"Halo, Queen?" sapa Grizella semringah.

"Halo..hiks.."

Tubuh Grizella langsung menegang mendengar isakan Queen yang terdengar pilu. Baru kali ini Grizella mendengar Queen menangis seperti ini.

"K-kamu kenapa?" tanya Grizella dengan badan bergetar takut menunggu kelanjutan ucapan Queen.

"Azri hiks..hiks."

"Azri k-kenapa?" tanya Grizella yang kini wajahnya mulai pucat.

Garuda yang mendengar nama Azri pun sontak mendekati Grizella dan mendengar ucapan Queen selanjutnya.

"Azri kecelakaan, dia kritis hiks.."

Hp yang tadi ditelinga Grizella pun terbanting ke bawah. Seluruh tubuh Grizella melemas tak kuasa menahan badannya sendiri.

Grizella mulai menangis pelan diiringi dengan isakan kecil yang keluar dari bibirnya.

Garuda yang bingung mengapa sikap Grizella seperti ini pun lantas mengambil h gadis itu dan melanjutkan pembicaraan dengan Queen.

"Halo, ada apa sih?" tanya Garuda.

"Kita kecelakaan, terus Azri sekarang kritis dia belum sadar hiks... gue sama Uri takut," isak Queen di sebarang sana.

"Oke, gue kesana. Kirim alamat rumah sakit nya sekarang." Garuda mematikan telfon dan membawa Grizella agar duduk di sofa.

"A-Azri...hiks.."

"Sekarang kita ganti baju dulu, kamu ganti dulu sana, kamu ada baju yang gede buat aku nggak?"

Grizella hanya mengangguk sambil menangis.

"Heh, kalian udah pulang. Kenapa nggak lang-- kamu kenapa?" tanya Zelin pada Grizella.

"Azri kecelakaan, Bun."

"Azri teman belajar kamu?" tanya Zelin yang di angguki Grizella.

"Bun, kita mau ke rumah sakit. Boleh kan?" tanya Garuda.

Zelin mengangguk. "Boleh, sana ganti baju dulu," ujar Zelin yang di angguki mereka berdua.

"Kamar aku dulu, bajunya dikamar," ucap Grizella pada Garuda.

Garuda pun mengikuti Grizella ke kamar untuk mengambil baju yang akan dipakainya kini, kalau pun dia pulang akan menghabiskan waktu yang lama untuk sampai.

                             〰〰〰

Setibanya mereka di sana bukan hanya Queen saja yang berada didepan IGD, di sana juga ada Lemuel dan yang lainnya serta wanita paruh baya yang menangis pilu dengan seorang remaja lelaki yang menenangkan sang wanita paruh baya.

Lalu sekarang dimana Uri, apakah Uri selamat dari kejadian ini pikir Grizella cemas.

Grizella menghampiri Queen yang menangis dengan memeluk Lemuel.  Mata Queen yang bengkak dan bibir yang terus mengeluarkan isakan membuat nya tak jelas jika berbicara.

Kondisi Queen pun tak bisa dikatakan baik-baik saja, di kepalanya terdapat perban bekas luka dan tangannya yang mengeluarkan darah tapi tak terlalu banyak.

"Griz...Azri hiks.." lirih Queen terisak.

"Ke-kenapa bisa begini?" tanya Grizella duduk di samping Uri.

"Jadi, Azri pulang sama kita dan.."

Flashback

"Biar gue yang nyetir." Uri hanya mengangguk dan memberikan kunci mobilnya pada Azri.

"Gue senang bisa jalan sama kalian terakhir kalinya," ucap Azri tiba-tiba.

Uri menoleh pada Queen yang berada di kursi belakang. Queen hanya mengedikkan bahu acuh tak tau.

"Makasih ya, kalian udah mau jadi sahabat gue. Grizella, Uri dan Queen kalian adalah sahabat cewek pertama yang gue kenal dan selalu ada untuk gue," ucap Azri tersenyum menampakkan lesung pipit nya yang terakhir kali.

