7.

26.6K 2.1K 92
                                    

Hari sudah mulai malam tapi mereka bertiga masih nongkrong di depan tv sedang mendiskusikan sesuatu.

Alvin dan Garry berencana menginap malam ini tentu saja sudah mendapatkan izin dari kedua orang tua mereka karna orang tua mereka juga kenal bahkan sangat dekat dengan darel.

"Jadi gimana apakah kita akan melanjutkannya"tanya alvin.

"Gw siih yes, lu gar gimana?"ujar darel.

"Ngikut aja deh gw" balas Garry "Kasihan para maid dan bodyguard mereka sedang lelah setelah bekerja seharian"tambahnya.

"Iya juga sih tapi kan itu memang pekerjaan mereka ya ga rel" seru Alvin.

"Bener tuh"

"Yasudah lakukan saja besok, gw  lapar sekarang"mereka menatap horor Garry.

Bukan apa waktu makan malam tadi dia bahkan yang paling banyak makan dan sekarang Garry bilang dia sedang lapar muka aja sok sok an datar cuek tapi isi perut kok karet.

"Jangan bercanda nyed lu udah makan bnyk tadi"sinis Alvin.

"Ya namanya juga lapar" jawab Garry datar.

Benar adanya orang kalo lapar bawaannya rese batin mereka.

"Ya sana lah ambil ke dapur" ujar Darel.

"Mager gw tidur aja" ucap Garry dan beranjak ke kamar untuk tidur, Darel dan Alvin di buat melongo dengan sikap Garry.

"Terkadang daku ingin menggampar wajah datar dan menyebalkan dirinya" ucap darel drastis.

"Benar kata dikau wahai darel wajahnya yang seperti tembok itu serta kata kata sok bijak itu, ingin sekali daku tenggelamkan kedalam got"balas alvin yang tak kalah drastis .

"Kenapa kalian belom tidur" Suara berat dan dingin milik dion membuat darel dan alvin menghentikan drama mereka.

"Hehe belom ngantuk kak"ucap darel.

"Ini sudah jam berapa baby dan kau masih belom tidur mau kakak hukum hm?" ucap dion datar.

"A-anu rel gw ke atas dulu yah s-sepertinya gw ngantuk"ucap alvin gugup dan langsung ke atas menyusul Garry, sebenarnya dia tak takut dengan dion dia hanya tak ingin ikut ikutan di hukum.

Darel yang melihat alvin pergi menyumpah nyerapahi alvin yang meninggalkan dirinya dengan kakanya yang berwajah tembok apalagi dengan  aura tak mengenakkan uh.

"Kenapa diam baby"darel menunduk pelan sungguh suara berat kakak pertamanya ini membuat darel merinding.

"A-aku belom ng-ngantuk kak" sial kenapa dia gugup batin darel.

Jawaban darel membuat dion menarik darel kedalam gendongan nya dan membawa darel ke dalam kamar dion.

Darel yang berada di gendongan hanya diam dan terima saja,  Sial kalo saja setan satu ini bukan kakaknya udah habis di hajar.

Sabar rel sabar orang sabar nanti makin tampan, yah benar,

Bukannya membawa ke kamar Darel, Dion malah membawa Darel kemarnya lagi pula kamar darel sudah di tempati Alvin dan Garry, mereka menolah kamar lain selain kamar Darel.

Dion membaringkan tubuh adiknya di tempat tidur "Sekarang tidur"

"Ya ampun kak, lagian ini jam berapa coba ga ngantuk aku" serunya , hei dia bukan nak gadis yang harus tidur tepat waktu.

"Tidur tak usah banyak bicara"paksa dion

"Ya mau gimana ga ngantuk juga "ujar Darel mengerucutkan bibirnya.

Dion mengehela nafas, lalu Dia ikut berbaring di samping Darel memeluk adiknya.

Sedangkan darel.yang di perlakukan seperti itu semakin mengeratkan pelukannya pada Dion, Melihat itu Dion mengelus punggung Darel agar Adiknya itu lekas terlelap.

