[03.] Si Berandalan

366 50 39
                                    

🦋 Selamat membaca Bab ketiga 🦋

Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya. Semoga pesan baiknya selalu tersampaikan ke kalian 💭

Ramaikan, supaya aku cepat update!

Note: nanti jawab pertanyaan aku di akhir bab yaa!

•••••

3. Si Berandalan

"Kak Dira? Rashel mana?"

Zeera berada di depan rumah Rashel. Sejak tadi memanggil Rashel untuk berangkat sekolah bersamanya.

"Zee, Rashel gak berangkat sekolah dulu hari ini ya. Ini kakak titip surat dokter, tolong sampaikan sama wali kelas Rashel," ucap gadis cantik berkulit putih itu.

Namanya Syarla Andira, kakak perempuan tertua di keluarga Rashel.

"Rashel sakit lagi?" tanya Zeera panik.

Andira mengangguk.

"Ya Allah, Shel."

"Terus Rashel gimana? Gak perlu di rawat lagi kan?"

Dengan gelengan kepala, Andira tersenyum kecil pada Zeera. "Nggak apa-apa, Zee. Rashel ada di kamarnya lagi istirahat. Mungkin karena selama mos kemarin cape banget kali ya. Kamu kan tau Rashel gimana."

Dengan wajah sendu, Zeera mengiyakan.

Rashelia, gadis itu hidup dengan riwayat lemah jantung. Rashel tak bisa kecapean, banyak pikiran, dan fisiknya memang lemah. Itu alasan mengapa Zeera ingin selalu menemani Rashel.

Sejak kecil, Zeera selalu melindungi Rashel. Pernah, kala itu- ada satu kejadian dimana Rashel pingsan di sekolah, Zeera yang mendengarnya berlari menghampiri Rashel dan menggendong gadis itu di punggungnya, untuk membawa Rashel ke UKS.

Rashel selalu berkata bahwa hidupnya cuma sebentar di sini. Zeera tak pernah suka kalimat itu, Zeera bilang, Rashel tidak akan pernah pergi, selagi Zeera ada.

"Nanti, kalau ada kabar apapun, kasih tau Zeera ya, kak. Tolong jagain Rashel."

"Iya, Zee. Kakak akan selalu jaga Rashel."

Zeera menyalimi tangan Andira. "Zeera berangkat ya, takut telat. Assalamualaikum, kak."

"Waalaikumsalam. Kamu hati-hati ya."

🦋🦋🦋

Zeera memandangi sekelilingnya, beberapa anak di sini sudah memiliki teman, padahal ini adalah hari pertama mereka mulai belajar setelah mos di minggu kemarin.

Sedangkan Zeera? Dia menengok kursi kayu di sebelahnya, masih kosong.

Satu hal yang membuat Zeera agak kecewa. Ya, pengumuman kelas di hari terakhir mos.

Rashel tak berada di satu kelas yang sama dengannya.

Tapi untungnya, kelas mereka bersebelahan.

Be My ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang