Part 32~Kalah

1.5K 85 9
                                    

"Lo ngapain disini?" 

Adelia masih terdiam dalam keterkejutannya, Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa, semua ini terasa terlalu menyakitkan dan mengejutkan untuknya.

Dengan pelan ia membalikkan tubuhnya ke arah seseorang yang baru saja memanggilnya. Saat ia sudah berbalik badan ia bisa melihat Fira sedang menatapnya dengan senyuman kemenangannya

"Eh lo udah liat undangannya? Aduh, itu tuh masih mau diliat liat undangan paling bagusnya yang mana. Terus tadinya mau gue pilih paling bagus terus gue kasih sendiri ke lo. Maaf ya" ucap gadis itu dengan wajah pura pura sedih dan menyesal 

"Katanya sih udah fix tunangan kita mau bulan depan, cuman bisa aja dimajuin tergantung orang tua kita sih hehe" lanjut gadis tak tahu diri itu sambil terkekeh lalu berjalan dengan pelan ke arahnya tanpa mempedulikan raut wajah Adelia yang terlihat sangat terkejut dan sedih

"Lo ngapain disini? Mau jengukin calon tunangan gue? Aduh baik banget sih sampe dibawain beginian"ucap Fira sambil menunjuk ke keranjang buah yang dibawa oleh Adelia dengan lirikan matanya 

"Kalian jadi beneran tunangan?" 

Akhirnya Adelia setelah sekian lama mengeluarkan suaranya. Sedari tadi ia tak tahu harus menjawab apa

"Well, keliatannya gimana?" tanya balik Fira dengan nada senang sambil tertawa kecil 

"Jangan lupa dateng ya nanti, gue paling mengharapkan kedatangan lo sih" 

Adelia menatap cewek di depannya ini dengan santai. Berusaha untuk tak menunjukkan emosinya meskipun sekarang tangannya sedang terkepal dan matanya sudah mulai terasa panas. Kalau ia menunjukkan emosinya maka cewek tak tahu malu didepannya ini akan makin senang. 

Tips untuk kalian semua, saat seseorang ingin memancing emosi kalian usahakan untuk tak menunjukkan emosi marah atau kesal atau apapun itu. Tunjukkan ekspresi tenang mu atau bahkan sambil tersenyum, pasti mereka yang akan terpancing. Oke? Oke 

"Lo bangga? Seneng?" tanya Adelia sambil berusaha agar suara yang ia keluarkan tidak bergetar 

Fira mengerutkan dahi bingung tetapi masih dengan senyum kemenangan miliknya"Ya iyalah gue seneng, gue bangga"

"Seneng dan bangga atas ngerebut punya orang?" 

Fira melunturkan senyum kemenangan yang sedari tadi menghiasi wajahnya 

"Gak tahu malu lo? Lo seneng dan bangga atas diri lo sendiri yang udah gak tahu malu ngambil bekas orang lain?" ucap Adelia sambil menekan bagian bekas

"Ngambil bekas orang lain ko bangga? Gue sih kalo jadi lo malu ya. Udah ngerebut punya orang lain terus ngebangga banggain ke orang lain seakan akan itu punya dia. Kampungan dan Murahan" tekan Adelia sambil tersenyum sinis saat melihat raut muka Fira sudah mulai terpancing oleh perkataannya 

"Lo-"

"Kampungan"

Fira mengepalkan tangannya kesal sambil menggertakan giginya kesal menahan emosi tak terima oleh perkataan Adelia 

"Murahan" ejek Adelia sambil memajukan wajahnya dekat wajah Fira. Senyum ejekannya tambah lebar saat melihat wajah Fira sekarang

Fira merasa bahwa tingkat kesabarannya sudah diambang batas. Tanpa berkata apapun ia mengangkat tangannya hendak menampar wajah Adelia yang berada di depannya ini 

PLAK! 

Eits, pasti kalian mengira itu suara tamparan Fira kan? Maka kalian salah 

Adelia dengan cepat menahan tangan Fira yang sudah dekat dengan wajahnya. Ia lalu dengan perasaan kesal setengah mati sambil menahan emosinya yang seakan akan sudah siap meledak kapanpun meremas pergelangan tangan Fira yang berada di genggaman tangannya. Rupanya tindakan Adelia tersebut membuat Fira mengaduh kesakitan. Tetapi Adelia tidak peduli, ia sudah terlanjur muak dengan cewek sok polos di depannya ini 

Let GoDär berättelser lever. Upptäck nu