23.

12.2K 1.2K 126
                                    

Hari ini Darel bersikap baik dan tak menjahili Bima lagi. Kalau di fikir-fikir kasihan Bima selalu menjadi sasaran pembullyan dirinya fikir Darel.

Seperti saat ini tepat pada jam 8 pagi Darel menyuruh Bima untuk tidur dikamarnya. Bima mengernyit heran dengan kelakuan Tuan mudanya. Apalagi saat dia tak boleh kemana mana harus diam di tempat tidur oleh Darel jadinya dia nurut saja. Mungkin tuan mudanya benar- benar akan berhenti menjahilinya.

Sedangkan Darel saat ini berdiri di pintu masuk mansion menunggu pesanannya datang.

"Baby ngapain?" tanya Brianna yang melihat putranya berdiri di pintu.

"Ah aku menunggu pesanannya mom" jawab Darel antusias.

"Pesanan?" tanya Brianna sambil mengernyitkan keningnya.

"Iya aku memesan sesuatu untuk Bima."

"Oh baiknya putra mommy ini"ucap hari Brianna dan mengecup sayang kening Darel.

"Hehehehh."

"Baiklah mommy akan menemanimu menunggu pesanannya datang" ucap Brianna yang di balas senyuman oleh Darel.

"Oh iya mom yang lain kemana?"tanya Darel.

"Hah biasa mereka sibuk dengan pekerjaannya"jawab Brianna yang membuat Darel mendengus.

"Seperti biasa mereka berkencan dengan dokumen mereka"Kesal Darel dengan bekacak pinggang. Namun kekesalannya menjadi Bahagia saat melihat pengawal yang membawa pesananya datang.

Pengawal itu menyerahkan 1 kresek besar pada Darel yang di terima baik oleh Darel.

"Pesan apa sih" ucap Brianna dan melihat ke arah kresek itu yang membuat ujung bibirnya berkedut.

"Emm baby untuk apa ini semua?" tanya Brianna dengan sudut bibir yang terus berkedut.

"Untuk Bima tentu saja, hari ini aku akan memanjakannya mommy kasihan dia terus bekerja"tegas Darel.

"A-ah kalo begitu Mommy tinggal ke kamar dulu yah baby kalo butuh apa-apa panggil saja mom di kamar" ucap Brianna dang langsung ngacir ke kamarnya. Di dalam hati dia ketawa miris memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada Bima. Percuma saja dia terharu tadi.

"Ck dasar mommy aneh!"setelah mengatakan itu Darel beranjak ke kamarnya tempat dimana ia menyuruh bima untuk tiduran dengan 1 kresek pesanannya.

Jika kalian bertanya isi kresek itu, di dalam terdapat 1 pack popok berukuran besar, kaos dalam pria dan sebuah sempak berukuran besar dan beberapa perlengkapan lainnya.

Setelah sampai di kamar nya Bima menatap tuan mudanya heran dengan 1 kresek yang di bawa Darel.

"Tuan muda anda membawa apa?" tanya Bima.

"Ah bima ini perlengkapanmu, aku akan memanjakannya dari sekarang"jawab Darel antusias yang membuat Bima tiba tiba saja merinding.

"A-anu t-tuan muda sepertinya saya harus kembali bekerja"gugup Bima saat mengetahui isi didalam kresek itu saat Darel mengeluarkannya.

"Loh ga bisa ini waktunya aku memanjakan mu!" ucap Darel tak terima.

"T-tapi tuan muda nanti saya di marahi oleh tuan besar."

"Tak akan, nanti aku yang akan berbicara pada mereka. Sekarang diam saja biar aku yang akan menjadi pengawalmu hari ini!"kekeh Darel.

Sedangkan Bima menangis pasrah dalam hati. Entah apa yang akan di lakukan tuan mudanya itu nanti. Dia harus mempersiapkan mentalnya agar menahan malu akan harga dirinya yang akan hancur sebagai ajudan kepercayaan tuannya.

"Nah pertama lepas bajumu"titah Darel. Bima pasrah dan melepas pakaiannya namun pergerakannya berhenti karna suara Darel.

"Ah jangan karna aku pengawalmu hari ini biarkan aku yang akan melepasnya" ucap Darel.

