Part 17

617 67 4
                                    

Happy Reading🤗

****

Damar yang merasa dirinya dibawa-bawa, lantas menyudahi acara makannya.

"Apa-apaan kan yang dari tadi ribut kalian, kok aku jadi dibawa-bawa?" tanya Damar sok polos.

"Eh Mar munafik banget lu ya, temen lagi kesusahan bukannya dibantu malah asyik makan. Udah gitu gak mau ngaku lagi, lo tadi kan ikutan juga mojokin si Vina" celoteh Aksa kesal.

"Lah aku dari tadi kan diem, gak ikut-ikutan ghibahin Vina" elak Damar.

"Kampret emang lu Mar, ngajak perang fiks!  Udah jelas tadi lo ngejek Vina didepannya, dan sekarang lo gak mau ngaku lagi!" kini Febi ikut menyudutkan Damar.

"Udah! Kalian ini bisa diem gak?! Pusing gue lama-lama!" pungkas Vina.

"Udahlah Vin dari pada kamu cape ngeladenib mereka, mending kamu makan isi tenaga" ujar Damar memberi saran. Vina yang mendengar hal itu, menyadari apa yang dikatakan Damar ada benarnya.

"Iya juga ya Mar, dari pada urus pasangan sableng ini. Jadi gila gue ntar, mending makan perut gue kenyang" ucap Vina menyetujui.

Vina kini mulai melangkah memesan makanan, dan setelah mendapatkannya ia menghampiri Damar. Aksa dan Febi yang melihat itu menghembuskan nafas tenang, akhirnya Vina jinak juga.

"Huft..  Kita kali ini selamat Sa, tapi gak tau nanti atau besok" tutur Febi.

"Kita harus waspada Feb, Vina bisa kambuh kapan aja" peringat Aksa.

"Iya lo ada benernya, tapi lebih baik sekarang kita makan dulu" ucap Febi yang saat ini sedang lapar.

Aksa hanya menganggukkan kepalanya, mereka segera pergi untuk memesan makanan. Dan kini mereka ber empat mulai makan dengan hikmah, tak ada yang membuka suara sampai Vina yang memulainya.

"Mar nanti lo latihan kan?" tanya Vani basa basi.

"Iya Vin kenapa?"

"Em.. Nanti gue nebeng lu ya" bujuk Vina.

"Iya, gampang kalau itu mah" balas Damar.

"Kita ikut ya?" izin Febi.

"Gak!  Gak boleh, yang ada bukannya kita lihat Damar latihan. Malah jadi liat orang pentas drama!" dengus Vina.

"Yampun Vin, gue janji gak bakal ribut sama Aksa" bujuk Febi.

"Iya Vin, masa lo tega sih sama kita" lirih Aksa.

"Bodo amat gue gak peduli, yuk Mar kita pergi udah bel pulang tuh" ajak Vina lalu mulai beranjak pergi.

"Ini bel sekolah kenapa harus bunyi sekarang sih, kan jadinya gak bisa bujuk Vina" gerutu Febi.

"Kan gurunya ada rapat besar Feb, makanya kita pulang cepet. Lagian besok jugakan weekend, jadi guru minta kita pulang lebih cepat" ujar Aksa nagwur.

"Semerdeka lo aja Sa, cape gue ladenin lu" cibir Febi, lalu pergi.

"Anjir gue ditinggal, emang sialab mereka main ninggalin gue aja." oceh Aksa.

  ****

Kini mereka telah sampai ditempat latihan, dan terlihat Lano yang sedang memberikan arahan kepada muridnya. Vina akhirnya mendekat, dan mengatakan kalau dirinya kemari bersama Damar. Lano akhirnya berbalik, dan berjalan mendekati Damar.

"Seperti biasa, lo langsung ganti baju dan jangan lupa langsung pemanasan." titah Lano.

"Siap bang" jawab Damar lalu mulai beranjak.

"Kalian tumben jam segini udah pulang, kalia bolos ya?" Tany Lano yang tak paham.

"Enak aja lu main nuduh, kita sama sekali gak bolos ya. Disekolah guru lagi ada rapat besar, bersama kepala sekolah dan pemilik yayasan. Jadi dari pada kita lintang lantung gak jelas, makanya kita disuruh pulang aja" jawab Vina panjang lebar.

Lano hanya mengangguk sebagai jawaban, tak lama Damar keluar dari ruang ganti. Dan ia mulai melakukan pemanasan sendiri.

Setelah sepuluh menit ia habiskan untuk pemanasan, Lano menghampirinya dan mulai memberikan arahan kepada Damar. Perlahan Damar paham, dan setelah satu jam berkutat dengan ajaran yang Lano berikan. Damar akhirnya istirahat juga, lalu tak lama Vina duduk disampingnya dan menyodorkan dirinya minuman.

"Nih Mar buat lo, pasti lo hauskan?" ucap Vina perhatian.

"Makasih Vin" balas Damar.

"Kalau orang lagi jatuh cinta emang beda ya, padahal disini bukan cuma damar aja yang cape. Tapi kenapa cuma Damar yang dibawain minuman" lirih Lano.

"Apaansih kak, yang lagi jatuh cinta siapa coba? Gak usah ngaco deh lo" elak Vina.

"Loh yang gue bilang benerkan? Jujur aja kalau lo suka sama Damar" balas Lano.

"Ntah tu si Vina, kalau bukan suka apalagi coba. Sampe perhatian banget gitu lo, setau gue Vina jarang banget respect sama cowok" sahut Febi.

"Apaansih kalian gue gak suka ya sama Damar" kilah Vina.

  ****

TBC

Nerd Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang