atensi langsung tertuju pada Harvy yang berdiri dengan kaku, menatap tak percaya pada Milky yang dari sudut pandangnya seperti mencekik Hermina.

"Kamu, aku gak nyangka kalau kamu se brutal ini" Ucap Harvy kecewa, dia berfikir jika Milky dewasa dan tak mungkin sampai melakukan hal itu.

Hermina tersenyum sinis, ini peluangnya "Harvy, tolong aku, dia marah karena aku jadian sama kamu.. Harvy.." Pinta Hermina memelas.

"Wooo penipu! Dasar muka badak lo Hermina! Gatau malu!" Seru kerumunan tadi, mereka adalah saksi hidup atas apa yang baru saja terjadi.

Harvy menatap dingin Milky, sedangkan Milky menatap kecewa Harvy, senyum getir terbentuk di wajah cantiknya. Dengan kasar dia melepas cengkraman tadi, membuat Hermina jatuh seketika.

Milky berjalan mendekati Harvy, dan kini menatapnya dingin "Lo, adalah orang pertama yang berhasil rebut hati gue, tapi sekarang, lo adalah orang pertama yang paling gue benci, sampai akhir hidup gue, selamat Harvy" Bisik Milky dingin.

Kemudian berjalan mendekati Derlon dan mendorong kursi rodanya. Meninggalkan kerumunan tadi yang menatap kasihan Milky.

Harvy menatap shock punggung Milky, dia senang karena akhirnya Milky mengatakan jika Harvy adalah orang pertama yang berhasil merebut hati Milky. Tapi dia langsung jatuh setelah mendengar jika dia adalah orang yang paling Milky benci.

Sekitarnya terasa sunyi, rasanya jantungnya di tarik secara paksa. Air mata jatuh dari mata kirinya, menandakan betapa sedihnya dia.

"Milky..." Lirihnya pilu, dia ingin mengejar Milky. Tapi Hermina menahan tangannya, jika bukan karena aktingnya, dia pasti sudah menghempaskan tangan Hermina.

Kali ini, kesempatannya dalam mendapatkan Milky. Hangus dan hilang selamanya.























Tbc

Syalalala.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Where stories live. Discover now