Setelah beberapa saat akhirnya darel terlelap, Dion memandang mata tertutup itu, melihat wajah damai adiknya yang terlelap.

Dion mematikan lampu yang berada di samping ranjang, dan mengejar adiknya yang sudah terlelap.

"Sleep well baby" ucap dion dan mengecup pelan kening Darel hingga akhirnya Ia ikut terlelap.

________

Pagi harinya 3 curut ini kembali berulah

"Tangkap guys"

"Hup oyyy eittss ini gar"

Jika kalian tanya mereka sedang apa mereka sedang menjahili bima dengan mengambil sepatunya.

"Tuan muda kembalikan sepatu saya" ucap bima dengan tetap mengejar kemana arah sepatunya di lempar.

Sedangkan bodyguard dan maid yang melihat itu menatap miris teman seperjuangannya yang menjadi langganan pembullyan tuan muda mereka dan temannya.

"Udah ahh guys gw capek nih bim sepatu lu" bima tersenyum lega dan berniat mengambil sepatunya di genggaman darel.

"Eh tapi boong " ucap darel dan langsung melemparkan sepatu bima asal dan sialnya sepatu itu mendarat tepat di kening Austin
Mereka bertiga melotot tak percaya.

"Kaborr guyss" sontak saja mereka bertiga lari kedalam kamar darel dan menguncinya.

Sedangkan Austin yang menjadi korban lemparan darel hanya mengeram, keningnya nyut nyut an sekarang kenapa adiknya begitu nakal lihat Saja nanti dia akan menghukumnya bersama dua curut nya itu.

Bima yang melihat Austin dengan muka merah menahan amarah hanya bisa meneggukkan ludahnya duhh kenapa begini sangat kah nasibnya ini.

Sedangkan di dalam kamar darel.

"Huh aman kita" ucap darel.

"Lu sih ngelempar asal" kesal alvin.

"Ya namaya juga ga tau"bela darel edangkan Garry hanya diam saja.

"Pokoknya kalo lu di hukum gw ga mau ikut ahh"

"Gw juga" garry nyaut.

"Dasar sahabat setan kalian!"kesal darel.

"Eh guys lu pada tau ga?" ucap darel menggebu gebu

"Ga tau" ucap alvin dan Garry bersamaan.

Dan itu membuat darel kesal kan dirinya itu belom selesai ngomong hmm rasa ingin menggampar mereka ✨stonk✨.

"Mangga punya buk siti tetangga sebelah tu udah pada matang" ucapan darel membuat alvin berseri seri.

"Wah wah wahh jadi bagaimana rencana kita" ucap Alvin serius padahal yang mereka lakukan adalah nyolong mangga.

"gampang itu mah, eh gar lu ikut kan" tanya darel pada Garry.

"Itu adalah tindakan yang ga benar rel mengambil bukan punya milik kita"Ujar Garry.

"Alah lu ikut apa ga?" tanya alvin lagi.

"Ya ikut lah"darel dan alvin yang mendengar jawaban Garry dengan gemas menjitak sayang kepala Garry.

"Sok sok an bijak lu nyedts"

"Ya kan itu memang ga benar"kekeh Garry.

"Tapi lu kan juga mau bambang!" kesal alvin.

"Ya mau gimana lagi enak sih"

"Simonyed" ucap darel dan alvin berbarengan, lalu menggeplak sayang kepala Garry.

"Sakit sial, kalian ini gimana kalo gw bodoh mendadak!"seru Garry tak terima, dari kemaren dirinya di aniyaya seperti ini tak terima dia!.

"Lu emang bodoh"sarkas Darel.

"Kalian juga bodoh!"

"Idih lu aja kali"

"Lu juga sama!"

"Ya gabisa dong" kekeh Darel.

"Bisalah, lagian kalo gw goblok kenapa kalian temenin berarti itu menandakan bahwa kalian goblok juga, udah tau goblok di temenin!"jelas Garry.

"Bukan, Bukan temen gw, gw ga kenal fiks!!"

Darel ✔ Where stories live. Discover now