16

852 75 9
                                    

"Menyerahlah." Ucap Sang Raja Kerajaan Poristia, Raja Torei.

"Menyerah? Kami tak akan menyerah dan menyiakan kesempatan emas ini!" Seru Andrean.

"Ssttt Hidan, apa sekarang Dewamu bisa berguna?" Bisik Kisame.

"Apa maksudmu?"

"Ya setidaknya bisa membantu kita lolos dari perkara seperti ini apa dewamu mampu menolong kita?" Tanya Kisame lagi.

"Dewa Jashin hanya membantu hambanya yang setia dan patuh seperti diriku ini." Tanggap Hidan santai.

"Tch dewa yang tidak berguna." Gerutu Kisame, Hidan mulai mengangkat sambitnya.

"Apa kau bil-"

"Bisakah kalian tidak berdebat disaat seperti ini?" Ucap Konan memotong perkataan Hidan. Kisame dan Hidan pun segera menghentikan pertikaian mereka.

"Baiklah kalau kalian ingin mati." Raja Torei mulai mengangkat tangannya. "TEMBAK!"

DOR

Puluhan senapan yang berjejer mengepung para pemberontak secara serempak menembakan isi muatannya.

Wushhhh tap

"Shinra Tense!"

Wushhhh Brakk

Sebuah gelombang kejut tak kasat mata menghempaskan apapun yang mengalanginya. Tak hanya pluru-pluru kecil dari senapan para prajurit tapi juga seluruh prajurit yang mengepung mereka ikut terhempas dan menabrak dinding-dinding dibelakang mereka.

"Kau lama sekali Nagato." Ucap Yahiko.

"Maaf ada sedikit urusan tadi." Balas Nagato.

"Dimana pacarmu un?" Tanya Deidara setelah mengetahui gadis yang selalu bersama Nagato tak ikut dengan Lelaki itu.

"Baru melumpuhkan beberapa prajurit." Balas Nagato.

"Selalu saja bergerak sendiri." Gerutu Hidan. "Kalau seperti ini kapan aku memberi tumbal ke Jashin-sama." Lanjutnya.

"Untuk apa memberi tumbal ke Dewa tak berguna seperti dia." Bukan Kisame namun Kakuzu yang kini membuat Hidan emosi.

"Tch kau ingin aku bunuh hm?" Tantang Hidan.

"Sudah sudah, daripada kau membunuh Kakuzu. Lebih baik kau membunuh perajurit yang masih ada dibelakang Raja itu. Kurasa mereka lebih kuat." Sela Yahiko.

"Beruntunglah Kau Kakuzu, ada yang bisa menjadi pelampiasan kekesalanku hari ini." Ucap Hidan lalu menyiapkan sambitnya. "Bersiaplah! Hiyaaaat." Lelaki berambut putih klimis itu segera berlari maju.

"Cih sok-sokan." Ucap Kakuzu sambil menatap bosan Rekannya itu.

"Sudahlah setidaknya dia senang." Tanggap Yahiko. "Andrean, segera kau urus Raja itu." Andrean yang  mendengar ucapan dari sang Kapten Bajaklaut Akatsuki itu segera maju menyerang Raja Torei.

"Lalu apa yang akan kita lakukan un?" Tanya Deidara.

"Kita harus kalahkan para prajurit bagaimana pun juga kita harus menang!" Balas Yahiko, seluruh anggota Akatsuki mengangguk setuju.

######

Di tempat pertarungan Andrean dan Raja Torei.

Kedua orang itu saling membalas serangan. Dua orang saling melukai, saling membunuh.

"Aku tak akan membiarkanmu mengambil apa yang sudah menjadi Hakku!" Seru Raja Torei.

"Seluruh rakyatmu tak akan melakukan pemberontakan kalau kau bisa menjadi raja yang baik dan bebar!" Balas Andrean tegas.

Akatsuki X One PieceDove le storie prendono vita. Scoprilo ora