"Lo juga sahabat cowok pertama gue," ucap Uri menanggapi.

"Gini ya, Zri. Walaupun lo bukan sahabat pertama seperti Queen dan Grizella tetapi lo adalah sahabat cowok terpintar, terbaik, terunyu, suka traktir gue, walaupun lo selalu datang disaat waktu yang tidak tepat," canda Queen. 

"Apa yang dikata Queen benar, walaupun selama ini gue selalu bantah lo dalam kedisiplinan tetapi lo adalah sahabat cowok pertama bagi gue," ucap Uri tulus.

"Makasih udah mau jadi sahabat gue, sampein juga sama Grizella rasa terima kasih gue." Queen dan Uri mengangguk tanpa rasa curiga sedikit pun.

Sepanjang perjalanan berlanjut tak henti-hentinya mereka bertiga tertawa bahagia bersama. Hingga tak sadar bahwa didepan mereka sudah ada truk yang melaju berlawan arah.

Truk tersebut tak melaju kencang, melainkan hanya lambat saja dan mematuhi aturan lalu lintas, namun karena Azri yang tak melihat jalan ke depan mengakibatkan mobil menghantam kuat truk bagian depan.

Beruntungnya Queen cepat keluar dan sadarkan diri, dengan penuh kesadaran Queen menolong Uri agar keluar. Sekuat mungkin agar terlihat biasa saja meski tubuhnya tak berdaya Uri tetap membantu Queen menolong Azri yang sudah tak sadarkan diri.

Secepat mungkin Queen mencari pertolongan agar membawa Azri dan Uri ke rumah sakit karena sekarang bukan hanya Azri yang tak sadarkan diri tetapi juga Uri yang sudah mulai menutup matanya.

Akhirnya, Queen mencari hpnya yang terletak didalam mobil dan menemukan bahwa kondisi hpnya baik-baik saja. Segera ia menelfon ambulance untuk membawa Uri dan Azri supaya mendapat pertolongan.

Flashback end

Queen mengakhiri ceritanya dengan isakan yang lebih keras. Trauma? tentu saja apalagi kalau sampai terjadi apa-apa pada Azri.

"Uri mana?" tanya Grizella tak melihat keberadaan Uri.

"Neng Uri kagak luka berat kok neng, terus sekarang dia lagi ruang perawatan sama kang Uzi," ucap Daffin sendu.

"Azri.." teriak wanita paruh baya yang berada di samping pintu IGD.

"Mama, istigfar. Abang pasti baik-baik aja, Ma." Remaja lelaki tersebut menenangkan wanita paruh baya.

Tiba-tiba dari arah berlawanan datang seorang pria paruh baya dengan tergesa-gesa berlarian dengan wajah paniknya.

"Gimana?" tanyanya khawatir.

"Abang didalam, Pa," sahut remaja lelaki.

Pria paruh baya tersebut mengusap wajahnya kasar dan mengacak rambutnya.
Wanita paruh baya tersenut adalah ibu Azri, Pria paruh baya yang baru saja datang adalah ayahnya dan seorang remaja lelaki yang merupakan adiknya. 

Terhitung sudah dua jam Azri berada di IGD ditangani dokter. Tapi, sampai saat ini belum ada kabar dari cowok berlesung pipit itu.

Waktu yang ditunggu sudah tiba, dokter keluar dari ruangan ya dengan menghembuskan nafas pelan seraya menatap mereka semua yang ada di sana.

Grizella berjalan kearah sang dokter untuk meminta penjelasan lebih lanjut "Gimana keadaannya dok?" tanya Grizella tak sabar.

Tampak dokter tersebut menarik nafas kecil. "Kecelakaan ini membuat penyakit pasien semakin memburuk. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami sudah melakukan yang terbaik namun tuhan berkehendak lain pasien sudah meninggal."

〰〰〰

TBC

Inalillahi, jangan lupa vote yang yak😘😂

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_

GARUDA (END) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon