Chapter 2

366 44 0
                                    

13.28

'Sampai kapan ia akan berhenti menceritakan tentang anjingnya yang sudah mati?' batin Andrew bosan mendengar cerita yang ia dengar sekarang untuk ke empat kalinya.

Dan itu membuatnya tambah lelah di tengah hari, kantuknya mulai muncul. Ia bosan untuk duduk saja mendengarkan, walau di satu sisi jelas tidak akan ada tugas untuk sampai minggu depan dengan projek yang baru saja selesai kemarin. Semua yang penting sudah selesai ia catat, tanpa ragu ia merapikan barang-barangnya dan menunggu jam belajarnya selesai untuk hari ini. Begitu bel berbunyi, Andrew beranjak untuk langsung pulang karena tidak ada job untuknya hari ini; tidak ada yang menarik baginya.

"Andrew," terdengar namanya dipanggil, pelan namun terdengar. Sang empu nama menoleh ke arah sumber suara mendapati seseorang tersenyum kepadanya. "Apa kau mencatat semuanya? Bisakah aku meminjamnya esok hari?"

Anak Parker tertinggi itu mengangguk mengiyakan, toh masih ada waktu sebelum kuis datang, tak ada salahnya untuk bersantai sebentar.

"Terima kasih, aku janji akan mengembalikannya secepatnya."

Tanpa pikir panjang, Andrew mengangguk malas dan langsung keluar kelas, ia ingin cepat untuk pulang merasakan empuknya ranjang di rumah. Entah sudah berapa kali ia menghela nafas sejak ia duduk di kelas, langkahnya dipercepat, lorong bangunan sedang ramai, pasti sulit untuk menjauhi keramaian.

Andrew terkejut ada yang menepuk bahunya, kaget karena ia baru saja keluar dari keramaian, siapapun itu yang menepuk bahunya pasti tahu Andrew baru saja keluar kelas.

"Hey," sapa yang lebih tinggi, sedikit tidak menduga ia akan bertemu dengannya di kampus. Mungkin sedang ada waktu luang, pikir Andrew.

"Kau ada waktu?"

"Uh... yeah, aku tidak mengambil job hari ini. Ada apa?"

"Hanya... ingin bersantai, bersama."

Andrew melirik jam tangannya, masih ada banyak waktu hari ini, tidak akan menyakitkan untuk sekedar bersantai pikirnya. Andrew mengangguk menyetujui, orang itu tersenyum, dan Andrew mengabari May juga Toby jika dirinya pulang telat maka mereka tahu jika ia hanya sedang bersantai bersama seorang teman.

"Mau kemana?"

Senyuman tercetak jelas di wajahnya, sudah berapa lama mereka tidak bertemu pikir Andrew. "Café baru dekat sini."

Mereka berjalan ke café yang Andrew baru saja tahu jika ada café dekat kampusnya. Menikmati bagaimana cuaca hari ini, Andrew tidak sadar bahwa sedekat itu café tersebut dengan kampusnya, ia melamun ketika tahu ia melewatinya sebelum tangannya ditarik.

Karena café masih tergolong baru, tidak banyak yang dine in untuk menikmati menu yang ada di sana, mereka mengambil bangku kosong dekat jendela café. Kehadirannya tidak terdeteksi oleh yang lebih tinggi meski sudah lama tinggal di kota ini, ia sibuk dengan dunianya sendiri. Lima menit mereka memikirkan apa yang akan dipesan setelah pelayan membawakan buku menu.

Sembari menunggu, mereka berbincang, rasanya sudah lama Andrew tidak bersantai seperti ini, apalagi orang di seberang meja sudah lama tidak ia temui.

15.57

Klek

"Ini hampir lengkap."

"Kita hanya kekurangan satu bagian lagi."

"Tapi bagian itu unlimited dan pasti banyak yang mengincarnya."

Tom mengangguk mendengar apa yang sahabatnya katakan, "tentu saja, jika terkumpul satu series ini, hadiahnya akan sangat worth it."

Three ParkersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang