PROLOG

9.1K 418 148
                                    

Di sebuah ruangan putih, terlihat sosok anak muda berusia 20-an, sedang duduk diatas kursi menunggu seseorang yang memanggilnya ke tempat itu.

apa...!  Dimana ini, kurasa barusan aku masih berjalan pulang kerumah ku setelah membeli game 'The witcher 3 : wild hunt'dengan... Uang...saku... Bulananku!!!

Dengan wajah tanpa ekspresinya dia mulai memikirkan kembali kejadian setelah membeli game di toko tersebut.

Semakin dia memikirkannya, semakin terasa nyeri di kepalanya. akhirnya, dia memutuskan untuk menunggu orang yang memanggilnya ke tempat itu.

Mungkin saja, orang yang memanggilku tau apa yang terjadi dengan diriku. Hah.... Tapi mau sampai kapan aku menunggunya.

Sambil menghela nafas panjangnya, dia memutuskan untuk bersabar sedikit lagi.

" Halo... Maaf karena aku terlambat!! "

Setelah sekitar 15 menit menunggu akhirnya, ruang sepi itu dipecahkan oleh suara tawa seorang anak-anak.

Pria itu pun sontak kaget karena mendengar suara itu.

"siapa Kau... ?" bertanya dengan nada malasnya, pria itu menoleh ke arah suara yang membuatnya kaget.

"ara.. ara.. Dimana sopan santunku, namaku adalah noir, dan aku adalah dewa pengawas dan pelindung bumi, salam kenal tanaka-san" jawabnya dengan nada kegirangan.

Kalau memang dia dewa kenapa dia memanggil ku dengan tambahan -san dibelakang namaku.

Sambil memikirkan hal itu, pria yang dipanggil tanaka itu. Memperhatikan noir dari kaki hingga ujung rambutnya.

"ok, ok, aku akan menjelaskan kenapa dan bagaimana kau bisa sampai disini!!.... Itu kan yang membuat mu memasang wajah serius itu" (noir)

Mungkin kalian bertanya, kenapa aku tidak kaget saat dia memberitahukan identitasnya, atau saat dia menyebutkan nama ku ?.

Itu karena sifatku yang pemalas, dan tidak ingin terlibat dengan permasalahan yang bukan urusan ku. Dan tentang namaku dia sendiri yang menyebut identitasnya sebagai dewa, apasih yang bisa kita tutup-tutuppi dari kekuatan absolut.

Bukannya aku percaya dewa, karena di kehidupanku sebelumnya, bahkan aku belum pernah menginjakkan kaki ku di tempat-tempat bernuansa agama. Hanya saja garis keturunanku, atau bisa kalian sebut orang tua ku mempercayai salah satu agama, aku tidak secara spesifik mengetahui nama atau tempat ibadah agama tersebut. Yah... Mau bagaimana lagi separuh hidupku kuabdikan pada pc/komputerku dirumah.

Karena melihat tanaka yang belum menyuarakan satu patah katapun, noir merasa kalau mungkin kata-katanya ada yang salah.

Di manaruh tangan di dagunya, dan menunjukan sikap sedang berpikir.

"ehh... Dewa.yah itu salah satu pertanyaanku, bisakah kau menjelaskannya. "

Karena senang dengan tanggapan tanaka, noir pun menjelaskan kenapa dan bagaimana dia bisa sampai di sini.

Skip time penjelasan noir.

"ooohhh.... jadi aku mati setelah tertembak yah...."

"aiyy... Jangan sed-, tunggu kau tidak sedih ataupun kaget, hei..... Tanaka-san kau diberi tahu bahwa kau mati loh.... Kau sedikit pun tidak merasa sedih..... ???"

Noir bertanya dengan nada keras dan bergema di seluruh ruangan itu.

"eto, dewa... Bukannya aku tidak merasa sedih hanya saja, aku merasa kalau memang itu sudah takdir mau bagaimana lagi. " (tanaka)

I WAS REINCARNATED IN THE WORLD OF DXD NOVELSWhere stories live. Discover now