Dengan tak berperasaan Darel langsung merobek pakaian yang di gunakan Bima dengan gunting tentunya. Menyisakan boxer yang di kenakan Bima.

"Baiklah ikut aku ke kamar mandi karna ini saatnya kamu mandi" ucap Darel sedangkan Bima menuruti perkataan tuan mudanya.

Darel memandikan Bima dengan perlengkapan bayi shampo berbau strawberry dan sabun yang juga beraroma sama dengan shamponya.

Setelah selesai Darel menyuruh Bima untuk tidur di ranjangnya. Dengan enggak Bima melakukan apa yang di suruh Darel.

Setelahnya Darel membuka lilitan handuk yang di pakai Bima yang membuat bima spontan menutupi juniornya.

Astaga apa tuan mudanya sudah gila dirinya ini tengah telanjang karna boxer yang di pakai sudah basah karna tadi.

"Woaahh impresif" gumam Darel setelah melihat burung Bima yang lumayan besar.dan gumaman Darel membuat wajah Bima memerah menahan malu.

Astaga boleh kan dia mati saat ini!

"Nah bima sekarang mengangkang"titah Darel yang membuat Bima menganga tak percaya.

"Astaga tuan muda apa yang akan anda lakukan"ucap Bima horor.

"Diam dan ikuti saja kata pengawalmu!"

"T-tapi tuan mud-"

"Ikuti saja perkataanku apa susahnya sih lagian aku juga punya junior walau tak segede itu sih" ucap Darel yang di akhiri gumaman.

Dengan berat hati Bima menuruti perkataan tuan mudanya. Hilang sudah harga dirinya, Bima hanya berharap ini semua lekas selesai.

Melihat Bima yang sudah mangangkang Darel menaburi bedak bayi di sekitar junior Bima. Setelah itu memasang popok dan sempak yang sudah di beli oleh Darel.

Setelah itu tak lupa memberi minyak telon di perut serta punggung Bima dan memakaikan kaos dalam yang juga ia pesan. Darel juga memakaikan Bima kaos kaki bergambar hello kitty.

Memakaikan kupluk di kepala bima dan tak lupa empeng yang langsung di berikan pada bima.

"Nah selesai!" ucap Darel senang karna selesai mendadani Bima. Sedangkan Bima? Dia diam saja seolah jiwanya meninggalkan Raga nya.

"Loh kenapa Bima diam saja?" heran Darel "ah mungkin dia tertidur, sudahlah aku lapar makan dulu ah"tambahnya.

Sedangkan di lain tempat Brianna tak kuat menahan tawa yang membuat perutnya Kram.

"Astaga Bima nasibmu sialsekali buahhahahahahah kenapa aku tak bisa menahan tawa ku" ucap Brianna dengan tawa yang menggelegar.

Brianna melihat semua aoa yang di lakukan oleh putranya pada Bima lewat Cctv yang sudah di siapkan.

"Ada apa sih?" tanya Alex pada istrinya.

Iya heran saat dirinya,Gio bersama kedua putranya pulang tak mendapati istri maupun si bungsu bahkan Bima pun tak terlihat.

Setelah mendengar tawa menggelegar Brianna mereka semua pergi ke ruangan asal dimana suara tawa Brianna.

Dan melihat Brianna yang tengah menahan perutnya dan terus tertawa sampai berguling-guling di lantai.

"Buahhahah ahh selamat datang hahahah" ucap Brianna dengan menahan tawanya.

"Ada apa sih kak?" tanya Gio. Karna usianya yang sedikit muda dari Alex dan Brianna mereka memutuskan untuk menyuruh Gio memanggil mereka dengan Kakak.

"Iya kenapa mom sampai ketawa seperti itu?" heran Austin beserta Dion yang menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan adik nya.

"Lihatlah"ucap Brianna dan menunjuk layar monitor yang menampilkan kamar Darel.

Seketika mereka menahan tawa mereka. Tapo tidak dengan Gio maupun Brianna mereka tertawa terpingkal pingkal.

"Pfft Astaga anak itu"Alex berkata dengan menahan Tawanya melihat Ajudannya berbaring dengan jiwa yang seakan tersedot keluar.

Ada yang rindu Darel juga?

Darel ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang