Expart-Dinikahi Mantan Preman

1.9K 312 41
                                    

“Saya terima nikahnya Aruminia binti—”

”Aruminia Rizkiah binti,” tegur orang KUA.

Ini kesalahan kedua Musa. Tadi dia tersendat sewaktu mengucapkan nama ayah Rumi.

Banyak sekali yang menyaksikan akad nikah seorang Fir’aun. Masjid yang luas jadi terlihat penuh. Mereka penasaran rupa si Ma’un sekian lama tidak pulang. Juga ingin tahu bagaimana bisa Ma’un mendapatkan Rumi, seorang anak miskin yang mampu kuliah dengan beasiswa. Mungkin saja si Ma’un memaksa Rumi. Tidak sedikit yang berpikir seperti itu. Yang mereka tahu, si Ma’un tidak cocok sama sekali dengan Rumi. Rupanya buruk, urakan, dan bau tembakau. Sementara itu, paras Rumi sangat cantik. Banyak lelaki jatuh hati. Namun, sebagian besar satu suku dengan Rumi.

Lain nasibnya dengan Firsaga Khoirul Musa. Meskipun tinggal di lingkungan yang sama, Rumi dan Musa berbeda suku. Keluarga Musa kebetulan pendatang, sehingga tidak sesuku dengan mereka semua.

”Musa! Baca istigfar dululah! Niat nikah atau tidak sih? Malu aku, Sa, itu aja nggak bisa-bisa.” Zaya kesal melihat adiknya yang bodoh itu.

”Tiga kali belum sah, pulang ajalah kau. Nggak usah menikah. Bebal otak kau mah!” Zaya masih lanjut mengomeli adik semata wayang.

”Bisa grogi juga dia. Karena mulut kau sudah biasa bicara sembarangan, ngucap ijab kabul salah terus.” Kali ini Mia yang menghina Musa.

Musa mengelap keningnya. Ya benar, dia berkeringat.
”Kalau salah lagi bagaimana, Pak? Boleh lanjut sampai bisa?” Muka pria itu memelas sekali.

Banyak yang tertawa mendengar keluhannya.

”Hoy, Ma’un!” Ada suara orang berteriak dari tempat laki-laki.

Musa mengenali sebagai Karim, teman kecilnya waktu jadi preman kampung.

”Aku tau kenapa dari tadi kau gagal. Kau ... dapat karma karena sering menjahati Rumi! Minta ampun dulu pada Allah supaya kesialanmu hilang!”

Lagi-lagi kedengaran tawa berkumandang.

”Dulu katanya si Rumi bau ikan asin. Kapok!”

Terpaksa pembawa acara menegur hadirin yang berisik karena kelakar Karim. Satu pun tidak ada yang mendukung Musa, justru memojokkannya.

Namun, ada seseorang yang tidak terpengaruh. Dia gadis berkerudung abu-abu berpayet. Mata yang berhias eye shadow seirama pakaiannya itu terkatup. Wajahnya begitu damai seakan sedang berbisik kepada Allah agar melancarkan acara.

Dialah Aruminia Rizkiah, si gadis cantik yang duduk di bagian belakang bersama Bundo dan Alum. Kaki terlipat posisi duduk antara dua sujud. Tangan berhias tersusun rapi di atas paha.

Dengan mengucapkan basmalah Musa mengangguk kepada wali hakim untuk mengulang ijab dan kabul.

Didahului sang wali hakim, Musa lalu berkata dengan pelan dan lancar, ”Saya terima nikahnya Aruminia Rizkiah binti Almarhum Yulius dengan mas kawin tersebut tunai.”

”Alhamdulillah sah!” Seruan satu orang diikuti manusia lainnya.

Dibawalah pengantin wanita oleh ibunya ke sebelah pengantin pria. Begitu Rumi duduk, diam-diam Musa menumpukkan tangannya di atas tangan Rumi.

Dada Rumi berdentam menyadarinya. Ia menoleh ke Musa dan melihat si Fir’aun tersenyum. Lalu Rumi merasa tangannya diremas sedikit dan ditinggalkan sebab ada perintah kepada mereka untuk menandatangani buku nikah.

”Anak kecil ini sudah jadi istri,” bisik Musa cepat sebelum ada yang memergoki saat ia mendekati telinga Rumi.

Bersambung ke google play ...
Mau tau kelakuan Firaun setelah jadi suami? 😁
Tunggu informasi selanjutnya, ya.
Jangan hapus dulu lapak ini dari library biar nggak ketinggalan info.

Jangan hapus dulu lapak ini dari library biar nggak ketinggalan info

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumi istrinya Firaun

Bismillah Move On (di Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang