CHAPTER 34 : THE DAILY LIFE OF MEMBERS OF THE ALUCARD NOBLE FAMILY

1.9K 189 24
                                    

Kuoh, kediaman Alucard

Sementara Alucard yang sedang menjalankan misi dan tugasnya di luar negeri, para anggota gelar bangsawan miliknya menjalani hari seperti biasa.

Walaupun terkadang terdapat perdebatan kecil diantara mereka namun, itu dengan mudah mereka selesaikan tanpa masalah serius, itu juga adalah bukti kerukunan yang terjadi diantara mereka selama beberapa tahun ini.

Ada juga waktu dimana beberapa dari mereka memuaskan pelatihan dengan membunuh beberapa iblis liar di sekitar kota kuoh.

---------

" Diablo-sama. Anda mendapatkan surat dari Razul-sama... " (Maid)

Suara seorang wanita muda berambut pirang dengan tubuh menggoda yang mengenakan pakaian pelayan kepada seorang anak ber-usia 14 tahunan, anak itu sedang duduk di kursi ruangan tengah sambil menikmati teh hitam buatannya sendiri.

Menyerahkan surat, maid itu perlahan mundur dan berdiri di belakang anak itu dalam keheningan.

Selama beberapa tahun belakangan ini Diablo membuat satu peraturan baru untuk menunjuk masing-masing dari gelar bangsawan Alucard supaya mengambil satu pelayan pribadi mereka sendiri, dan proposal itu juga sudah di setujui oleh Alucard.

Berbeda dengan yang lainnya, Naki mengambil satu anak buahnya dari kanto. Seorang anak muda yang pernah diselamatkannya untuk menjadi pelayannya.

" Ah... Sungguh? Teh buatanmu hampir senikmat buatanku Isabell-san... " (Diablo)

Menyeruput teh itu, Diablo memuji teh hasil buatan Isabell seperti juri dalam sebuah lomba master chef.

Setelah dirasanya nyaman, Diablo mengambil surat yang ditinggalkan maid itu dari meja disamping gelas tehnya.

Membuka itu, Diablo memainkan matanya yang mengatakan bahwa dia sedang membaca surat itu.

" Hee-hee-hee-hee-hee. Pengawas baru untuk kota kuoh? Lumayan! Ayo kita sapa orang ini. " (Diablo)

Menggumamkan kata-kata itu, Diablo tersenyum lebar dengan nada sadistis miliknya.

Isabell seakan mendapatkan gambaran singkat dari tingkah laku tuannya, menyadari tawa kecil itu, Isabell membasahi punggungnya sendiri dengan keringat karena ketakutan.

---------

Dalam kediaman yang sama namun lantai yang beda, terdapat sebuah kamar dengan pintu yang bertuliskan sebuah peringatan tertentu dari sang pemilik kamar.

Didalamnya seorang pria yang memiliki rambut pirang, tingginya sekitar dua meter dan tubuhnya tegap serta berwajah maskulin.

Dia memiliki tampilan maniak pertempuran, mudah untuk bertarung dan dalam bentuk yang mengintimidasi.

Dia duduk di depan tv besarnya dan sedang memainkan game favoritnya, disebelahnya terdapat seorang pria bersurai pirang dengan pakaian rumahnya tak jauh berbeda antara tinggi mereka.

Menemani mereka ber-dua berdiri dua orang, yang satu adalah seorang wanita muda bersurai hitam dengan kacamata dan rambut ikal yang turun sebatas punggungnya.

Yang ke-dua adalah seorang pria paruh baya dengan rambut putih dan mata berwarna hazel, ia mengenakan pakain butler miliknya.

" Yosha... Ini kemenanganku yang ke-59 dari 80 pertandingan ini. Roland! Kau ingat dengan janji kita, bukan? " (???)

Pria bertubuh agak gelap itu mendeklarasikan pendapatnya kepada pria di sebelahnya, sedangkan pria yang disebut Roland itu menggaruk-garuk kepalanya karena kesal.

I WAS REINCARNATED IN THE WORLD OF DXD NOVELSWhere stories live. Discover now