17

861 84 8
                                    

Hari ini pesta besar terjadi di Kerajaan Poristia. Karena Andrean naik tahta menggantikan Raja Torei yang telah dieksekusi tadi sore.

Pesta berpusat di alun-alun Kerajaan, disana banyak warga berkumpul bahkan tak sedikit juga yang memanfaatkannya untuk mencari penghasilan.

Malam ini, deretan kedai dadakan tertata rapi di setiap tepi alun-alun. Panggung besar yang dibangun tepat di sisi utara alun-alun pun telah diisi oleh deretan penyanyi yang dengan ikhlas menyumbangkan suara emas mereka demi merayakan raja yang baru naik tahta Kerajaan Poristia.

"Wah ini bahkan lebih meriah dari pesta kembang api yang kemarin!" Seru Hidan bersemangat.

"Khukhukhu benar banyak gadis-gadis lajang juga." Balas Orochimaru.

"Dasar Jones." Ejek Kisame.

"Sesama Jones dilarang mencela un." Tanggap Deidara.

"Mohon sadar diri." Balas Kisame.

"Kau lupa Kis? Deidara sudah punya pasangan." Tanggap Hidan. Deidara yang merasa akan jadi bahan pembulian telah menyiapkan amunisinya.

"Benarkah siapa?" Tanya Kisame penasaran.

"Sasori." Balas Kakuzu. Nah sesuai apa yang dipikirkan Deidara, lelaki bersurai pirang panjang itu langsung menyiapkan jurusnya.

"Sialan aku akan meledakanmu Un!" Seru Deidara yang sudah siap dengan laba-laba dari tanah liat ciptaannya.

"Hohoho anarkis dilarang disini." Ucap Yahiko mencoba menenangkan Deidara.

"Sabar ya manis." Timpal Sasori sambil memegangi bahu Deidara.

Awalnya amarah Deidara sudah terlihat mulai reda. Namun...

"Ciecie." Ucap Kakuzu, Hidan dan Kisame bersamaan. Nah akibat tingkah laknat dari ketiga orang itu hal buruk pun terjadi.

"Katsu!"

Boooom

Dalam sekali ucap rombongan Akatsuki sudah gosong tak terkecuali si pelaku pembuat ledakan.

"Uhuk uhuk uhuk." Asap hitam memenuhi tempat anggota Akatsuki, untungnya mereka berada ditempat yang sepi coba kalau ramai bisa menyebabkan orang gagal jantung.

"Apa pesta kembang apinya sudah dimulai?" Tanya seorang perempuan tak jauh dari rombongan Akatsuki.

"Uhuk uhuk Belum, uhuk maaf tadi hanya masalah teknis saja." Balas Yahiko. Dia membersihkan jaket nya dari debu hasil ledakan bom mematikan Deidara.

"Cih aku tak ikut apa-apa jadi kena imbasnya." Celetuk Itachi, untung dirinya tadi agak jauh jadi tak separah teman-temannya.

"Untung cuma bom kecil coba kalau yang besar, sudah jadi akatsuki panggang." Ucap Nagato.

"Cih seenaknya meledakan mainanmu!" Seru Hidan tak terima, wajahnya sudah menghitam dan terlihat mengerikan.

"Salah sendiri un!" Balas Deidara. "Kalau masih mau akan ku ledakan yang lebih besar un!" Ancam Deidara sambil mengeluarkan sebuah kura-kura berukuran jumbo.

"Wowowo kita sudahi peperangan ini oke? Ingat kita sedang berpesta." Ucap Yahiko menengahi.

"Benar kata Yahiko. Lebih baik kita nikmati pesta ini. Apa kalian tak ingin makan-makan? Kakuzu yang traktir." Timpal Konan.

"Yoshhh Makan!" Seru Hidan langsung berlari menuju salah satu kedai makan.

"Habis sudah uang kas." Gerutu Kakuzu sambil menghela nafas lelah.

#####

"Woaaaa ini enak sekali!" Seru Hidan setelah menyruput habis kuah ramen dimangkoknya.

"Benar jadi teringan kedai Tauchi." Tanggap Itachi.

Akatsuki X One PieceWhere stories live. Discover now